Selayaknya anak-anak SD lainnya, Hyunbin langsung menghambur keluar kelas begitu bel istirahat berbunyi. Dia sama temen-temennya udah balapan lari ke lapangan. Nggak peduli sama panasnya matahari, yang penting main dulu.
"Haus," keluh Hyunbin setelah berlari dari kelasnya menuju lapangan. "Jajan dulu yuk,"
Tapi teman-temannya Hyunbin kompak menggeleng.
"Main dulu baru jajan,"
Akhirnya Hyunbin terpaksa berjalan ke kantin sendirian.
"Bu, mau es teh nya satu ya," pesan Hyunbin.
Ibu kantin itu mengangguk lalu membuatkan pesanan Hyunbin. Tak lama kemudian, segelas es lemon tea sudah berada di genggaman Hyunbin.
"Makasih, Bu," ujar Hyunbin sambil menyerahkan uangnya.
Saat akan kembali ke lapangan, Hyunbin baru ingat bahwa ia membawa bekal hari ini. Ibunya membawakan beberapa bolu kukus. Hyunbin akhirnya memilih menuju kelasnya dulu, untuk mengambil kotak bekalnya lalu memakannya bersama teman-temannya.
"Eh," Hyunbin kaget sendiri ketika menemukan seorang teman sekelasnya duduk diam di dekat jendela. Hyunbin berusaha mengabaikannya. Soalnya, teman sekelasnya itu memang dikenal pendiam dan nggak punya teman.
Setelah mengambil kotak bekalnya, Hyunbin berniat keluar kelas. Tapi, ia malah merasa kasihan pada teman kelasnya itu yang masih duduk diam sambil memandang keluar jendela. Raut wajahnya kelihatan sedih.
"Hmm, Luda," panggil Hyunbin ragu-ragu.
Gadis kecil itu menoleh.
Hyunbin bergerak menghampirinya. "Ini," Hyunbin mengulurkan kotak bekalnya.
Luda menatapnya dengan bingung.
"Itu bolu kukus. Makan deh, siapa tahu kamu nggak sedih lagi,"
Luda masih diam.
"Ehm, yaudah aku duluan ya," pamit Hyunbin.
"Makasih..." lirih Luda ketika Hyunbin sudah menghilang.
🍰🍰🍰
Beberapa hari kemudian, Hyunbin mendapati kotak bekalnya, yang beberapa hari lalu ia berikan pada Luda, ada di laci mejanya. Tapi, isinya hanya selembar surat.
Hai, Hyunbin!
Terimakasih atas bolu kukusnya. Rasanya enak. Maaf yaa aku nggak bisa ngasih apa-apa sebagai balasan. Tapi aku janji, suatu saat nanti aku bakal balikin bolu kukus kamu. Aku sendiri yang bakal bikin nanti.
Semoga kita bisa ketemu lagi ya, Bin.
Luda
Hyunbin bingung membaca surat dari Luda. Tapi, akhirnya ia mengerti ketika wali kelasnya mengumumkan bahwa Luda sudah pindah sekolah.
🍰🍰🍰
Hyunbin baru menyelesaikan kelas terakhirnya hari itu, ketika Eunbin, adiknya, meminta diantar ke pembukaan sebuah toko kue.
"Sumpah gue capek banget, dek," keluh Hyunbin lewat telepon.
"Hhh... Yaudah, aku naik gojek aja,"
"Eh, jangan. Gue anterin aja," ujar Hyunbin sambil memutuskan panggilan. Iya, dia emang protektif banget sama adik satu-satunya itu. Soalnya dulu pas masih kecil, Eunbin pernah hampir diculik.
Setelah melewati kemacetan, Hyunbin akhirnya berhasil menjemput Eunbin di rumah dan mengantarnya ke toko kue dengan selamat. Setelah melihat toko kuenya, Hyunbin mengerti kenapa adiknya ingin sekali datang ke pembukaannya.
Toko kue ini dirancang seperti cafe, dengan suasa outdoor yang nyaman. Hyunbin sepertinya akan betah mengerjakan tugas kuliahnya di sini.
Hyunbin tidak terlalu mengikuti acara pembukaan toko kue ini. Ia bolak-balik mencicipi berbagai kue yang disajikan secara gratis hari ini.
Hyunbin hampir saja menabrak seorang gadis ketika ia berbalik. Untung saja piring di tangannya yang penuh dengan berbagai kue tidak tumpah.
"Maaf, maaf," ujar Hyunbin ketika menyadari gadis itu membawa sebuah nampan dengan beraneka bolu kukus di atasnya.
"Ah, iya," gadis itu malah terdiam sambil menatap Hyunbin.
Hyunbin bingung. Tapi rasanya wajah gadis di hadapannya cukup familiar.
"Kwon Hyunbin?" tanya gadis itu ragu.
Hyunbin makin bingung. "Eh iya. Lo kenal gue?"
Gadis itu tersenyum manis. Lalu meletakkan nampan yang dibawanya ke atas meja di dekat mereka. Tangannya meraih sebuah bolu kukus.
"Ini," ujarnya sambil menyerahkan bolu itu pada Hyunbin. "Janji gue dulu,"
🍰🍰🍰
Apakah yang ini perlu dibuat versi lengkapnya? Hehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
DALKOMHAN | K-Idols
FanfictionSweet story from kpop idol Update diusahakan tiap malam minggu^^