07

12.6K 434 13
                                    

Dana kali ini mengunjungi vila David karena besok ia akan bertemu dengan rekan bisnisnya yang lain untuk membahas proyek barunya. Dana hanya ingin menikmati waktu senggangnya untuk menikmati udara segar dan melupakan sejenak pikiran yang sangat berkecamuk di kepalanya.

Namun dua hari telah berlalu karena Dana selalu rapat dengan rekan bisnisnya yang lain selain dengan David dan kini ia mengunjungi David di vilanya untuk menemaninya jalan-jalan karena ia tidak punya teman di daerah tersebut. Namun sayangnya David sedang ada keperluan lain sehingga ia hanya berjalan-jalan di vila David sendirian dengan menikmati pemandangan yang sangat sejuk dan indah.

"David benar-benar hebat, vilanya bagus banget dengan suasananya yang sangat nyaman." kata Dana memuji David dengan berbicara sendiri seraya kedua telapak tangannya ia masukan ke dalam saku celana dan menghirup udara segar dengan sangat dalam sembari menutup matanya menikmati udara yang ada di vila David. "Segarnya."

Namun, saat Dana sedang menikmati udara segar tersebut. Suara gelak tawa anak kecil membuat Dana membuka matanya dengan cepat dan melirik ke mana asal suara tersebut.

Dana mencari dan mencari seakan suara anak kecil itu membuatnya terhipnotis untuk mencarinya. Langkah kakinya santai mencari. Namun, hatinya berkata sangat gelisah dan penasaran.

Berhenti, langkah kaki itu berhenti di tempatnya, saat dengan jelas Dana melihat seorang wanita itu tengah menggendong anak laki-laki yang sedang tertawa. Entah kenapa sudut bibir Dana terangkah dan membentuk sebuah senyuman.

Dana tidak lupa siapa yang tengah bermain  dengan anak laki-laki itu yang sedang tertawa. Dana mencoba menghampiri dan sekedar ingin menyapa dan ingin tau keadaannya.

"Nek?" wanita itu, tak lain adalah Mila yang tengah bermain dengan Aqil menoleh dan mendongak siapa yang memanggilnya? Karena Mila tau di tempatnya tidak ada lagi nenek-nenek selain dirinya. Mila tersenyum kala melihat Dana kini berada di hadapannya.

"Nak Yoga ya?" Dana mengangguk mengiyakan, karena Dana juga bingung menyangkalnya, nyatanya ia memang bernama Ardana Prayoga bukan? "Sedang apa Nak Yoga di vilanya Nak David?" tanya Mila berbasa-basi dan segera menggendong Aqil di pangkuannya.

Yang di pangku hanya tertawa bahagia tanpa beban. Hal itu justru membuat Dana ikut tertawa melihat bocah laki-laki itu. Ia pun ikut duduk di sebelah Mila.

"Mau bertemu David, Nek. Tapi, orangnya sedang sibuk. Nenek tinggal di sini?" Mila mengangguk dan menggeleng membuat Dana mengerutkan keningnya bingung.

Mila terkekeh pelan. "Nenek gak tinggal di sini. Di sini cuma bekerja." Dana akhirnya mengerti.

Pikiran Dana tertuju pada bocah laki-laki yang masih di pangkuan Mila. Dana tersenyum tipis dan berbicara pada dirinya sendiri "Jadi ini calon anaknya David? Pantas aja David suka, anaknya lucu. Mirip siapa ya? Kayak mirip aku?" Dana menggelengkan kepalanya cepat untuk mengusir pikiran gak jelas itu.

"Oh, Nak David. Dia memang lagi sibuk belakangan ini."

"Nenek kayaknya udah kenal lama sama David ya?" Dana membaca mimik wajah Mila saat bercerita tentang David. Terlihat sekali kalau Mila mengenal baik tentang David. Apa lagi Mila meski pelayan di vilanya David. Mila memanggilnya dengan panggilan yang sangat akrab.

"Gak juga sih, Nak Yoga." kilah Mila membantah, karena memang ia belum mengenal banyak David. Meski begitu David dan dirinya tidak menampik kalau hubungannya seperti layaknya keluarga. "Nak Yoga bete ya?" terka Mila saat melihat Dana diam saja sedari tadi.

Dana menggeleng seraya tersenyum dan menunduk memperhatikan bocah laki-laki yang tengah asik dengan mainan mobil-mobilan plastik yang tidak sebera itu.

"Aku cuma gak ada temen buat ngobrol aja kok, Nek." jawab Dana. "Namanya siapa, dede kecil?" kali ini Dana berjongkok dan menatap wajah anak laki-laki yang jika di perhatikan lebih dalam wajahnya sangat mirip dengan dirinya.

Sick Of Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang