Pt. Tae

1.5K 289 13
                                    

Tangannya tidak lepas dari keyboard laptop miliknya. Jaehyun harus mempublikasikan beritanya 2 jam yang lalu. Namun, kini ia hanya menatap laptopnya. Terkadang mengetik sesuatu lalu dihapus. Berita nya tentang NCT. Tapi sedari tadi Jaehyun bingung sendiri dengan rangkaian kalimat yang ia ketik. Komen di akun berita Jaehyun sudah banyak sekali.

Nctzen127 : heol!, dimana jaehyun, bukankah dia yang paling cepat mempublikasikan berita?

--lihat 5 balasan

Jaehyun mengklik 5 balasan tersebut.

Noonabunny : benar, aku hanya percaya berita jaehyun!

Joeyj : berita Jaehyun, Taeyong dan Mark lah yang aku percaya!

Nnhaer : oh ayolah oppa, publikasikan berita mu aku tidak percaya berita di akun lain:<

Moonmasoo : jaehyun ah, bahkan di akun ty dan mark tidak ada berita nya.

Ghoughoul : ayolah oppa aku butuh berita akurat mu ㅠ.ㅠ

Jaehyun hanya menatap komen komen di profile nya. Tanpa Jaehyun sadar, Taeyong menghampiri nya.

"Biar aku saja yang mem publikasikan jika kamu masih bingung" ucap Taeyong.

"biar aku saja Taeyongie" Jaehyun mengetik sesuatu di laptop nya.

"kenapa kamu melarang aku dan Mark mengepost berita nya hm?, banyak komen di profil ku maupun Mark" keluh Taeyong.

"jangan mempublikasikan berita yang sensitif ini jika kamu salah sedikit, kamu yang akan kena Yongie"

Benar juga yang dikatakan Jaehyun. Tunggu dulu, berarti Jaehyun..

"Jaehyun jangan bilang.."

"Iya, aku akan mempublikasikan berita nya, jika berita ini tidak terbukti kebenarannya maka aku yang akan ditangkap" Jaehyun mengklik ikon 'publish'.

Doyoung NCT mengamuk dengan alasan yang tidak jelas.

Doyoung NCT mengamuk dengan alasan yang tidak jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu, 26 Agustus 2018

Pukul 18.50, saat NCT membuat N'99. Doyoung Kim mengamuk dengan alasan yang tidak jelas. Terjadi saat NCT membicarakan album terbaru mereka.

"..., dan aku umumkan kepada kalian!, album ini akan menjadi album terakhir ku berada di NCT"

Itulah penuturan dari Doyoung. Apakah ada masalah di antara NCT?. Entahlah rahasia mereka.







































•••

'Jaehyun...'

'Hmm, aku masih mengantuk yongie'

'Buka mata mu'

'Tidak yongie'

Satu tepukan mendarat di jidat Jaehyun. Reflek Jaehyun membuka matanya menatap objek yang menepuk jidatnya itu.

'Siapa?'

'Rantai, Jaehyun'

'Ha?' Jaehyun masih bingung dengan ucapan objek bercahaya itu.

Wajahnya benar benar tertutup cahaya.

'Rantai..., N-'

















KRIIIIING!

Jaehyun membuka matanya. Malas sekali alarm Taeyong selalu saja sampai terdengar ke kamarnya.

"TAEYONGIE MATIKAN ALARM MU SIALAN!" teriak Jaehyun seraya menutupi telinga nya dengan bantal.

Alarm nya tetap menyalah. Jaehyun berinisiatif ke kamar Taeyong dan mematikan alarm nya. Taeyong masih tertidur dengan pulas. Mulutnya sedikut terbuka. Jaehyun terkekeh pelan melihat gaya tidur Hyung kesayangannya itu. Jaehyun beranjak dari meja Taeyong ke tempat tidur Taeyong.

"Taeyongie bangu- TAEYONG ASTAGA!?"

Betapa terkejutnya Jaehyun menatap darah yang berada di sekeliling punggung Taeyong. Jaehyun menepuk nepuk pipi tirus milik Taeyong guna menyadarkan Taeyong. Ternyata tidak berhasil. Taeyong benar benar kehilangan kesadaran. Jaehyun memanggil ambulans dengan ponselnya.

"MARK BANTU HYUNG!"

Mark datang ke kamar Taeyong. Namun sama sekali tidak membantu.

"Mark ban- m-mark..."

Mark menggenggam erat pisau dengan khiasan darah. Mark menunduk mentap lantai.

"a-astaga..."

Jaehyun dengan geram menghampiri dan menarik kerah kemeja mark.

"APA YANG KAU LAKUKAN BODOH!?" teriak Jaehyun.

Setelah itu Jaehyun menghantam Mark dengan pukulan di rahang bawahnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN SAMPAI YONGIE SEPERTI INI HM?, JAWAB BODOH!!"

"a-aku tidak sengaja..." Mark menatap lantai.

"KAU PIKIR AKU PERCAYA!"

"Jae-hyun akhh!"

Jaehyun menghempaskan Mark ke lantai lalu menghampiri Taeyong yang sedang menahan sakit.

"D-dengar-k akh u..., b-bukh-an M-mark ya-ng m-meluk-ai kh-ku..."

Tangan yang digenggam Jaehyun pun melemas. Seperti hilang tenaga, tangan lembut itu jatuh ke kasur membuat tangan Jaehyun ikut jatuh bersamanya. Jaehyun?, apakah Jaehyun hanya seperti ini?. Jawaban nya adalah tidak, Jaehyun sudah menangis dalam diam sejak tadi Taeyong memanggilnya. Pikiran negatif pun memenuhi otak Jaehyun.

"Persetan dengan omonganmu Taeyong..., sungguh aku akan menghukum siapa pun yang sudah berlaku sekejam ini padamu.."

── One Day Two Night [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang