12

59 4 2
                                    

Sudah 2 minggu, keluarga besar Arkan maupun Dea sibuk untuk mempersiapkan pernikahan keduanya, mulai dari ketring, baju pengantin, dekorasi gedung dan lain-lainnya. Dan seminggu terakhir itulah Arkan dan Dea tidak bisa bertemu sama sekali. Yah.. mereka memutuskan menikah menggunakan adat Jawa, bisa di bayangkan sendiri bagaimana uring-uringannya seorang Arkan Candra Al-farist yang setiap hari nya selalu ada sosok wanita yang di cintainya namun sekarang bahkan tidak bisa menemui gadisnya itu.

Ralat!

Karena sepertinya Dea sudah bukan gadis lagi.

"Argh.. kapan sih nikahan gue ya ampun!" Arkan mengumpat sendiri didalam kamar, mengacak rambutnya frustasi sambil terus mondar-mandir didalam kamarnya.

"Ciye.. yang kangen calon bini" Rendra masuk kedalam kamar teman sekaligus kakak iparnya itu dengan raut muka jahil.

"Ngapain lo?!" Sewot Arkan membuat Rendra tertawa terbahak, entah dimana lucunya.

"Sini deh.. kakak iparku, kita ngobrol-ngobrol manja" ledek Rendra pada sahabatnya itu yang kini mulai bergidik ngeri, mimpi apa si Geizza sampai bisa mempunyai suami seperti Rendra? Begitu pikirnya.

"Kok gue jijik ya lama-lama sama lo"

"jijik-jijik gini.. hanya untuk diri moeehhh (nadaNuraniIstriSahIQBALL)"

"ANJAY! udah ah lu mau ngomong apaan"

"Stthh, inget bini lagi hamil jangan ngomong kotor. Udah sih gitu aja" ujar Rendra yang sekarang pergi entah kemana.

Entahlah.. sepertinya Rendra sudah tertular virus tak jelas dari Geizza. Mengingat Istrinya yang begitu receh itu.

"Astagfirullah, tabahkan HambaMU ini ya Allah!" Arkan mengusap dadanya dengan tabah, lalu membaringkan dirinya dikasur.













***







Dea sudah siap dengan gaun pengantinnya yang berwarna abu perpaduan silver. Begitupun Arkan dengan warna baju yang senada, mereka nampak cocok dan tersenyum penuh kecanggungan, dimana sekarang mereka tengah duduk berdampingan dengan seorang penghulu yang kini sudah siap serta semua saksi pernikahan mulai dari keluarga masing-masing dan juga sahabat-sahabat terdekat keduanya.

"Mas Arkan siap?" Tanya sang penghulu

"Hah. Apa pak?" Tanya Arkan balik membuat seisi gedung tak bisa lagi menahan tawa.

"Sepertinya mas Arkan gerogi sekali ya?" Ledek Pak RT yang juga akan menjadi saksi pernikahan keduanya, sedangkan Arkan hanya tersenyum kikuk, begitupun Dea yang hanya bisa menunduk malu, melihat kelakuan calon Ayah dari anak-anaknya itu.

"Baik, bisa kita mulai ?" Tanya sang penghulu lagi dan di jawab mantab oleh Arkan.

"Silahkan jabat tangan saya, bismillahirohmanirrohim, Saudara Arkan Candra Al-farist, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan saudari Dian AyuDea binti Kasturi dengan maskawin uang tunai 10 juta rupiah dibayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Dian Ayudea binti Kasturi dengan maskawin tersebut tunai!" Ujar Arkan dengan satu hela nafas, membuat semua orang yang berada di gedung itu berteriak senang dan menyorakkan kata "SAH".

Kini, Arkan dan Dea adalah sepasang suami istri.

"Kok aku terharu ya? Abang aku akhirnya nyusul kita nikah" Geizza menggenggam erat tangan Rendra yang tak lain suaminya, ia terharu sekaligus tak percaya, karena abangnya yang terkenal playboy itu ternyata bisa serius dengan satu wanita di hidupnya.

"Cup cup.. istriku jangan nangis nanti make upnya luntur" Rendra memeluk istrinya itu dengan sayang, membuat dua orang yang ada di samping mereka menatap iri.

"Yo, kamu kapan halalin aku?" Titi menatap Nayo, kekasihnya, dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku lagi ngumpulin uang sayang, sabar ya" ujar Nayo sambil mengecup kening kekasihnya itu dengan lembut.

"Meluk angin aja dah gue.. jomblo pas kondangan gini bisa apa" Andra melengos pergi, meninggalkan teman-teman semasa PPL nya itu yang kini sibuk dengan pasangannya masing-masing. Sedangkan ia masih saja sibuk sendiri.

Sendiri dengan kejombloan yang HQQ.

























***















Dea dan Arkan kini sedang duduk di sudut ranjang dengan canggung. Saling menatap dengan malu-malu karena status mereka yang mulai berubah hari ini dan untuk selamanya. Menjadi pasangan sehidup semati.

"Kamu kalo mau pake kamar mandi duluan aja, gak apa-apa" ujar Arkan memecah keheningan.

"Kamu aja dulu gak apa-apa" ujar Dea

"Bener kamu duluan aja aku gak apa-apa. Gak baik ibu hamil mandi terlalu larut" ujar Arkan membuat Dea merona malu. Dan itu sukses membuat Arkan gemas, ia baru sadar jika kadar kecantikan Dea ketika mengandung anaknya naik beratus-ratus persen.

"Kalau gitu.. gimana kalo kita..ehm.." ucapan Dea terputus

"Kita? Apa?" Tanya Arkan penasaran.

"Gimana kalo kita mandi bareng" ujar Dea yang sukses membuat Arkan bangkit dari duduknya lalu menggendong Dea menuju kamar mandi.

Dan Perjalanan mereka sebagai pengantin baru pun.

Di mulai.



























END









PENDEK YAAAA WKWKWK
MAAF YAHHH.
LAGI KURANG PENCERAHAN

PLEASE VOTE AND KOMEN JUSEYO ^^

GAGAL MOVE'on (Sequel: "Kardus") COMPLATE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang