"Hyung, ini sudah malam, lebih baik kita istirahat."
"duluan saja seungmin. Aku khawatri, kenapa felix belum pulang ya?"
"Tadi dia bekerja?"
Chan mengangguk dan ia mencari ponselnya berniat akan menghubungin felix.
"Aku keluar dulu ya, kau istirahatlah, jangan sampai kelelahan lalu sakit lagi."
Chan pun keluar kamar dan mencoba menghubungi felix. Terhubung, chan pun bertanya mengenai kenapa felix belum pulang dan dimana dia saat ini, namun belum juga sempat mendangar jawaban felix, pekikan seungmin dari dalam kamar membuat chan mematikan telpon secara sepihak setelah berujar akan menghubunginya lagi nanti dan berlari memasuki kamar.
"Apa yang terja- ASTAGA!!"
"Hyung tolong aku"
Seungmin berusaha mencegah changbin melukai dirinya. Tadi saat chan keluar kamar, seungmin hendak keluar juga, namun changbin tiba tiba terduduk dan membanting vas bunga dinakas kelantai, dan kemudian dia ambil serpihannya dan mencoba melukai dirinya. Seungmin yang kaget reflek mendekat dan mencoba menghentikannya tanpa peduli dengan kakinya yang terluka karena tak sengaja ia menginjak serpihan vas.
"CHANGBIN HYUNG SADARLAH, KUASAI DIRIMU!!"
Seungmin berteriak di depan wajah changbin, chan bingung namun tetap berusah membantu memegang tangan changbin
"HYUNG KUMOHON KUASAI DIRIMU!!"
"ARGHH...PERGI KALIAN, ATAU KUBUNUH KALIAN!! HAHAHA...BANG CHAN KAU AKAN SEGERA MENEMUI AJALMU..."plak
Seungmin menampar keras pipi changbin, dan terus mengatakan agar changbin bisa menguasai tubuhnya. Sayup sayup changbin melemah namun kembali berusaha menyerang, seungmin yang perlahan merasakan nyeri dikakinya pun melepas pegangannya pada changbin, dia hanya berdoa, melafalkan kata kata untuk mengusir sosok yang menguasai changbin.
Disisi lain chan sedikit kewalahan, changbin terus berusah menusukan pecahan cas itu kepada dirinya.
Seungmin memegang kepala changbin dan berteriak mengucapakan kata kata usiran hingga perlahan changbin pun kehilangan kesadarannya, dan terbaring begitu saja.
"Syukurlah ." Ucap seungmin seraya menghela nafas kemudian meringis merasakan sakit dikakinya. Chan pun terkejut melihatnya.
"Astaga seungmin, mengapa bisa sampai begini. Ini lukanya terlalu besar, ayo kita kerumah sakit."
"Tapi hyung, bahaya jika kita meninggalkan changbin hyung lagi sendirian."
"Kita akan membawanya, sekaligus memeriksakan kesehatannya."
"Tapi hyung..."
"Tidak ada tapi tapian seungmin, ayo cepat naik kepunggungku sebelum kau kehilangan banyak darah dan terkena infeksi, luka mu terlalu besar, pasti perlu jahitan."
Seungmin pun menurut dan mereka pun turun, memberhentikan taksi karena akan terlalu lama jika perlu mengambil mobilnya di parkiran, dan bangchan kembali ke apartemennya membawa changbin ikut serta kerumah sakit.
.
.
Minho terbangun dari tidurnya, ia pun mengecek ponsel felix yang bergetar, melihat nama yang tercetak di layar dengan segera ia mengangkat telponnya.
"Halo?"
"..."
"Ia sedang tertidur, saya minho temannya."
"..."
" kami pun berada dirumah sakit, kami diruangan 447. Apa kalian baik baik saja? Felix menghawatirkan kalian tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
broken compass ✔
FanfictionKisah perjalanan seorang felix, anak yang lahir dan dianggap sebuah kesalahan menjalani hidup untuk mencari ibunya Warning!! -Judul ga sinkron sama cerita -slow update