2 tahun lalu....
Saat hendak pulang les aku melewati SMA ku, tiba-tiba teringat jika buku diary rahasiaku tertinggal di laci.
Aku mendekati gerbang sekolah untuk masuk,
Hari ini ada beberapa eskul yang berlatih hanya di halaman depan dan lapangan sekolah.Azka yang ikut eskul basket dan Alice yang ikut eskul cheers tampak sedang berlatih. Dengan segera aku pergi ke kelasku, tak lama kemudian setelah aku mendapatkan buku diary rahasiaku, kulangkahkan kaki keluar kelas lanjut menuruni beberapa anak tangga di ujung koridor.
Saat melewati lorong kelas 1, udara di sekitarku terasa lebih dingin. Tak ada angin yang berhembus, matahari pun terik membakar kulit, kuarahkan pandanganku ke sekeliling melihat beberapa pohon bergoyang seperti tertiup angin. Ada beberapa bayang bayang putih beterbangan, hanya sekejap dan seketika itu pun terdengar bunyi pecahan kaca, aku kembali ke lantai 2 tuk melihat apa yang pecah.
Saat tiba di lantai 2 aku melihat banyak darah berceceran, bau anyir menyeruak dalam hidungku.
Saat mendekati sumber darah, dari depan kelas X2 ada sosok menyeramkan keluar menembus pintu, bagiku yang seorang indigo melihat hal yg seperti itu masihlah cukup takut.Aku reflek berlari saat hantu yg menyeramkan tadi melanyang mendekatiku.
Hantu itu berperawakan tinggi, memakai pakaian seperti jas berwarna hitam lusuh, wajah hantu itu seperti terbelah sisi kanan atas wajahnya penuh luka, suaranya mengeram dan sesekali berdesis.Sret... Sret....sret...
Hantu yang mengejarku di belakang begitu cepat. Saat aku sedang berlari, sekolah tampak sangat sepi hanya hembusan nafas dan suara detak jantungku saja yang terdengar.Kakiku mulai lelah aku tak tau harus kemana aku bersembunyi, nafasku mulai tersenggal-senggal.
Sekuat tenaga aku terus berlari hingga di depan ruang loker siswa tanganku ditarik seseorang, untuk bersembunyi di belakang sebuah loker.Aku memejamkan mataku, bahkan aku terlalu takut untuk menghembuskan nafas seolah-olah hantu tadi akan menyadari keberadaanku jika aku bernafas. Bibirku kelu sedari tadi, keringat dingin membasahi dahi dan leherku. Sedikit tidak bahkan hampir seluruh wajahku sudah pucat dan kakiku bergemetar, aku begitu takut.
"Tenang Sya, ini gue, sekarang baca doa yang lo bisa," aku mengenali suara ini, ya ini suara Azka.
Mulai kubaca beberapa surah yang kuhafalkan.
Meski aku sering melihat dan membaca doa ini, hatiku tetap saja berdegup kencang.Tak lama kemudian Azka menuntunku duduk ke salah satu bangku di halaman depan, suasana sekolah sangat sepi, mungkin sudah sedari aku dikejar hantu tadi.
"Nih minum," Azka menyodorkan sebotol minuman.
Kuambil botol tadi dan meneguknya sambil menyeka beberapa bulir keringatku."Thanks," ucapku padanya.
Azka berdehem sebelum berkata, "lo ngapain tadi?"
"Cuma ngambil buku yang ketinggalan, kok lo belum pulang? " tanyaku.
"Iya ini mau pulang, lo juga pulang sana." Setelah mengatakan itu, Azka mengendarai motor miliknya, menjauhi gerbang sekolah.
Aku mengucap syukur, lalu berdiri dan mendekati motorku melihat ke arah kelas tadi sebelum aku pulang.
🍁🍁🍁
Ini adalah kisah dua tahun lalu. Saat aku pindah ke sma ini, sma yang terdapat banyak kisah seram di dalamnya.
Akanku ceritakan awal masukku ke SMA ini, dan peristiwa yang pernah kualami di sini.........
Ini bukan akhir, tapi ini adalah awal dari kisahku.
.......Tbc,
Hollaaa, My horor School kembali lagi.
Ada yang kangen, gak ada ya? Haha.
KAMU SEDANG MEMBACA
The horror school
Teen Fiction[THE HORROR SCHOOL] Rasya Vanny adalah seorang gadis SMA yang terpaksa harus pindah ke SMA Bhakti 3, Di mana didalamnya banyak kisah seram. Sanggupkah Rasya menjalani hari harinya di SMA-nya yang baru? Di sinilah semuanya bermulai, petualangan, cin...