Teaser 2 (Take) Son So Yoon

3 0 0
                                    

Aku sudah menyelesaikan pemotretan hari ini untuk salah satu penyanyi hip hop perempuan yang sedang naik daun beberapa waktu ini. Dia melakukan pemotretan untuk acara fansign yang akan dilakukan bulan depan. Jadi pemotretan hari ini harus dikebut untuk mengejar waktu yang mepet.

"Terima kasih untuk kerja kerasnya," sebuah suara masuk ke studio dan membuyarkan fokusku yang masih sibuk membersihkan lensa.

"Ah kamu datang?" tanyaku. Namja yang berjalan ke arahku adalah rekan kerja dan partner bisnis dalam mendirikan studio foto ini. Dia adalah seniorku ketika kuliah di luar negeri, kemudian kami menjadi dekat karena memiliki cita-cita yang sama yaitu membuat sebuah studio foto.

"Kita dapat proyek baru," dia mengulurkan sebuah berkas perjanjian.

"Lagi? Minho-ya, aku baru kembali ke Korea tiga bulan lalu tapi sudah enam proyek yang aku selesaikan? Ah jjinja, tidak bolehkah aku beristirahat?" protesku.

"Aku berikan proyek ini padamu karena artisnya perempuan. Mereka dari agensi besar," ucap Minho meyakinkan.

"Sekalipun agensi besar, apakah harus aku?"

"Soyoon-ah, chaebal..." dia memelas di depanku.

"Dari agensi mana?" tanyaku setelah berpikir beberapa saat.

"Cube Entertaiment. Sebenarnya mereka belum memastikan artis mana yang akan melakukan photoshoot, namun jika kerjasama ini berjalan lancar akan sangat berkemungkinan jika kita dipercaya untuk melakukan photoshoot selanjutnya," Minho menjelaskan penuh percaya diri.

"Apakah kamu harus bekerja sama dengan mereka untuk mencari nama? Ayolah Minho-ya, agensi mana yang tidak mengenal Lavender Photograph (LP)? Mereka semua tahu lalu kenapa kamu harus mengejar mereka?"

"Apeuro do, kita akan lebih terkenal melalui ini. Believe in me,"

"Ah molla. Terserah padamu," jawabku menyerah. Minho bergeser melihat studio dan menata beberapa barang yang belum dikembalikan pada tempatnya.

Diam-diam aku mencari informasi tentang agensi itu. Aku merasa tidak asing dengan nama itu dan sepertinya sesuatu akan terjadi jika aku melakukan proyek ini.

"Jadi dia masih berada di agensi ini. Ah keputusan yang buruk sejak aku memilih untuk kembali ke Korea. Soyoon-ah baboya! Kenapa kamu harus membuat jalan pada orang yang sama lagi?" aku menggerutu dalam hati hingga tanpa sadar ternyata Minho mengajakku bicara.

"Apakah kamu baik-baik saja?" tanyanya.

"Ah nan gwenchanna," jawabku tidak yakin.

Empat tahun aku pergi dari Korea, menyibukkandiri untuk menutup masa lalu yang inginaku lupakan. Namun sepertinya aku tidak benar-benar bisa melupakannya, ataumungkin sebenarnya aku yang tidak ingin melupakannya?    

UNFORGETTABLE (coming soon)Where stories live. Discover now