Love scenario

935 52 1
                                    

Aku bangun dari tidur karena alarm dari handphone. piyama cokelat bermotif panda melekat di tubuhku dengan rambut ala singa.

Aku mandi dan menggunakan seragam batik bertangan panjang dan rok selutut yang biasa ku pakai.

Rambutku yang terurai kusisir dan kuikat ponytail. Hari ini, hari hujan gerimis.

Aku memutuskan menggunakan jaket biru mudaku yang berkancing.

Aku sarapan sambil menonton berita di tv. Dan aku tak terlalu memikirkan tayangannya karena pikiranku tertuju pada Izma.

Dan kupikir dia akan segera datang.

Suara pintu diketuk, aku menyimpan piring di dekat meja dan berjalan ke ruang tamu dan membuka pintu.

Terlihat Izma dengan jaket hitam dan tas warna senada. Izma tersenyum dan aku membalasnya.

Yatuhan, kenapa dia tersenyum? Ini membuatku tak tahu apa yang harus kukatakan.

"Masuk dulu " ucapku membuka pintu lebih lebar.

Akhirnya itu yang aku katakan, hiks... Padahal aku ingin mengatakan banyak hal padanya.

"Iya, makasih" Izma masuk dan duduk di kursi yang paling dekat dengan pintu.

"Nyokap Bokap lo belom balik?" tanya Izma.

"Ibu pulang malem berangkat subuh. Kalo ayah udah almarhum" ucapku

"Oh, sorry" ucap Izma

"Gapapa"

"Yuk berangkat, mumpung hujannya reda" ucap Izma sambil berdiri dan aku mengekor.

Rupanya dia bukan tipe orang penyia waktu. Beda denganku

🍂🍂🍂🍂🍂

"Kenapa Izma care banget ya? Padahal dulu sikapnya dingin. Disaat aku butuh, dia ada. Aku suka. Izma! Aku suka kamu!" batinku.

Kami berada diatas motor hitam berpolet biru yang sepertinya baru dicuci.

Izma tepat didepanku dan rasanya aku ingin memeluknya.

Yatuhan. aku mencintainya.

"Soal bullyan itu, kamu udah lama?" tanya Izma. Aku agak loading, dan menjawab

"Awalnya sih mereka cuma berani di medsos, tapi sekarang makin parah" ucapku.

"Oh. Di fb , ig, atau Wa.?"

"Semuanya"

"Boleh minta sandi sama email semua akun itu nggak? Aku punya ide" ucap Izma.

"Hah" ucapku spontan.

"Iya. Tapi jangan dibajak yang aneh aneh ya" ucapku dan Izma mengangguk.

Kami belok ke arah sekolah. Ada beberapa anak yang turun dari angkot, yang berdiri menunggu temannya dan masih banyak lagi melihat ke arahku.

Juga junior junior ku di eskul yang mungkin akan berfikir macam macam.

Apa semua akan berjalan baik?

🍒🍒🍒🍒🍒

Aku masuk ke kelas. Ada Irma, Reno, Rosa dan teman temannya, serta Seta yang sedang melepas sepatunya.

Aku melepas sepatu dan masuk ke kelas dengan Izma dibelakangku.

Aku duduk di kursiku yang biasa dan Izma tepat depanku.

Dia mengambil handphone dari sakunya lalu sepertinya sedang main game.

Handphoneku bergetar. Aku melihatnya dan ternyata pesan.
Mana email sama sandi akun lo. Izma

Izma [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang