Part 2

246 60 22
                                    

Jam bel istirahat terdengar. Seonsaem pamit pergi ke kantor karena jam mengajar nya sudah habis. Jiyeon segera bangkit berdiri berniat ke kelas Jiwon untuk mengajak sahabat nya itu ke kantin. Tidak lupa Jiyeon juga mengajak Sehun.

Sehun dan Jiyeon berjalan bersama menuju kelas Jiwon. Kelas Jiwon bersebelahan dengan kelasnya jadi tidak butuh waktu lama hanya untuk memanggil sahabatnya itu. Jiwon berada di kelas 3.1 karena Jiwon kategori murid yang pintar jadi gadis itu berada disana dan terpisah dengan Jiyeon dan Sehun. Belum sampai mengetuk kelas, Jiyeon dan Sehun sudah disapa lebih dulu oleh Jiwon "Kajja kekantin bersama dengan Wonho!" Jiwon mengajak antusias. Sehun dan Jiyeon hanya melirik sekilas seolah kurang setuju. Tapi karena pupil mata Jiwon terlihat memohon, Sehun dan Jiyeon tidak tahan untuk tidak menyetujui.

Mereka berempat sampai dikantin. Wonho mengusulkan biar dia saja yang mengambil pesanan mereka. Jiwon dan Jiyeon mengatakan nama pesanan mereka dan Wonho langsung mengangguk untuk segera memesannya. Wonho melirik Sehun "Tidak memesan?" Tanya Wonho dan Sehun menjawab dia yang akan memesan makanannya sendiri. Wonho mengerti. Mereka berdua kemudian pergi meninggalkan dua yeoja bersahabat itu.

"Bibi Kang, pesanan ku seperti biasanya dan tolong satu spaghetti dengan saus tomat yang dipisah.Satu wafel dengan krim keju. Dua Minumannya samakan saja dengan pesananku " Wonho memesan makanan miliknya dan yang dipesan oleh Jiwon dan Jiyeon. Wonho memesan makanan yang berbeda beda dan bibi pemilik kantin terlihat lihai dalam mencatat pesanan nya itu

Berbeda dengan Wonho, Sehun memesan ala kadarnya. Ia hanya memesan wafel dan air mineral. Wonho melirik Sehun "Tidak lapar?" tanyanya "Aniyo" balas Sehun. Pesanan Wonho sudah siap di buat di dalam nampan. Nampan itu lumayan penuh. Sehun segera berinisiatif membantu Wonho "Biar aku yang membawa punya Jiyeon" ucapnya dan langsung pergi begitu saja

Sehun memberikan pesanan Jiyeon dan disusul oleh Wonho. "Gomawo Sehunie" ucap Jiyeon memberi senyuman kepada Sehun. Sehun hanya tertawa kecil sambil mengangguk. Jiwon juga demikian terhadap Wonho "Gomawo oppa" ucap Jiwon. Jiyeon dan Sehun tertawa hambar disana. Mereka merasa seolah seperti dayang dayang diantara kedua pasangan WonWon itu.

Ponsel Wonho berdering. Wonho segera mengangkatnya

"Yeoboseyo"

"Neo eodi?"

"Aku berada di kantin. Wae?"


"Aku akan kesana tunggu aku"

"Baiklah"

"Nugu?" Tanya Jiwon kepada kekasihnya. Wonho melirik kekasihnya itu sekilas "Nanti juga kau akan tau"

Lima menit kemudian, meja mereka kedatangan tamu. Wonho langsung berseru "Myungsoo silahkan pesan makananmu!"

Mendengar nama Myungsoo disebut, Jiyeon dan Sehun yang tadinya sibuk dengan makanan mereka menjadi terkesigap menatap sosok Myungsoo yang kini ada di hadapan mereka. Sehun menatap Myungsoo sekilas setelah itu kembali dengan makanannya. Lain halnya dengan Jiyeon, gadis itu malah takut menatap Myungsoo.

Kursi disamping Jiyeon kebetulan kosong. Myungsoo duduk tepat disamping Jiyeon. Gadis itu hampir tidak bernafas karena berusaha menahan nafasnya supaya pria disamping nya itu tidak terganggu sedikit pun. Wonho menyuruh Myungsoo memesan makanannya. Myungsoo bukannya langsung memesan melainkan menyuruh Jiyeon yang memesan makanan untuknya. Lantas Jiyeon terkejut mendengar ucapan Myungsoo.

"Kau menyuruhku?"tanya Jiyeon tidak percaya sambil menunjuk dirinya sendiri. Myungsoo tidak menjawab. Ia hanya melihat lihat menu makanan yang tertera dimeja "Ambilkan aku ini" titahnya pada Jiyeon. Sehun menentang Myungsoo "Hei kau! Kau tidak berhak menyuruh Jiyeon melakukan itu!" ucapan Sehun menarik perhatian Myungsoo yang sibuk dengan kertas menunya. Myungsoo segera bangkit berdiri dan meraih kerah baju Sehun sampai Sehun terangkat bangkit dari kursinya. "Ini juga bukan hak mu" ucap Myungsoo dengan wajah dinginnya. "Cih Jiyeon itu sahabat ku, kau tidak boleh seenaknya menyuruh dia" Sehun mengucapkan kalimat itu dengan tegas sambil menatap sinis ke arah Myungsoo

Humorous vs Depression Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang