Part 9

3.3K 352 15
                                    

"Bum, tenangkan dirimu."

Kyuhyun perlahan mendekat pada Kim Bum. Ia tau, sedikit saja salah langkah, maka akan berakibat fatal.

Kim Bum kembali menatap Hyori. Menunjukkan tatapan membunuhnya yang membuat Hyori semakin bergidik.

Hening.

Tak ada yang melakukan pergerakkan.

Hingga akhirnya, Kim Bum melepas tangannya dari leher Hyori, berjalan perlahan sambil menyimpan kembali pisau yang tadi ia gunakan, ke dalam kantong celananya. Lalu pergi dari ruangan itu.

Hyori mulai bernapas lega. Tangannya memegang leher. Sesekali ia terbatuk, melonggarkan kerongkongannya yang terasa mencekik.

"Lain kali jangan kau ulangi lagi, karena aku tidak akan lagi mencegah Kim Bum."

Setelah mengucapkannya, Kyuhyun pergi meninggalkan Hyori yang kini termenung sendiri.

•••

Kim Bum memasuki kamar So Eun sedikit tergesa. Ia takut So Eun akan terbangun sepeninggalnya. Apalagi tadi Kyuhyun juga menyusulnya. Tadi ia sudah berjanji tidak akan meninggalkan So Eun sendiri.

Saat Kim Bum memasuki kamar So Eun, tampak So Eun masih terlelap. Di sofa, Sehun juga terlelap dengan nyenyak. Dengan langkah pelan Kim Bum memasuki kamar So Eun, duduk di kursi yang tadi di tempatinya di depan So Eun yang ternyata masih di sana.

Beruntung ternyata Sehun ada di sana. Ia ingat tadi memang telah meminta Sehun untuk datang ke sini.

Kim Bum mengusap ke dua tangannya. Setelah di rasa cukup hangat, pelan-pelan Kim Bum meraih tangan So Eun, menggenggamnya. Kim Bum menempelkan tangan So Eun di pipinya, sesekali menciumnya sambil menatapi So Eun. Kondisinya sudah cukup baik.

Kim Bum tak habis pikir, di saat dirinya yang sudah mulai menjaga So Eun, tapi malah So Eun mendapatkan hal semacam ini karena dia sendiri. Kalau saja waktu itu ia lebih tegas pada Hyori, pasti ini tidak akan terjadi.

Tadi niat awalnya menemui Hyori memang untuk memperingatkan gadis itu dengan cara yang lebih berani. Tapi Kim Bum tak menyangka, jika kebenciannya pada Hyori membuatnya hampir lepas kontrol. Melihat Hyori, mengingatkannya akan kondisi saat ia menemukan So Eun di rumahnya. Membuat emosi Kim Bum membuncah. Untung saja Kyuhyun datang di saat yang tepat.

Sebagai anak dari pengusaha besar, penculikan dan tindak kriminal lainnya sangat rentan bagi Kim Bum, karena itu sejak kecil Kim Bum telah di bekali dengan berbagai ilmu bela diri. Dan ia hampir selalu menyimpan pisau itu di kantongnya, untuk berjaga-jaga bila keadaan mendesak. Tapi tadi untuk yang pertama kalinya benda tajam itu keluar dan hampir saja memakan mangsanya.

Hufh, Kim Bum mengambil napas lega. Ia tak menyangka ia hampir hilang kendali karena gadis di depannya ini. Gadis ini begitu kuat mempengaruhi dirinya.

Mata Kim Bum sudah mulai berat. Di sandarkan kepalanya ke tempat tidur So Eun, menghadap tepat ke wajah So Eun. Kim Bum bergumam, "Maafkan aku sayang."

•••

Pagi menyapa. Ruang rawat So Eun mulai di terangi cahaya matahari dari celah gorden yang tersingkap. So Eun mulai membuka mata perlahan.

Hal pertama yang ia lihat adalah wajah Kim Bum yang terpampang di depan mata, karena So Eun tidur menyamping. Awalnya ia sempat kaget, bertanya di mana ia sekarang. Untung ingatannya kembali cepat, mengingat kalau dirinya sekarang terbaring di rumah sakit.

Melihat Kim Bum, mengingatkan kembali tentang kejadian saat Hyori melabraknya habis-habisan. Dengan brutal ia melayangkan tamparan dan tinjunya bertubi-tubi di wajah So Eun. Di tambah lagi ia mengenakan cincin yang entah di pakaikan hiasan apa, yang menggores luka di wajah So Eun. Belum lagi tendangannya di perut dan kaki So Eun. Bahkan hak sepatunya berkali-kali menghujam perut So Eun yang sedang tergolek di lantai.

Miracle (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang