cr'*X

16 2 0
                                    

5 bulan setelah wisuda berlalu Horline di panggil oleh Direktur Bank Swasta untuk bekerja sama dalam perusahaan nya, karena kebetulan Horline lulusan Akuntansi.
Keesokan harinya Ia datang.
"Selamat pagi pak"-Ucap Horline.
" pagi, silahkan duduk"
"Terima kasih"-Ucap Horline kemudian duduk.

Horline pun berbincang-bincang dan kemudian di tempatkan menjadi Analis lalu di bawa ke ruangannya.
Terlihat para karyawan sedang duduk  depan Monitornya masing-masing.
" perhatikan semuanya! Kenalin ini Horline,  Dia akan menjadi teman baru sekaligus karyawan baru di sini untuk membantu kerja kalian. Dan untuk Horline Ini ruangan anda, selamat bergabung. permisi"-Ucap Direktur.
"Iya Pak Terima Kasih"-Ucap Horline.

***
Jarum jam menunjukkan jam 10 malam, suara ponsel terdengar nyaring.
Ring...Ring...
" Hallo, dengan siapa?"-Tanya Dita
"Hallo, Dit ini Gue Zahra, Gue ganti nomor"- Jawab Zahra.
" oh pantesan saja Gue tidak mengenali nomornya, ada apa,  tumben larut malam begini Lho nelepon Gue ?"- Tanya Dita.
"Gini Dit,  tapi Lho jangan kasih tahu siapa-siapa ya."
"Iya! Iya! emangnya apa?"- Ucap Dita.
" Gue kabur dari rumah"-Jawab Zahra.
"Hah! Serius Lho?"
" Serius karena awalnya Gue di suruh orang tua Gue masuk pondok pesantren tapi Gue tolak dan kedua orang tua Gue maksa jadi Gue kabur deh." - Jelas Zahra.
"Gila Lho ya! enggak kasihan apa, Orang Tua Lho membesarkan Lho setelah besar Lho enggak mengikuti kemauannya, bakal sedih banget tuh." - Jelsas Dita.
"Gue juga enggak tega dan kasihan tapi melihat usia Gue yang sudah di atas rata-rata begini malu Dit."- Ucap Zahra.
" Zah Lho dengar ya, menuntut ilmu itu tidak di batasi dengan usia, selama Lho hidup Lho wajib nuntut ilmu, dan rasa malu tidak pantas Lho sandingi dengan kebaikan, intinya Lho jangan merasa malu kalau apa yang Lho lakukan itu baik."- Jelas Dita.

"Benar juga apa yang Lho omongin Dit"-Tanggap Zahra.
" Kalau saran Gue Lho sekarang balik lagi kerumah deh, sepertinya orang Tua Lho nyari-nyari Lho, kasihan."- Ucap Dita.
"Nanti Gue akan pikir-pikir dulu, makasih ya Dit sarannya."- Ucap Zahra.
" iya sama-sama, tapi itu balik lagi ke diri Lho, Gue enggak maksa kehendak Lho."-Ucap Dita.
"Sudah dulu ya Dit, Gue sudah ngantuk. Bye!." - Pungkas Zahra.

Tut..tut... Suara terputus.
Beberapa detik setelah terputus sambungan dari Zahra tiba-tiba ada panggilan masuk, terlihat di layar ponsel nama Ibu Najwa.
"Ibunya Zahra,, pasti mau nanya keberadaan Zahra Gue harus jawab apa."-Ucap Dita dengan tangan yang masih memegang ponsel, kemudian mengangkatnya.
" Assalamu'alaikum nak Dita, Tante mau tanya apa di rumah kamu ada Zahra"-Tanya Ibu Najwa dengan suara yang terdengar begitu cemas.
"wa'alaikum salam Tante. Enggak ada, emang zahra enggak di rumah?"-- Tanya Dita.
" Itu makanya dari siang tadi dia pergi dan enggak pulang-pulang sampai saat ini, Tante telepon enggak aktif, mana sudah larut malam begini, Nak! nak! kamu dimana sih"-ucap Ibu Najwa. Dan terdengar sangat begitu cemas.
"Tenang Tante nanti Dita usahakan bantu hubungin teman-teman dekatnya ."-ucap Dita dengan Nada menenangkan.
" Makasih ya nak Dita"-ucap ibu Najwa di balik ponsel Dita.
"Sama-sama tante" - pungkas Dita.

***

Dari kaca mobil Taxi terlihat bangunan berdiri kokoh, dengan tulisan Michael Coffee, dan Zahra Melihat Horline di sudut bangunan tersebut sedang berjalan menuju pintu kemudian masuk ke dalam Cafe.
"Pak berhenti pak, sudah di sini saja, makasih pak."- Ucap Zahra sambil membuka pintu untuk keluar.

Di sisi lain terlihat Michael berpakaian rapi menyadari keberadaan Horline di Cafe miliknya.
Sedangkan Horline tak memperdulikan dan masa bodo Cafe milik siapapun, yang penting Dia makan.
" Permisi Mas saya pesan Soy Coffee late sama Crispy Chicken."- ucap Horline kepada Waiter.
"Baik, tunggu sebentar ya Mbak, permisi"-Ucap Waiter dengan segera meninggalkan Horline.

English and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang