PAGE 3

847 80 12
                                    

Sudah sebulan lebih semenjak perkenalan Taehyung dengan Seokjin. Dan selama itu pula mereka menjadi dekat. Taehyung selalu mengantar-jemput Seokjin ke kampus atau kemanapun. Rutin jg mentraktir Seokjin makan, karena ternyata meski tubuhnya tinggi nan langsing, Seokjin itu makannya banyak. Entah kenapa Seokjin tidak gendut dengan nafsu makannya yg seperti itu.

Taehyung jg sering menemani Seokjin yg memang tinggal sendiri di apartement, tidak sampai menginap kok. Biasanya mereka akan menonton film atau anime, karena ternyata selera mereka berdua sama. Seokjin jg sering memasakkan Taehyung, masakannya sangat enak. Karena mereka sudah sering kemana-mana berdua, teman-teman mereka berdua berpikir bahwa mereka sudah jadian.

Jika Taehyung ditanya begitu dia akan menjawab, "Aku sedang mencari waktu yg tepat, dan harus memastikan bahwa Seokjin jg menyukaiku." Jika Seokjin yg ditanya, dia hanya akan mengelak dari pertanyaan itu dengan wajah, telinga hingga leher memerah seperti kepiting rebus.

Teman-teman mereka berdua sebenarnya sudah greget ingin menyatukan mereka. Well, mereka sudah sangat dekat meski baru satu bulan lebih semenjak mereka berkenalan. Dan meski belum jadian, kelakuan mereka itu sangat keju.

Seperti saat ini, teman-teman mereka sedang bermain ke apartement Seokjin. Jimin dan Hoseok sibuk bermain PS4 yg dibawa mereka. Jungkook duduk di sofa sembari nyemil choco chip cookies bikinan Seokjin. Namjoon dan Yoongi tenang berbicara di sofa satunya untuk membahas proyek lagu yg diberi dosen mereka. Yah, teman Seokjin memang kebanyakan cowok. Bukan karena dia tidak bisa bergaul dengan cewek, justru kebanyakan teman ceweknya jarang mau bermain di apartementnya, sedangkan Seokjin adalah tipe cewek rumah yg jarang ingin pergi-pergi. Sebenarnya Seokjin menunggu Woozi, sepupu ceweknya Yoongi, tapi katanya masih ada sedikit urusan dengan dosennya.

Jadilah sekarang Seokjin duduk di sofa di tengah-tengah ruangan menghadap Jimin dan Hoseok yg heboh bermain game, dengan menyenderkan tubuhnya pada Taehyung yg tidak keberatan dijadikan bantal oleh si gebetan. Sesekali mengelus rambut panjang Seokjin. Dan sesekali membuka mulutnya saat Seokjin menyuapinya keripik kentang.

Namjoon dan Yoongi yg notabene adalah sahabat sedari kecil Seokjin mengernyitkan pandangan melihat itu. Well, mereka berdua sudah tahu bahwa Seokjin akhir-akhir ini didekati oleh Taehyung, terima kasih atas informasi dari Jungkook. Tapi baru sekarang mereka melihat tampang Taehyung.

Mereka akui Taehyung terlihat serasi dengan Seokjin. Tapi mereka juga ingin memastikan bahwa Taehyung bukan salahsatu cowok brengsek yg akan menyakiti Seokjin, misalnya menjadikan Seokjin sebagai bahan taruhan. Oh, jika itu terjadi, Namjoon dan Yoongi sudah siap-siap menghajar Taehyung hingga babak belur.

"Namjoonie, Yoongichi...... " panggil Seokjin.

"Ya Jinnie?" sahut mereka berdua reflek.

"Jangan melihat Taehyung dengan pandangan ingin menguliti begitu, aku tidak suka." Seokjin cemberut. Sedang sisa manusia yg ada disana kecuali Seokjin, Namjoon, dan Yoongi rasanya mau batuk-batuk kering.

"Ya baiklah, tapi aku ingin bertanya dengan Taehyung." ujar Namjoon.

"Iya hyung?" Taehyung membalas kalem.

"Apa kau serius menyukai Seokjin? Tidak sedang mempermainkan dia kan? Tidak sedang menjadikan Seokjin taruhan kan? Karena kalau iya dan Seokjin bersedih, aku dan Yoongi sudah dipastikan akan menghajarmu." Namjoon berujar dingin.

"Tidak hyung, aku tidak sedang mempermainkan Seokjin. Aku sangat menyukainya, dia tipe idealku." balas Taehyung mantap. Diliriknya menyamping Seokjin yg wajahnya mulai memerah hingga telinga. Taehyung terkekeh kecil.

"Lalu kenapa tidak cepat-cepat menjadikan Seokjin pacarmu? Yg dibicarakan Seokjin akhir-akhir ini hanya kau, tahu tidak." Yoongi berujar sembari memperhatikan Seokjin mendelik galak padanya dengan wajahnya yg sudah semerah kepiting rebus.

"Rencananya besok aku akan mengajak Seokjin dinner di luar sekaligus memintanya menjadi pacarku. Lalu benarkah hyung? Kalau Seokjin selalu membicarakanku?"

"Iya. Aku, Yoongi dan Jungkook menjadi tempat curhatnya yg akhir-akhir ini hanya berbicara tentangmu saja."

"Namjoon!"

"Kan aku berbicara faktanya, Jinnie."

Taehyung lalu beranjak untuk duduk dikarpet menghadap Seokjin, melihat Seokjin yg benar-benar salah tingkah dengan omongan Namjoon dan Yoongi. Dan makin salah tingkah ketika kedua tangannya digenggam Taehyung lembut.

"Seokjin, kamu pasti tahu kalau aku menyukaimu. Jadi, apa kamu mau menjadi pacarku? Aku akan memastikan kamu selalu bahagia."

Pandangan mata Taehyung yg memancarkan kemantapan dan menjanjikan kebahagiaannya.....

Membuat Seokjin mengangguk pelan, lalu melirih, "Ya Taehyung, aku mau."

Mendengar jawaban yg diberikan Seokjin, Taehyung pun tersenyum lebar. Lalu direngkuhnya tubuh Seokjin, seraya berbisik. "Aku akan membuatmu bahagia. Pasti."

Seokjin mengangkat kepalanya, mendongak menatap wajah Taehyung lalu tersenyum. " Ya, aku nantikan itu Taehyung."























Sedang sisa manusia lainnya yg melihat aksi jadian pasangan TaeJin menjadi sangat heboh lalu berseru,

"Jangan lupa traktirannya!"

"Aku akan menghajarmu kalau Seokjin menangis!"

"Makan-makan di tempat sushi ya!"

"Pizza juga boleh pizza!"

"Barbecue saja!"

"Apa aku ketinggalan sesuatu?"








Akh, yg terakhir itu Woozi, yg baru saja datang. Clueless melihat TaeJin yg berpelukan dengan sisa manusia disana yg heboh.








































A/N: Dan inilah bagaimana cara jadian mereka, yah memang tidak seromantis dengan bunga dan lain-lain, tapi bukankah romantisme itu bisa didapat bahkan walau hanya disamping kekasih hati? /halah/

Next chapter adalah cerita lanjutan tentang kehidupan menikah mereka 🎉🎉🎉

Silahkan vote dan comment jika berkenan ya 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE PAGE(S) || TaeJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang