hai maafkan diriku yang kelamaan lanjutin cerita ini, sekarang ku lanjutin yaa dan beberapa part lagi bakal end yeayyy!
(insyaallah)
wkwkkwwk😂jangan lupa untuk tinggalin jejak alias vomment ^^
yang mau di vomment back, askback aja ya aku gak pelit kok orangnya ^^
so, enjoyy ~
——Hyori POV
Sampainya di dorm aku langsung menghubungi Jeonghan, aku bertanya banyak hal tentang masa lalu yang aku alami dengan Jeonghan yang mungkin saja tidak aku tau atau mungkin tidak aku ingat.
Jeonghan Sunbae
kenapa kamu nanya gitu?Hyori
penasaran aja, ayo ceritaJeonghan Sunbae
ketemu aja yuk ceritanyaHyori
ok, aku ke apart.Hyori buru - buru ngambil tasnya dan langsung pergi dari dorm untuk menemui Jeonghan di apart Seventeen.
Dalam perjalanan Hyori makin gak tenang dan perasaannya campur aduk, takut kejadian masa lalu yang tidak di ingatnya itu adalah sebuah kenyataan yang menyakitkan.
"sampai nyonya." ucap supir taksi.
Setelah membayar taksi, Hyori buru - buru masuk ke dalam apartment.
ting!
ting!
Aku membunyikan bell dua kali tapi tidak ada juga yang membukakan pintunya. Apa mereka semua pergi?
cekrek...
Pintu apartment terbuka,
"Kamjjag-"
Hyori terdiam dan suasana langsung berubah awkward karena Wonwoo yang membukakan pintu apartment nya.
"Wae?" tanya Wonwoo.
"Itu... eum... anu..."
Aduh Hyori kok malah gugup sih, harusnya lo tunjukin lo tuh gak lemah. Wonwoo memicingkan kedua matanya ke arah Hyori, Hyori melirik sedikit tapi langsung menunduk kembali karena tatapan Wonwoo yang dingin.
"Mau ketemu Jeonghan?" tanya Wonwoo lagi.
Hyori diam, matanya makin bergetar. Dia sama sekali gak berani untuk menatap ke arah Wonwoo lagi.
"Masuk."
Wonwoo sedikit menarik Hyori masuk ke dalam apartment dan Hyori pun masuk ke dalam apartment dengan satu tarikan dari Wonwoo.Suasana antara Wonwoo dan Hyori makin awkward sampai akhirnya Jeonghan keluar dari kamarnya.
"Hyori? Sini!"
Jeonghan memanggil Hyori untuk masuk ke dalam kamarnya tapi sejujurnya dia gak berani ngelangkah karena ada Wonwoo di depannya.Mungkin Wonwoo sejenis peka atau gimana, dia perlahan pergi ke kamarnya dan mengunci pintu, baru dari situ aku berani untuk berjalan ke arah kamar Jeonghan.