Malam itu, Jungkook benar-benar datang. Setelah ia memberikan beberapa ciuman di kening Jiseo, ia segera duduk di ranjang dan memperhatikan gadisnya bermain game didekatnya. Jungkook benar-benar senang melihat Jiseo mengumpat bahkan sesekali kata-kata kotor keluar dari mulutnya.
"Kau tidak tidur?" tanya Jungkook.
Jiseo memilih fokus pada gamenya daripada Jungkook, hingga akhirnya pria muda itu sebal lalu meraih pinggang Jiseo kemudian menariknya.
"Ya! kau membuatku kalah!" gerutu Jiseo.
Jungkook lantas mengambil ponsel Jiseo lalu meletakkannya diatas meja.
"Dia sudah menang," kata Jungkook.
"Apanya? kau membuatku turun level!" Jiseo sebal.
"Dia sudah memenangkanmu dariku." jawab Jungkook.
Jarak mata mereka yang begitu dekat membuat Jiseo tidak bisa berkutik. Dirinya seolah terpenjara oleh pesona dari seorang makhluk mitologi ribuan tahun yang lalu. Jeon Jungkook, bibir yang melengkung tipis bagai bulan darah yang muncul tiap puluhan tahun sekali, mata merah—jingga serupa batu rubi jernih yang seolah memiliki nilai yang begitu tinggi. Rambut sehitam langit malam, dengan pipi yang putih pucat membuat Jiseo enggan berpaling. Ia bungkam, bahkan lidahnya terasa kaku saat akan menyanggah setiap kalimat yang keluar dari mulut vampire menyebalkan ini. Ah, lihatlah—tangan Jiseo seakan terulur dengan sendirinya. Ia menyentuh dinginnya pipi Jungkook yang dibalas dengan ciuman pada telapak tangan tersebut.
"Mati, hilang, kutukan?" lirih Jiseo.
"Kau salah, aku bukan kutukan," balas Jungkook.
"Lantas?"
"Kau mau mendengar sesuatu?" tanya Jungkook.
Jiseo mengangguk.
"Kalau begitu, berikan aku ciuman—"
"Tidak jadi."
Jungkook tersenyum miring. Ia tidak rela jika Jiseo tidak lagi menatapnya.
"Mengapa manikmu berubah? seingatku, kau memiliki manik emerald yang sangat cantik," kata Jungkook.
"Berhenti membicarakan Jiyeong! aku bukan Jiyeong!" jawab Jiseo kesal. Ia benci saat Jungkook menyamakannya dengan orang mati beratus tahun yang lalu.
"Aku tidak membicarakan Jiyeong. Aku hanya akan membicarakan tentangmu mulai sekarang," kata Jungkook.
"Cih!"
Cup!
Jungkook berhasil mencuri satu ciuman di bibir Jiseo.
"Ya!"
"Apa? kau ini milikku, jadi aku berhak untuk memperlakukan apapun padamu."
Jungkook benar. Dia menang.
"Lantas apa yang ingin kau katakan?" tanya Jiseo.
Jungkook menyamankan posisinya, menuntun Jiseo untuk masuk ke dalam dekapannya. Ia menyentuh dagu Jiseo lalu kembali menatapnya seolah ingin mengatakan hal serius pada gadis itu. Nyatanya, kebisuan terjadi bermenit-menit. Jungkook hanya menatap Jiseo tanpa mengatakan apapun.
Jiseo kesal. Tentu saja. Ia lantas memalingkan wajahnya lagi. Tidak mau menatap Jungkook. Tapi bukan Jungkook jika ia membiarkan itu terjadi. Ia terus memaksa Jiseo untuk menatapnya.
"Aku tau, kau sebenarnya sangat ingin mengetahui siapa Jiyeong," kata Jungkook.
"Lalu?"
"Kau cemburu?" tanya Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
검은 튤립 [Black Tulip] × Jungkook [CLOSED PO] [√]
Fanfiction14 Maret 2018 [COMPLETE IN BOOK!] PRE ORDES STATUS = END E-BOOK = CLOSED FOR A WHILE "Tulip hitam yang tergeletak di depan kamarku, adalah awal dari semua tragedi yang terjadi padaku." Jungkook!AU! √ Kim Jiseo as You √ Jeon Jungkook of BTS as Himse...