*Eehh jatohhh🙉
Ada rindu yang tersampaikan di setiap tetes air yang jatuh ke langit.
Hari ini Arka berencana bermain di lapangan kompleks bersama Bellva. Ia menuruni tangga dengan cepat, ia sudah tak sabar untuk bermain bersama Bellva."Bi?" Panggil Arka.
"Ya, Den?" Sahut Bi Sari dari arah dapur. Arka berjalan ke arah dapur menemui Bi Sari.
"Bunda kemana bi?" Tanya Arka.
"Nyonya sudah berangkat ke kantor subuh tadi, den." Jawaban Bi Sari membuat Arka menghela napas kecewa. Apa bedanya tinggal bersama Bunda dan Ayah? Toh mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
"Yaudah Bi, Arka ijin ke lapangan sama Bellva ya." Bi Sari mengangguk mengiyakan.
"Assalamualaikum."
"Waalaikum salam."
Arka berjalan ke luar rumah dan mengambil sepeda dari garansi. Arka mengayuh sepeda sampai ke depan rumah Vania.
"Bellva..." Panggil Arka.
"Ya, Ka. Tunggu bentar," Vania segera berlari menuju gerbang dan membuka gerbang rumahnya yang menjulang tinggi.
"Yuk, katanya mau ke lapangan."
"Oh, iya lupa. Bentar au ijin ke Mama dulu." Vania berjalan ke dalam rumah untuk meminta ijin. Setelah diperbolehkan, Vania segera berlari menuju gerbang tempat dimana Arka menunggu.
"Eh, mau ngapain?" Tanya Arka saat Vania akan mengambil sepeda miliknya.
"Mau ambil sepeda, Ka. Kan kamu pake sepeda." Jawab Vania memutar bola matanya malas.
"Nggak usah, kamu bonceng aku aja." Tawar Arka.
"Gak papa? Gak ngerepotin?" Tanya Vania bertubi-tubi.
"Nggak ko, yuk." Vania menutup pintu gerbang lalu naik ke sepeda Arka dan memegang bahu Arka dengan kencang agar tidak jatuh.
Sembari mengayuh sepeda, Arka dan Vania tak kehabisan bahan pembicaraan.
"Ka, kamu udah ngerjain pr?" Tanya Vania.
"Pr apa Bell? Maklum prnya kebanyakan sih," Arka terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship
Teen FictionAdibrata Arka Bagaskara, cowok nyebelin yang terkenal playboy. Dahulu, dirinya adalah cowok yang pendiam. Namun, semenjak perceraian kedua orangtuanya, Arka mengubah dirinya menjadi cowok yang aktif dan suka bergonta-ganti pasangan. Arka bahkan seri...