2

1.8K 25 4
                                    


"Eehh bentar deh itu Erdi kan ya...."sembaring menunjuk ke objek yg di tuju

Erdi yg selalu ada di ingatan ku nama itu yang selalu aku tulis d setiap buku harian ku .tak mungkin aku tidak mengenal nama itu

"Mana...." aku langsung menoleh pada arah tlunjuk yg d tuju oleh chika

"Itu tu yang di cafe kopi lantai dua" jelasa chika menunjuk erdi

"Yaahh.. Ngapain dia kesana " aku masih melihat dengan lebih jelas lagi ke arah nya .iya dia meminum kopi pesanannya dan memainkan ponselnya di sana dan ada juga dua sahabtanya yg tak lain adalah dwiki teman sekelas dan satu lagi entah siapa yg pasti aq pernah melihatnya d kampus kami

"Ya ngapain lagi .ya ngopi gak mungkin kan nyuci baju f sana" ujar chika datar

"Aahh.. Ellu " saut ku dan tetap sama melihat ke arah erdi

Kenapa sih dia gk pernah berubah sama sekali ya ampun .batin ku

Tin tin

Suara klakson mobil abang ku sudah ku dengar ya mobilnya sudah d depan ku sekarang di depan halte maksudnya

"Chik gue dulu ya..." sambil melangkah menuju mobil dan masuk kedalmnya, kaca jendela aq bukak dan melambaikan tangan pada sahabat ku itu
"Bye....."lanjut ku melambaikan tangan dan mobil pun berjalan

"Iya bye...." chika membalas lambaian ku

Di dalam mobil suasana cukup hening tak ada pembicaraan yang terjadi .biasanya abang selalu melucu aku pun sama dan menanyakan keseharian ku di kampus atau memberi motifasi
Tapi hari ini aku tidak ingin bicara aku hanya memikirkan dia .kenapa aku justru mencintai pria yang bertolak belakang dari kepribadian ku
Aku tidak suka dengan membolos, dalam kamus hidup ku selama ini membolos tidak ada dalam fikiran atau pun rencana hidup ku, seperti cinta yg buta ,yang salah justru aku cintai .oh ya ampun apa ini yg di nama kan cinta buta .oh tidak aku tidak sebuta itu
Dan sekarang aku ingin merubah kebiasaan buruknya tapi bagai mana caranya aku tak tau dan dari dulu sampai sekarang aku hanya berdoa dan terus bedoa

"Dek....." panggil bang adam sambil terus menyetis dan sekilas juga melihat ke arahku

"Eehh... Iya bang..." saut ku langsung dengan cepat menoleh ke arah bang adam yg sedari tadi sajahku terus melihat ke samping kaca mobil

"Kamu kenapa abang panggil sampek 3 kali loh tadi .... "

"Eehh maaf bang, fida gk enak badan aja jadi gak fokus" bohongku menatap lurus ke jalan

"Apa perlu abang anter ke mbak fitri aja" tawar abang, sepertinya menghawatirkan ku

Mbak fitri adalah dokter umum yang sekarang mempunyai klinik sendiri di rumah nya, dia sudah menika dan memiliki 1 orang anak perempuan yang bernama fani dia masih duduk di kelas 1 SMA . dan suami nya bernama bambang dia seorang TNI AL yang jarang pulang pastinya

"Gak ah bang, istirahat bentar juga uda sembuh" jawap ku meyakinkan bang adam

"Emang kamu gak kangen ama mbak fitri ?" tanya bang adam menggoda

" gak ,males ama mbak fitri entar di tanya nikah lagi kayak umi tu bikin BT aja " jawap ku ketus

"Hahaha.... Ya emang harus dek" terkekah

"Tukan abang ikut2 juga, ah males ah" aku pun membelakangi bang adam dengan sebal

"Ya uda kek gitu aja terus, toh kamu uda d jodohin ama abi" dengan santai nya ngomong perjodohan

"What.....?" aku pun terkejut dengan kata2 bang adam , aku membalikan tubuh dengan cepat melihat muka abang ku itu

"Iyaaa..... adek ku sayang" senyum menggodaku melihatkan gugi putihnya .bagai di sayat hati ini ketika melihat itu ,tega bener dia

Aku pun menangis sejadi jadinya d dalam mobil jalan kerumah sudah lumayan dekat tapi aku belum bisa menerima perkataan bang adam tadi .hati ku ngilu bagai mana bisa aku di jodohkan sedangkan aku masih menunggu kepastian oleh pembalasan prasaan ku .aku di jodohkan sedangkan aq sudah memilih imam ku sendiri
Ya tuhan aq tidak siap untuk hal ini berikan kesempatan untuk menyadarkan dia agar tau prasaan ku selama 4 tahub ini

Tangisan ku tak berheni secepat ini aku terus menangis sejadi jadinya dan menggoyang2 kan tubuh bang adam yg lagi nyetir .aku tak perduli hati ku sangat sakit dan kecewa

"Dek uda dek uda entar nabrak" bang adam kewalahan dengan tangisan ku dan tingkah ku dan detik kemudian ia meminggirkan mobil nya
"Ya ampun dek uda dong, abang ngomong gitu aja lebay banget," lanjut nya dengan melihat ku jijik

" abang dulu juga di jodohin tapi gak lebau kayak kamu ,bayangin aja laki2 d jodohin " ujar bang adam menenangkan ku

" abang gak tau prasaan firda " tak berhenti juga aku menangis di dalam mobil tapi tidak se kencang tadi

" mau pulang apa gak ? " tanya nya datar melihat ku ibah

" iya uda turun sana" OMG teganya dia pada adik nya mau nurunin aku di jalanan

" hheemm abang, pulang aja deh"

" ya uda berhenti nangis nya, lebay banget" Aku pun mengangguk dan mulai berhenti menangis

Bang adam menyalakan mesin mobil kembali dan menjalankan nya menuju rumah

*******

mbak nur yang mendengar klokson mobil suaminya pun keluar dan menghampiri kami .bukan kami si lebih tepatnya bang adam suami tergila nya

"Loh loh kenapa ni ?" tanya mbak nur sesampai di depan teras dan melihatku

"Gak papa mbak biasa aja" jawap ku datar menuju ke dalam rumah

Dan seperti biasa mbak nur selalu mencium punggung bang adam dan bang adam mencium kening mbak nur. Tapi ada yg kurang deh, di mana anak buah mbak nur kok tumben gak nguntit
Bodok amat deh mikirin si kuncrit fajri toh palingan dia tidur .lebih baik meratapi nasip sendiri

Aku langsung menaiki tangga dengan cepat dan memasuki kamar tercinta ku itu ,oohh hari ini sabgat lelah sekali, lelah badan dan sekaligus lelah hati

Ku lempar tas kuliah ku ke atas ranjang dan aku langsung menuju ke meja belajar ku yang berwarna biru mudah yang pastinya warna kesukaan ku

Ku raih buku tebal di rak buku yang khusus novel yang sering ku baca
Aku mulai menulis apa yang ku ingin kluarkan d dalam hati ku tanpa ada orang yang tau kecuali allah



******

vote nya gaes dan comment

Segini dulu ya pay pay 👋👋👋👋👋

aku makmum mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang