Kening Yeri berkerut saat Lugas datang ke rumahnya pagi-pagi. Tidak seperti Lugas pada biasanya, laki-laki itu tampak bersemangat. Padahal biasanya Lugas datang ke sekolah lima menit sebelum bel bunyi.
"Gue semalem gak main DOTA," kata Lugas. "Dan gue sengaja dateng pagi, buat lo."
"Lo mau bikin gue tersanjung sama lo?" tanya Yeri.
"Lo boleh marah sama Martin, tapi jangan sama gue," ucap laki-laki itu. "Ayolah, Na."
Setelah bujuk rayu tersebut, akhirnya Yeri menyetujui. Kemudian ia pamit pada orang tua dan kakaknya.
"Kemarin Martin cuma emosi doang," kata Lugas yang fokus pada jalanan.
"Tapi dia terlalu gampangin, Gas."
"Dia suka sama lo, Na. Dan dia baru tahu kalo lo ternyata mulai suka sama Jian," jelas Lugas. "Sama kayak gue dulu. Gue juga hampir emosi ternyata Martin suka sama lo."
Yeri terdiam.
"Gue harap lo cepet baikan sama Martin. Gak enak di gue juga kalo kalian marahan."
Hingga kelas pun, Yeri masih terpikirkan kalimat Lugas. Hal itu membuat Sinta bingung. Apalagi saat Yeri dan Martin berpapasan, keduanya seakan-akan tidak mengenal satu sama lain.
"Ada apa lo sama Martin?" tanya Sinta begitu Yeri duduk di kursinya.
Yeri menatap Sinta, selanjutnya ia menceritakan kejadian kemarin. Awal dari semua kemarahan Martin.
"Jadi, lo ini suka sama Jian?" tanya Sinta.
Pertanyaan Sinta membuat Yeri kaget serta gugup. "Gak tahu juga, sih," jawab Yeri sambil menggaruk telinganya.
"Kayaknya iya, sih. Lo bakal jadi couple of the year kalo beneran jadian. Lo bisa jadian sama ketua OSIS kita yang sering jaga jarak sama cewek!"
"Dia kan gak suka sama gue," kata Yeri.
Sinta mengangkat sudut bibir sebelah kanannya. "Gak suka sama lo?" tanya Sinta. "Coba lo lihat ke belakang. Ada yang ngeliatin lo," kata Sinta.
Yeri pun mengikuti arahan Sinta, dimana Jian sedang salah tingkah karena ketahuan.
Melihat hal itu Sinta tertawa. "Lo berdua lucu banget. Seriously, jarang ngobrol, tiba-tiba deket, dan saling suka."
Istirahat Yeri memilih diam di kelas dan tidur. Setelah menolak ajakan Sinta ke kantin, Yeri menyumpal telinganya dengan earphone yang telah tertancap di ponselnya.
Namun tak lama Yeri terganggu oleh pesan yang masuk ke ponselnya, dan terkejut dengan si pengirim.
Fauzian: Agak beda liat lo gak sama martin
Yerina: kenapa semua orang nanya dan ngomong sejenis gitu
Setelah membalas pesan, Yeri menatap Jian sedikit kesal.
Fauzian: Ya karena lo sama dia udah deket banget, dan tbtb jauh. Itu buat orang-orang nanya
Yerina: padahal biasa aja
Fauzian: Tapi gue sendiri gak liat itu dengan. Semacam orang pacaran marahan?
Yerina: I'm not. Gue gak pacaran sama martin. tolong dibaca dnegan baik
Fauzian: Lo gak ke kantin?
Yerina: Gue males denger pertanyaan kenapa gak sama martin
Terlihat Jian tersenyum tipis.
Fauzian: Gak laper?
Yerina: Laper sih, dikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] Tentang Yerina✔️
Teen Fiction[Seri SKK I] (Complete) Start: 01/06/18 Finish: 12/12/18 Hampir seumur hidupnya, Yeri ditemani kedua sahabatnya. Yeri percaya jika persahabatan antara perempuan dan laki-laki adalah hal yang tidak mungkin, karena ia mengalaminya sekarang. Ia menyuk...