7. Busan dadakan

405 23 20
                                    

Halo, long time no see teman teman hehehe
Maaf  banget ya aku baru publish lagi, sebenernya aku nulis udah banyak sih tinggal di publish doang, tapi akunya gamood banget buka wattpad jadi cerita ini terbengkalai, sekali lagi maafin aku ya.
Tapi tenang aja ko, aku bakalan publish terus cerita ini, ya semoga kalian suka ya.

Vote dan komen juga ya biar aku semangat nerusin cerita ini sampai habis, dan jangan lupa share ke temen temen kalian.

Oiya karna ini masih suasana lebaran, aku mau minta maaf lahir dan batin ya. Semoga diramadhan tahun depan kita masih bertemu. Selamat hari raya idul fitri semua😘💜🌈🌈🌈🌈

















Hari ini adalah hari weekend. Dimana seorang JEON JUNGKOOK, hanya bersantai dirumah mewahnya itu, tapi satu kesialan ia dapatkan pagi ini adalah ia harus datang ke busan untuk menemui orangtuanya disana. Dan tadi pun hyung nya menelfon ia untuk pulang kebusan sekarang, karna ada hal penting yang orang tua nya ingin bicarakan. Kalau saja ini bukan menyangkut orang tuanya, ia pasti sudah malas kesana.

Jeon langsung menelfon sekretarisnya itu kim jaehwan.

"Siapkan aku mobil. Aku hari ini akan pulang kerumah orang tua ku". Sudah jadi kebiasaan seorang jeon yang menelfon tanpa embel embel basa basi dulu.

"Baik tuan akan saya siapkan". Ucap jaehwan dari sebrang telfon. Benar benar seperti anjing yang penurut.

Jeon langsung menuju Walk in closet untuk menganti pakaianya itu. Hanya memakai celana jeans, baju kaos putih serta bomber hitam dan sepatu sneekers berwarna hitam putih dari brand terkenal. Ya hari ini ia akan memaki baju santai saja. Ia sungguh bosan memakai tuxedo serta jas lainnya.

Ia pun langsung keluar rumah dan langsung menaiki mobil nya dan langsung menuju rumah orangtuanya itu. Tidak lama ponsel nya pun berbunyi, dan ternyata itu dari hyung nya.

"Kau sudah dijalan bocah?".

"Hmm. Kau ada disana bukan?". Tanya jeon ke hyung nya itu.

"Sudah dari sejam yang lalu. Cepatlah sampai, kau tau bukan aku tidak betah berlama lama disini. Waktu ku terbuang sia sia".

"Bukan kau saja yang tidak betah, hyung. Aku pun juga. Aku lagi menuju kesana. Bersabarlah wahai hyung ku".

"Ckck. Tidak ku sangka, adikku sudah besar dan dewasa sekarang sehingga kau berani menyahuti omongan ku. Sungguh peningkatan yang luar biasa adikku".

"Kau berlebihan sekali hyung. Ya seperti ini lah diriku sekarang. Dan terima kasih kau sudah mengajarkan ku".

"Yasudah cepatlah kemari. Aku tunggu. Hatihati".

"Ne hyung".

Itu panggilan dari jimin. Hyung satu satunya jeon jungkook. Ia awalnya tinggal bersama hyung nya itu dirumah nya yang terbilang sangatlah mewah dari rumahnya sekarang. Jimin memang sudah pindah rumah selepas ayahnya memberikan perusahaan nya ke hyung nya itu, dan tidak lama ia pun diberi kepercayaan oleh ayahnya, dan malah saham ia berkembang pesat. Dan saham terbanyak sekarang adalah milik dia seorang, dan yang kedua hyungnya, dan posisi terakhir perusahaan ayahnya itu. Ia dan jimin sungguh aneh pada ayahnya itu yang tidak mau pensiun saja, padahal usianya sudah lewat satu abad.

*******

Setelah menempuh waktu kurang lebih 3 jam dari seoul ke busan. Akhirnya ia pun sampai dirumah mewah bernuansa hijau dan putih, jangan lupa didepannya terdapat bunga bermacam macam warna dan jenis. Selera ibunya tidak berubah juga dari dulu. Padahal ia baru ingat terakhir ia kesini sekitar satu tahun lalu.

"Uriiiii adeulll. Kau sudah sangat besar dan tampan nak, seperti ayahmu".

Jeon pun membalas pelukan ibunya dengan kasih sayang.

"Ini berkat eomma yang memberiku banyak uang dan sukses seperti sekarang".

"Kau seperti sekarang karna ku bocah. Sungguh kau melupakan diriku ternyata". Ucap ayahnya yang datang bersama hyungnya itu.

"Kau periri sekelai tuan jeon. Ya ya aku seperti ini karna mu".

"Dan itu baru anak ku". Ucap ayahnya disertai tertawa.

"Aku dan jimin hyung adalah anak mu yah".

"Yasudah. Ayo kita makan dulu. Eomma bahagia melihat kedua putraku pulang kerumah". Ucapnya sambil mengandeng tangan jungkook dan jimin.

"YAK!!! JEON SHIN HYE, KAU SUNGGUH MELUPAKAN KU KARNA ANAK MU DATANG. SUNGGUH MENYEBALKAN". ucap tuan jeon sambil berteriak dan mengikuti dari belakang.

Pelayannya pun hanya senyum melihat tingkah laku majikannya itu yang masih sangat romantis bersama istrinya walaupun umurnya sudah hampir satu abad bahkan lebih.

"Kau sangat memalukan sekali minho. Wajar aku senang melihat kedua putraku pulang. Memangnya kau". Ucap eommanya tidak kalah terima.

"Ayo teruskan berdebat mu eomma. Aku dan adikku ingin melihatnya". Ucap jimin.

"Dan itu sangat menarik. Bukan begitu hyungku?".

"Kau benar sekali adikku".

Ayah dan eommanya yang melihat hanya senyum melihat keakraban antara jungkook dan juga jimin. Anaknya memang tidak pernah bertengkar karna satu hal, pasti salah satunya akan mengalah. Ia sungguh beruntung miliki dua anak lakilaki yang sangat tampan dan baik.

"Yak!! Kenapa kau malah mendukung eomma huhhhh?".

"Karna itu hal yang menarik eomma. Kau dan ayah sangat seperti anak kecil. Berdebat terus kaya dewan mpr".

"Sudah sudah. Cepatlah makan. Dan aku tidak mau tau kau harus menginap malam ini". Ucap ayahnya dan diakhir dengan mengancam eh meminta.

"Aku tidak bisa ayah. Aku ada urusan besok". Jawab jungkook.

"Dan akupun juga. Aku sudah ada janji bersama hooseok hyung untuk bertemu".

"Kau ingin bertemu dia hyung?".

"Iya kook. Ia ingin membicarakan tentang pesta, kita akan reunain BTS nanti".

"Kalau begitu, cepat kabariku hyung".

"Itu sudah pasti adikku".

"Kau benar akan pergi jimin,jungkook?". Tanya shin hye pada kedua anaknya itu.

"Ne eomma. Aku tidak bisa menginap. Kau sungguh mendadak mengabari ku dan juga jungkook. Lain kami akan menginap disini". Jimin bicara mewakili adiknya itu. Memang benar jimin akan bertemu hoseok untuk membicarakan soal pesta jadi ia tidak bisa menginap.

Dan untuk jungkook, ia berbohong pada orang tuanya. Sebenarnya ia tidak ada janji besok. Hanya saja ia akan minta syifa untuk menemaninya bermain golf besok sore. Jadi ia tidak bisa berlamalama disini, dirumah orangtuanya.

"Yasudah kalau begitu. Tidak apa apa kalau kalian tidak bisa. Eomma tau. Kedua putra eomma ini pasti sibuk bukan? Lain kali saja kalian menginap. Dan seringlah datang menguji eomma dan ayahmu. Eoh??".

"Baiklah. Maafkan aku dan juga jimin hyung sudah mengecewakan kalian. Kami janji akan sering mengunjungi kalian".

"Baiklah. Yasudah ayo makan dulu. Dan kalian harus menepati janji itu pada eomma mu itu. Kau dengar bocah?!". Ucap minho, selaku kepala kelurga jeon. Minho memang punya sifat yang humoris. Maka dari itu ia selalu masuk berbicara dengan putranya ini yang termasuk songong padanya. Tapi ia sangat begitu menyayangi keduanya.

"Iyaiya. Kami berjanji tuan jeon". Jawab jungkook. Sudah terbiasa ia seperti ini. Memang jungkook termasuk anak yang songong tapi hanya ke ayahnya saja dan teman dekatnya.

Babu•JeonjungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang