Setelah beberapa bulan dari kepergian pak Bagas Rektor baru kita telah ada sebagai penggantinya tapi kasih sayang kita tak akan pilih kasih, dan akan adil sama-sama besar.
Seperti biasa kantin terlihat ramai, Horline, Dita dan Zahra sedang enak menyeruput minuman dingin nya.
"Tumben kita cuman pesan minuman doang. Lin tadi Gue lihat kok nilai bahasa inggris Lho enggak kosong ?"-Tanya Dita.
"Enggak tahu waktu itu tiba-tiba laptopnya ada di atas lemari, mungkin Gue lupa naruh kali, setelah itu tugasnya langsung gue kirim ke pak Angga.""Oh syukur dong kalau gitu." - timpal Zahra.
Padahal waktu malam itu Dita menjelaskan semuanya pada Pak Barno dan minta bantuan pak Barno untuk memikirkan sesuatu agar Horline keluar kamarnya, entah apa yang pak Barno rencanain sampai Horline keluar kamar dan di sudut lain Dita menyelundup ke kamar Horline dan menaruh Laptopnay di atas lemari.
"3 bulan lagi kita akan di wisudakan, kayak nya akan ingat saat-saat seperti ini." - ucap Horline.
"Dan Gue akan tetap dan selalu ingat Lho kalian"- ucap Zahra.
"Sudah dari pada mikirin yang belum datang kita kembali saja ke kelas sebentar lagi pelajaran di mulai mana hari ini bagian guru killer." - pungkas Dita sambil mencekal tangan mereka berdua untuk beranjak dari kursi.***
Motor Dita di Studio 27.00 fm pun terlihat Memarkir rapi, dan Michael baru saja memarkirkan motornya dekat motor Dita. Michael pun berjalan melalui lalu lalang orang, tiba-tiba Ia melihat sesosok wanita yang sedang duduk di kursi.
"Ngapain dia di kantor gue, pasti mau bikin ulah"- ucap Michael sambil teris beejalan untuk mendekati wanita itu dengan tujuan mengusirnya.Di sudut Dita sedang melihat Michael juga di sisi lain Ia melihat Horline.
" Jangan sampai Michel bertemu dengan Horline, tapi dia juga enggak tahu bahwa Gue kerja di Studio ini" - Dita terlihat bingung."Setelah sedikit lagi sampai tiba-tiba , ada anak kecil sedang senang berlari-lari menabrak Michael hingga jatuh.
" Dek, kamu enggak kenapa-napa"- Tanya Michael sambil membangunkan Anak kecil tersebut.
"Enggak kenapa-napa, maaf ya kak"- ucap anak kecil.
" kemana wanita aneh itu" - ucap batin Michael.***
"Siapa Lho ngapain Gue di bawa ke sini, kalau Lho macam-macam Gue laporin polisi." - Ucap Horline yang matanya masih tertutup oleh tangan seseorang.
"Tenang ini Gue Dita"- jawab Dita sambil menurunkan tanganmya dari mata Horline..
"Dita! Lho ngapain disini, ini kan kantor nya Vero"- ucap Horline.
" em.. Lagi.. em.. " belum selesai bicara Horline memotong ucapan terbata-batanya Dita.
"Oh jadi ini yang selama ini Lho sembunyikan dari Gue, tapi kenapa?"- Tanya Horline.
" iya maafin Gue, karen.." lagi-lagi ucapan Dita yang terbata-bata dan belum selesai menjawab Horline potong.
"Sudah Dit enggak usah di jawab, Gue enggak marah kok" - ucap Senyum Horline dan terlihat Horline memeluk Dita dan menenangkannya."Tapi Gue bingung, mau ngapain Lho kesini? pasti pengen ketemu Vero ya kan!"- Ucap Dita sambil beranjak dari pelukan Horline.
" kok Lho tahu, sekarang pastinya Lho tahu kan ruangan Studionya Vero sebelah mana."
"Iya tahu dong, tapi sekarang Vero lagi keluar jadi enggak ada di ruangannya." - Jawab Dita.
"Oh pantesan tadikan Gue nunggu di depan enggak keluar-keluar, ternyata emang lagi enggak ada di ruangannya, ya sudah Gue pulang duluan. Bye!"- pungkas Horline.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
English and Love
Acaksemua orang pasti mempunyai impian termasuk aku sendiri." So,lakukan apa saja yang bisa membuat mimpi mengejar kita sehingga kita terlihat bernilai (Cover by: WattpadFamsClub)