Dunia Tanpa Islam

624 67 5
                                    

Mencintaimu itu seperti menggenggam duri. Semakin erat semakin menyakitkan. Tapi itu tak berlaku jika itu kamu, semenyakitkan apapun mencintaimu adalah pilihan. Dan Allah telah menghendakinya.🍁

Sudut pandang Lee Jong Suk

Hari ini aku hancur. Aku kehilangan Anna, aku kehilangan Farhan bahkan aku kehilangan popularitasku sebagai aktor ternama Korea.

Kenapa semua ini harus bersamaan? Aku tak rela, terlebih Anna. Semalam Farhan menelponku dengan napas yang berderu, kurasa dia marah.

Dengan tegas ia bilang bahwa bagaimanapun aku harus menjauhi Anna agar rumor tak sedap tak melebar cukup luas lagi. Ya, tentunya karena aku seorang aktor terkenal masalah Anna terangkat dan menjadi topik perbincangan terhangat minggu lalu.

Aku mencoba menenangkan diriku dengan menelusuri bayangan pantulanku lewat kolam ikan yang hampir dua jam aku pandangi.

Aku tak masalah jika karir aktorku hancur, toh aku udah memiliki banyak tabungan. Namun dibalik itu semua satu kalimat yang membuat aku menjadi murung seperti ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jongsuk, aku mohon. Bukan karena aku maupun keluarga membencimu tapi kasus Anna semakin menjadi-jadi karena kamu terlibat, kamu itu aktor terkenal Jongsuk." bisik Farhan parau di seberang sana. Aku bisa merasakan kegundahannya yang luar biasa lewat deru napasnya lewat telepon genggamku.

Aku menyandarkan kepalaku di tembok. Mencoba mencerna bulat-bulat kenyataan pahit yang sedang Tuhan skenariokan ini.

"aku dan Anna akan kembali pulang ke Indonesia."

Tuhan, jangan lagi. Jangan biarkan Anna menghilang dariku. Satu-satunya yang membuatku mengenalmu karena dia Tuhan. Dan jangan kau pisahkan aku dengan pelitaku.

Napasku mulai susah, mataku bergetar ada cairan yang keluar di sana. Bahkan pundakku bergetar, Anna tolong jangan pergi.

Hening aku masih mengacuhkan Farhan yang masih asyik berbincang sendirian di jaringan telepon kami.

"aku dan Anna akan segera menikah."

Apalagi Tuhan? Apalagi ini? Belum cukuokah semuanya?

"maksudmu?" aku mencoba mengeluarkan suara di balik serak tenggorokanku, menangis membuat tenggorokanku kering yang keluar hanya sebuah cicitan.

"kami akan pindah ke Indonesia dan mrnikah dengan Anna, maafkan aku tapi itu keputusan yang harus kamu terima. Aku tidak bermaksud mengkhianati kamu Jongsuk. Tapi orang tua kami sepakat menikahkan kami."

"bahkan Anna setuju menikah denganmu?"

"Anna bersedia Jongsuk, dia bersedia."

Aku tidak bisa berpikir lagi. Otakku mengalami mal-fungsi entah yang keberapa kali. Tanpa memperdulikan apa yang akan Farhan katakan selanjutnya aku memutuskan hubungan telepon kami.

Aku tidak kuat menerima kenyataan itu. Bagaimanapun aku masih belum dapat mencerna takdir yang Tuhan tengah buat itu.

Aku sempat berpikir, Tuhan mengirim Anna untuk menuntunku ke jalan-Nya tapi kini ia mengambil paksa Anna lewat skenario pahit yang sengaja dibuat-Nya. Tuhan tengah memoermainkanku?

Oh shit, otakku mulai meracau. Bahkan aku mengutuk Tuhanku sendiri.

Aku harus bagaimana? Satu sisi aku senang Anna akan menikah dengan lrlaki baik yang akan menjaganya sepenuh hati, namun lain dengan hatiku ada sayatan perih yang sedang melukai diriku sendiri akhirnya.



Bojonegoro 11 September 2018

Maafkan author sekali lagi. Wattpad author mengalami eror sehingga baru bisa di update sekarang. Bahkan beberapa chaoter yang sudah di tulis menghilang 😭

Syukron yang masih mau menantikan Syahadat di Langit Korea....

Jangan lupa budayakan mengaji readers achuuu 💕

Syahadat di Langit KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang