Bukan Bintang yang Bersinar

3 0 0
                                    

       Menjadi juara di kelas, tidak juga. Lebih tepatnya keberuntungan menghampiriku, tiba saat pengumuman kelulusan di penghujung kelas 6ku. Hampir air mata ini tak dapat di bendung, karna cemas. Aku lulus dan mendapatkan SMP impian anak-anak seusia ku pada jamanya. Tapi sampai saat ini pun memang masih jadi yang terbaik. 
      Selama tiga tahun berada di sekolah favorite ini aku pun biasa-biasa saja. Tidak termasuk ke dalam siswa berprestasi di akademik. Bahkan di ujung tiga tahunku, aku benar-benar down saat itu sehingga nemku kecil, tapi lagi-lagi ini keberuntunganku tetap bisa bersekolah di SMA Negeri. Meski bukan SMA favorit, ya setidaknya negeri, karna sekolah negeri pada saat itu benar-benar menggratiskan biaya seluruh siswanya. Dengan kondisi keluarga yang juga pas-pasan hal ini cukup meringankan, terlebih lagi masih ada dua adikku saat itu yang duduk di bangku SD dan SMP. Meski dalam bidang akademik tak bersinar, aku adalah orang yang pandai bergaul.
      Extrakulikulerku saat itu adalah Pramuka. Di organisasi tersebut namaku bersinar dan orang-orang mengenalku. Aku terpilih menjadi ketua di organisasi tersebut. Organisasi Osis pun tak luput dari kegiatanku. Di bangku SMP ini juga aku mengenalnya. Dia yang seperti langit dan aku seperti bumi. Tau kan ungkapan Langit dan bumi tak akan pernah bersatu. Ungakapan tersebut hampir saja tak berlaku di kehidupanku. Karna nyatanya langit menjemputku. Iya Dia yang seperti langit. Semakin bersinarlah namaku pada saat itu. Namaku menjadi tranding topik satu sekolah karna langit memilihku dan aku meninggalkanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harum MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang