"Siapa kemungkinan target pertama mereka?" salah seorang agen bertanya
"NCT? Member mereka yang ada kerja di headquarter cuma Yuta," seseorang menyela,
"No, terlalu kelihatan," No. 1 menjawab,"GOT7?"
"Mungkin BTS," No. 1 menjawab,
"Kenapa?"
"Agen-agen terbaik kita ada di BTS, mereka akan mengalahkan BTS duluan,"
"Tapi agen-agen lain ada di JYP, kan?" Choa bertanya,
"Iya, aman, mungkin ada perang dikit," No. 1 menjawab,
"Ada Jackson, aku percaya dengannya," Choa menenangkan, ia dapat melihat kerutan di sekitar mata No. 1, menunjukkan bahwa ia khawatir,
"Iya," No. 1 menjawab. Choa tersenyum menenangkan pria yang sudah tua itu.
000
"Kalian kenapa sih? Kok aneh banget hari ini," Suga bertanya,
"Ah, nggak apa-apa, hyung," Namjoon tertawa,
"Jimin sama Taehyung ke mana, lagi? Kayanya Taehyung lama banget di Jepang," Jin menambahkan,
"Ya tanya ke manajer, lah, aku mah gatau," Namjoon menjawab,
"Aneh," Suga berbisik, matanya mendelik Namjoon.
"Eh, mau ke bawah dulu, nggak? Jajan bentar," J-Hope berkata sambil menaikkan salah satu alisnya,
"Ayo, tapi bareng," Jungkook berkata, jantungnya berdegup. Feeling feeling nggak enak... Jungkook berkata dalam hati,
"Kenapa harus bareng-bareng, coba?" Suga mendengus kesal,
"Ya gapapa, solid dong!" Jungkook mencibir, membuat Suga mendeliknya,
"Ya udah, ayo!" Suga mendecakkan lidahnya, mereka semua pun izin ke trainer, dan berjalan menuju tangga,
"Kok sepi?" Jin bertanya. Suasananya memang sepi, namun ganjil,
"NUNDUK SEMUA!" Jungkook berteriak, sebelum mengeluarkan pistolnya, dan menembak seseorang yang meloncat dari atas,
"Ya, Jungkook, dia dari mana?" Namjoon bertanya seraya memerhatikan Jungkook yang tengah mengidentifikasi mayat tersebut,
"Anak-anak Gong Yoo," Jungkook menjawab,
"I..Itu mayat?" J-Hope bertanya,
"Jangan diliat, kita punya banyak urusan," Jungkook menjawab dan memencet pelatuk pistol, menjatuhkan seseorang yang datang dari bawah tangga,
"Semuanya nunduk, lihat jalannya, jangan lihat ke atas, semuanya akan aman kalau kalian ngikutin instruksi kita," Namjoon berbisik. Semuanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti instruksi Namjoon,
"Jimin..." Tiba-tiba Jin membulatkan matanya,
"Diam brengsek," Jimin mendesis dan mengangkat revolver-nya, dan menodongnya ke arah Jin,
"Ya, aku hyung kamu," Jin berkata, suaranya bergetar, namun lebih kaget lagi ketika Jungkook tiba-tiba maju dan mulai berkelahi dengan Jimin,
"Pergi, aku urusin dia dulu," Jungkook berkata seraya mengerang akibat pipinya terkena goresan pisau yang ternyata dibawa Jimin.
"Jangan! Jungkook, kita harus bersama!" J-Hope berkata, air mata sudah terkumpul di matanya,
"Cepetan, udah! Pergi kalian semua, PERGI!!!" Jungkook berteriak marah,
"Diam adik kecil, ini pisau sudah di leher," Jimin tersenyum miring,
"Kalau kalian pergi, ya pergi. Jangan ganggu kita berdua," Jimin melanjutkan, sebelum tertawa kecil,
"Ayo, Jungkook bisa menghadapi situasi kaya gini," Namjoon berbisik, menarik tangan J-Hope.
000
Namjoon mengantar semuanya ke headquarter JYP, beruntung tidak ada siapa-siapa yang mengganggu mereka,
"Sudah sampai?" Suga bertanya,
"Sudah, ayo masuk," Namjoon membuka pintu, menampilkan headquarter JYP, yang asli.
"Ini kantor?" Jin bertanya,
"Iya,"
Semua terdiam, tak berbicara satu sama lain. Suasana tegang melingkupi ruangan tersebut,
"Ju...Jungkook gimana?"
"Nggak apa-apa,"
"Jimin?" J-Hope bertanya,
"Ada banyak yang belum kalian ketahui, percayalah, lebih sedikit lebih baik," Namjoon menjawab.
(A/N): Lama tak jumpa, hehe, maaf cuma dikit updatenya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden- A Jackson Wang Fanfiction
AcciónSempurna, namun kosong. Kedua frasa itu cocok untuk mendeskripsikan Jackson Wang. Ia memiliki semuanya, namun hatinya kosong. Ada sesuatu dalam dirinya yang selalu ia sembunyikan. Cr to the owner of the pictures Highest rank #89 in action