AIRPLANE
"Jadi...kita pergi kencan lagi, akhirnya setelah sekian lama." Gumam Hana dalam hati.
Walaupun hubungan mereka terbilang cukup lama, tapi pada faktanya mereka jarang sekali berkencan. Setiap mereka mau pergi kencan ada saja hal yang menggagalkannya. Mulai dari salah satunya yang sibuk, hal emergency, sakit, bahkan gagal hanya karena mereka bertengkar sebab hal sepele.
Hana tak bisa berhenti tersenyum barang sedetikpun, sebab kekasihnya Reza, tak pernah melepaskan genggaman tangannya dari jemari Hana. Setiap kali mata mereka bertemu, keduanya selalu melempar senyum. Langit semakin gelap, dan lampu warna-warni semakin bersinar dengan cantik. 'tempat yang cantik' gumam Hana dalam hati. Kali ini mereka pergi ke sebuah taman penuh lampu cantik, taman yang hanya ramai pada malam hari, CityBeat. Sedari tadi Hana terus saja memandangi bianglala yang berputar penuh lampu cantik.
"yank sini," tiba-tiba Reza menarik tangan Hana ke antrian bianglala. "ko bengong, hei ayo...tadi bilangnya mau naik ini," ucap Reza menunjuk bianglala
"kapan aku bilang?" tanya Hana bingung
"Ya abis lu liatin ini aja dari tadi," Hana hanya tersenyum mendengar kekasihnya ternyata memperhatikan apa yang dia perhatikan.
Mereka duduk berdua didalam bianglala, berputar perlahan lama-lama semakin tinggi memperlihatkan pemandangan malam yang cantik penuh lampu. Hana selalu kagum bila melihat lampu lampu yang bersinar dimalam hari, dia bilang 'seperti bintangnya bumi'.
"suka?" tanya Reza disamping telinga Hana
"Suka banget...cantik"
"cantik kaya kamu" Reza iseng mengecup pipi Hana yang sukses membuat pipinya bersemu merah. "I love u" bisik Reza,
"Apasih...genit banget,"
"dih daripada gua genit sama yang lain entar lu ngambek gua juga yang repot," Hana hanya tertawa geli mendengar aduan Reza.
Malam semakin larut, walaupun mereka tinggal di satu gedung apartment tapi Reza tak pernah absen mengantar Hana sampai depan pintu rumahnya. Tapi faktanya walaupun tinggal di satu gedung yang sama, bukan berarti mereka bisa bertemu setiap saat. Kalau beruntung mereka bisa pergi dipagi hari bersama dan pulang bersama, tapi kalau sedang sial, tak pernah bertemu atau hanya berpapasan di lift. Kegiatan keduanya yang padat membuat keduanya sulit ada waktu bersama. Reza hampir setiap hari sibuk bekerja, sementara Hana dia sibuk dengan studi dan tugas-tugasnya sebagai mahasiswi.
**
6.00 am
Seperti biasa Hana bangun dan mengecek handphone nya. Tidak ada notifikasi. "Hhhggg" erang Hana frustasi. Inilah kebiasaannya yang membuang waktu 'menurut reza'. Hana terbiasa menunggu kabar dari kekasihnya bahkan dia rela menunda-nunda pekerjaannya hanya untuk menunggu Reza mengiriminya chat singkat. Dan, kalau Reza tau dia akan bilang "ngapain sih, buang waktu aja, kan kalo gua ga sibuk juga ngabarin," ya memang benar, menunggu itu membuang waktu. Walaupun semalam mereka baru saja berkencan tapi kebiasaan Reza tak pernah berubah, dia bukan tipe lelaki yang setiap saat menghubungi pacarnya, cek setiap hari atau selalu kirim chat apalagi telfon, big NO. Dia tipe yang kalau saat mendesak baru menghubungi, walau sudah tau tidak akan ada notifikasi, Hana tetap selalu mengecek fonnya setiap jam. Sering kali Hana kirim chat, tapi tak ada respon dari Reza, kalau ada selalu dibalas lambat, atau Cuma dibalas "oh ok" "iya sayang" "siap bos" selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
the AIRPLANE (one Short)
RomanceMenjalin hubungan dengan lelaki pendiam memang terkadang menguras emosi dan kesabaran, tapi ketika hati sudah terlanjur jatuh, lalu tiba-tiba kau harus berpisah dengannya.... Apa yang akan kau lakukan?? FYI : separuh dari cerita ini adalah TRUE STOR...