Fake Love

4.6K 569 46
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo









1stb18

Jimin sudah mulai pulih dari keadaan sebelumnya, dia sudah bisa tertawa legah seperti sebelumnya, luka-luka di tubuhnya juga sudah mulai membaik hanya kakinya saja yg perlu dilakukan pengecekan rutin dan terapi berjalan agar kakinya dapat di gunakan kembali.

Jk masih di tugaskan untuk menjaga jimin, majikan sekaligus mangsanya itu terua dalam pengawasan mata gelap dan dingin itu. Jimin mulai merasakan aman berada di dekat orang-orang yg ia sayangi.

Taehyung akan selalu datang bersama yoongu ketika siang hari dan ketika sudah larut malam sementara appanya dan namjoon sibuk mengurus penyelidikan pengkhianat yg ada di dalam kapalnya.

"Hyung... aku ingin ke sana, bisa membantuku?"

Jimin menunjuka jendela, langit sore saat itu begitu mempesona, warna langit ke orange ke merahana mewarnai indahnya suasanan sejuk di ibukota. Jungkook mengangkat tubuh ramping jimin kedekat jendela seperti permintaannya.

"Terima kasih jungkook hyung"

Senyum cerah jimin terlampir di wajah tenangnya, jimin benar-benar menikmati suasan senja yg menabjubkan. Beberapa kali ia memetik poto untuk mengabadikan momment langkah tersebut.

"Hyung, kau lihat saat mata hari tenggelam satu sisi bumi menjadi gelap dan satu sisi lainnya menjadi sangat terang"

"Sama seperti luka di tubuhku, kau lihat lenganku hyung? Aku tidak mengerti ini luka apa hanya saja bentuknya menyerupai bulan dan matahari"

Jk benar-benar kaget saat jimin menyodorkan tangannya yg penuh dengan luka sayatan tersebut. Jika di perhatikan setiao sayatan yg ada di tubuh jimin bukan lah seperti luka biasa melainnya seperti suatu lukisan yg saling menyatu.

Jk mengepalkan tangannya menahan kesal, bagaimana jimin bisa mengartikan luka-luka di tangannya, ternyata jimin sudah mengamati setiap sayatan yg ada di tubunya.

Jimin masih belum menyadari ingatan tentang ia di culik, memorinya tidak memutar ke arah sana, jadi jimin menyimpulkan jika luka yg ia dapatkan adalah dari kelakuannya sendiri.

"Hyung apa kau percaya cinta sejati??"

"Tidak tuan, cinta itu hanya kepalsuan"

"Benarkah?? Tapi aku percaya akan adanya cinta hyung. Lihat lengan kananku, luka sayatan ini seperti kepingan kaca. Menurutku ini melambangkan kehancuran dan kesepian. Gambar ini seperti mengartikan bahwa ia ingin di cintai"

Jimin mengamati bekas luka di kedua lengannya, mungkin bekasnya tak akan pernah hilang namun jimin tak menyesali karena semua luka tersebut memiliki arti tersendiri. Jk meremas dadanya yg terasa kian sesak.
























"KATAKAN JUNG HOSEOK!!! APA KAU MENGKHIANATI KEPERCAYAANKU??"

sekretaris jung sudah dalam keadaan lemas, wajahnya memar dan darah segar mwngucur dari luka di bagian pelipis matanya.

Seokjin membanting bangku besi beberapa kali ke wajah sekretaris jung. Namun yg di pukul hanya tertawa menganggap remeh.

"Nyawa Jimin dalam genggamanku Seokjin! Aku tidak takut dengan kematian"

[END] Blood, Sweat & Tears [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang