Part 5

3.8K 386 24
                                    

"Hei, sudah ku katakan, panggil aku oppa."

So Eun yang masih tak mengerti memilih untuk diam. Dalam hati ia bertanya, bukankah di sini hanya ada mereka berdua, jadi status mereka bukan pacaran kan?

"Op-pa."

Owh, haruskah Kim Bum sampai mengejanya untuk mengajari So Eun memanggilnya oppa.

Dalam hati So Eun tertawa sendiri melihat aksi Kim Bum yang menurutnya lucu.

"Ya oppa." Baiklah, So Eun mengalah. Lagi pula memang seharusnya So Eun memanggil Kim Bum dengan panggilan itu mengingat usianya yang lebih muda dari Kim Bum. Senyum merekah di wajah Kim Bum.

"Untuk apa datang ke sini?" Sedikit lancang, tapi So Eun benar-benar ingin tau alasan kedatangan Kim Bum.

"Aku ke sini untuk mengunjungi kekasihku hehehe." Kembali kekehan Kim Bum keluar saat ia menyampaikan maksudnya pada So Eun. Tapi ini bukan hanya sekedar rayuan. Kim Bum merindukan So Eun.

Apa? Mereka bukan pasangan sungguhan bukan? Hanya pura-pura di depan orang. Jadi untuk apa harus mengunjungi seperti ini? So Eun berpikir sendiri.

"Maaf, tapi aku harus bekerja." So Eun berusaha menolak sesopan mungkin. Biar bagaimanapun, ia tidak ingin kehilangan pekerjaannya dari Kim Bum. Anggap saja Kim Bum adalah atasannya, dan ia adalah bawahannya.

"Itu salah satu tujuanku datang ke sini, membicarakan pekerjaanmu." Kim Bum mulai serius berbicara.

"Tapi, apakah kau tidak mempersilakanku masuk? Kakiku terasa pegal bila terus berdiri seperti ini."

So Eun mengutuki ke tidak sopanannya pada Kim Bum. Bukankah ia bawahan yang harus menghormati atasannya, tapi lihatlah sikapnya, tidak mencerminkan karyawan yang baik.

"Maaf." So Eun bergeser dari pintu, menyuruh Kim Bum masuk.

Kembali So Eun duduk di dekat pintu. Ini sudah malam, suasana di sekitar rumahnya terasa begitu lengang. Berbeda dengan saat kedatangan Kim Bum waktu itu yang siang hari.

"Hei, kenapa kau suka sekali duduk di sana. Ke sinilah, masih banyak tempat kosong di sini." Kim Bum berusaha mengajak So Eun untuk duduk lebih dekat dengannya.

"Maaf." Kembali So Eun menunduk, menyatukan ke dua tangannya. Namun posisinya masih tetap sama, tak beranjak sedikitpun.

"Sudah berapa kali kau minta maaf hari ini?" Kim Bum geli sendiri melihat tingkah gadisnya.

"Maaf." Kembali So Eu mengulangi kata-katanya tanpa sengaja.

"Sudahlah So Eun. Kau tidak salah, jadi tak perlu minta maaf. Dan lagi aku tidak suka kau terlalu kaku padaku, nanti orang-orang akan tau tentang kebenaran hubungan kita."

Ya, apa yang di katakan Kim Bum benar. Namun So Eun juga tak menampik, sebagai orang susah dan dari kalangan bawah, kata-kata itu memang harus sering di ucapkan.

"Maaf."

Oh ya Tuhan, kembali kata-kata itu keluar dari bibir So Eun.

"Ku peringatkan sekali lagi, jika kau masih mengucapkan kata itu tanpa kesalahan yang kau buat, aku akan menghukummu." Kim Bum bicara santai, namun di telinga So Eun bagaikan peringatan yang cukup mengerikan.

"Baiklah." So Eun kian menunduk, seperti anak-anak yang sedang di marahi ibunya karena membuat kesalahan.

Melihat itu membuat Kim Bum
tersenyum prihatin.

"Satu lagi. Kalau bicara, kau harus melihat ke arah lawan bicaramu, jangan menunduk."

Dalam hati So Eun membenarkan ucapan Kim Bum, namun rasanya So Eun tak punya keberanian untuk melakukannya. Ia terlalu tak percaya diri.

Miracle (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang