12

68 10 0
                                    

Jimin membuka pintunya yang diketuk kasar berkali-kali. Matanya sukses dibuat terbelalak karena menemukan Chae Rin dihadapannya. Seingatnya hari ini Chae Rin akan ke makam Appanya ditemani oleh Seokjin, pria tampan yang mungkin sebentar lagi akan menjadi kekasih sahabatnya itu.

“Hei, Jimin gendut! Kau belum mandi?” tanya Chae Rin membuat Jimin gemas dan mencubit kedua pipi Chae Rin.

“Uh … aku tidak gendut!”

“Hahaha … hentikan, Jim. Sakit!” protes  Chae Rin sambil memasang wajah kesal dibuat-buat. Tentu, pada Park Jimin, mana bisa Chae Rin kesal.

“Oke. Sekarang jelaskan padaku kenapa kau belum berangkat?”

“Memangnya aku akan berangkat tanpamu, hm?”

“M−maksudmu?”

“Jim, maaf ya. Aku sampai mengajak orang lain untuk menemaniku. Padahal jelas-jelas selama ini hanya kau yang selalu di sampingku tiap tanggal ini setiap tahunnnya. Aku membatalkan janjiku dengan Seokjin Oppa. Aku tidak bisa pergi dengannya dan meninggalkanmu.”

Jimin sukses dibuat tersipu oleh Chae Rin. Chae Rin lebih memilihnya bukan?

“Jadi sekarang, ayo kau mandi sana. Aku tunggu di rumah ya.” Chae Rin mendorong masuk tubuh Jimin ke dalam rumahnya, sementara Chae Rin bergegas pergi dari sana.

Jimin tersenyum menatap Chae Rin yang berhalau kerumahnya dari balik jendela. Gadis itu masih Chae Rin-nya yang takkan pernah meninggalkannya.

Sementara di tempat yang berbeda, Seokjin mengerang frustasi. Kesal saat Chae Rin mengatakan tidak bisa pergi dengannya karena tidak enak pada Jimin. Dia membatalkan janji temunya dengan Seokjin, dan meminta pengertian.

“Sial! jadi hanya karena si pendek itu dia mengabaikan ajakanku?” omel Seokjin sambil meremas tangannya.

“Jin.” Suara Appanya membuat Seokjin berpaling ke arah pintu kamar. Pria separuh baya itu masuk lalu duduk di samping Seokjin.

“Iya, Appa … “

“Emerald kacau. Namjoon menarik investasinya.”

Seokjin memejamkan matanya mencoba menahan kemarahannya.

“Bukan tidak mungkin para investor lain melakukan hal yang sama.”

“Tidak usah cemas, Appa. Aku sudah punya cara lain.”

“Apa?”

“YoonSan.”

“YoonSan? Maksudmu?”

“Pewarisnya menyukaiku. Bukan tidak mungkin ‘kan kalau Emerald bisa meraup keuntungan?”

“Kalau begitu bergeraklah dengan cepat, Jin.”

Seokjin mengangguk. “Beri aku waktu beberapa minggu ini. Akan ku masukkan dia dalam genggamanku.”

“Kau butuh hal yang lebih hebat dari sekedar mengajaknya kencan.”

“Maksud Appa?” Seokjin menatap intens pada raut wajah Appanya.

“Kau tiduri dia dan buat dia terpaksa menikah denganmu?”

“A−apa? menghamilinya begitu?”

“Iya,” ucap Appa Seokjin santai.

“Mustahil. Aku bahkan tidak tertarik secara seksual padanya.

“Kau bisa. Kau bayangkan saja dia pria yang kau suka. Dengar Jin, kau butuh bergerak cepat. Demi Emerald, oke?”

Seokjin mendengus mendengarnya. Apa yang di katakan Appanya tentu masuk akal, tapi Seokjin teramat tak tertarik pada fisik Yoon Chae Rin. Rasanya ia bagaikan masuk dalam jebakan permainannya sendiri.

Heirs in the trap || Kim Seokjin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang