Bakso | Yugyeom-Hayoung

16 4 0
                                    

Udah hampir sejam kerjaannya Yugyeom cuma guling-gulingan di sekret KSR PMI. Bambam yang hari ini kebagian piket sekret sampe eneg lihat Yugyeom.

"Minggat kek lu," usir Bambam entah yang keberapa kalinya.

Yugyeom diem aja, terus guling-gulingan lagi.

"Bam! Piket ya?" sapa Hayoung saat bertemu Bambam yang lagi buang sampah di depan sekret.

"Iya Young. Lo mau ke sekret?"

Hayoung mengangguk. "Gue udah dapet tanda tangannya bu Taeyeon,"

"Asik. Dananya banyak yang cair?" tanya Bambam bersemangat.

"Nggak full yang kita ajuin sih. Tapi lumayan lah. Tinggal danus dikit-dikit,"

"Yaahh..."

Hayoung tersenyum tipis lalu masuk ke sekret. Meninggalkan Bambam yang meratapi nasib gara-gara harus danusan lagi.

"Eh, Yeom. Ngapain?" tanya Hayoung bingung liat kelakuan Yugyeom.

"Gabut, Young,

"Ngebakso kuy,"

Yugyeom cepat-cepat mengangkat kepalanya. "KUY!"

"Bentar, gue naroh proposal dulu," ujar Hayoung sambil membuka lemari di sudut ruangan.

"Bakso mana nih?"

"Mang Ujang aja, paling deket,"

"Oke. Gue pake sepatu dulu,"

Hayoung mengangguk-angguk sambil merapikan berkas-berkas di lemari.

"Akhirnya minggat juga lo," ujar Bambam saat berpapasan dengan Yugyeom di pintu sekret.

"Mau ngebakso gue," sahut Yugyeom sambil memakai sepatunya.

"Ikut dong," Bambam malah balik lagi keluar.

"Nggak, nggak. Gue mau ngebakso bareng Hayoung. Jauh-jauh lo," tolak Yugyeom cepat-cepat.

"Yee si kunyuk," kesal Bambam lalu masuk lagi ke sekret. "Young, jangan mau sama Yugyeom,"

Hayoung yang lagi mengunci lemari menoleh dan menatap Bambam bingung. "Apaan Bam?"

"Nggak ada. Udah sono, ditungguin Yugyeom,"

"Yaudah titip sekret ya. Kalau mau keluar, jangan lupa dikunci," pesan Hayoung sambil jalan keluar. Bambam cuma menggumam nggak jelas sebagai jawaban.

Begitu Hayoung selesai memakai sepatunya, mereka berdua langsung jalan.

"Yah, rame banget Yeom," keluh Hayoung pas ngelihat kerumunan di warung baksonya Mang Ujang.

"Makan di pendopo UKM aja," tunjuk Yugyeom. Kebetulan pendoponya nggak terlalu rame. Biasanya dipake buat rapat-rapat UKM doang sih. "Gue aja yang pesen,"

"Oke deh, gue pesen minum aja. Lo mau apa?"

"Es teh manis aja,"

Yugyeom yang emang udah kenal sama Mang Ujang plus nggak tahu malu, langsung nyelip-nyelip aja tuh. Beberapa mahasiswa yang ngantri udah melotot kesel, tapi Yugyeom tetep nggak peduli.

"Rame nih Mang,"

"Eh iya nih, Mas Yeom. Mau pesen bakso?" tanya Mang Ujang tanpa menoleh. Lagi sibuk nuangin kuah bakso soalnya.

"Iya Mang. Saya bikin sendiri aja biar cepet," jawab Yugyeom sambil mengambil dua buah mangkok. Cowok itu emang udah biasa sih bikin bakso sendiri. Tapi meskipun bikin sendiri, Yugyeom nggak pernah kok ngambil mi banyak-banyak. Paling bawang gorengnya doang yang banyak.

"Buat siapa satunya Mas?" Mang Ujang meskipun rame tetep aja bisa ngobrol.

"Calon pacar Mang,"

"Asik, nanti pj nya disini ya Mas,"

"Iya Mang, gampang itu mah," sahut Yugyeom sambil menyodorkan mangkoknya biar dikasih bakso sama kuahnya.

Setelah bayar dan basa basi dikit, Yugyeom langsung cabut ke pendopo.

"Maaf ya lama," ujar Yugyeom sambil duduk di samping Hayoung.

"Ih gapapa. Ini malah cepet tau. Lo nyerobot antrian ya?"

"Nggak dong. Gue bikin sendiri malah,"

"Lah serius?"

"Iya," jawab Yugyeom sambil menyodorkan semangkok bakso ke hadapan Hayoung.

Hayoung mengambil sambel sama saos yang dibawa Yugyeom. "Ini gapapa dibawa ke sini?"

"Sans, Mang Ujang punya banyak di sana,"

Hayoung mengangguk-angguk sambil menuangkan sambel dan saosnya.

"Eh buset, Young. Nggak kebanyakan itu?" tanya Yugyeom kaget pas ngelihat Hayoung nuang sambel dan saosnya.

"Mudah-mudahan nggak," jawab Hayoung sambil cengengesan. Cewek berponi ini emang suka makan pedes.

"Nih, tambahin kecap,"

"Nggak ah. Gue nggak suka pake kecap," tolak Hayoung sambil mengaduk-aduk baksonya.

Pas dicicipin, ternyata baksonya pedes banget.

Hayoung buru-buru minum. Dia emang suka pedes, tapi ini baksonya kepedesan. Kuahnya aja udah merah banget.

Hayoung mau nangis aja saking pedesnya. Mana dia lagi laper banget. Masa iya mau pesen yang baru lagi.

Tiba-tiba Yugyeom menarik mangkok bakso Hayoung. Lalu menukarnya dengan miliknya yang masih utuh. Belom ditambahin apa-apa.

"Lah? Kok dituker?" tanya Hayoung bingung.

"Kan udah gue bilangin lo kebanyakan ngasih sambelnya," sahut Yugyeom sambil menuangkan kecap ke mangkok bakso milik Hayoung tadi.

Yugyeom mulai melahap bakso Hayoung yang warna kuahnya udah nggak karuan. Tadinya merah terus dituangin kecap banyak-banyak.

"Lah, kok lo yang-"

"Udah makan aja baksonya Young. Tapi ngasih sambel sama saosnya dikit aja. Ntar lo sakit perut kalo banyak-banyak,"

Entah kenapa Hayoung merasa pipinya panas.

"E-emang lo kuat?" tanya Hayoung salah tingkah.

"Udah nggak pedes banget kok. Kan tadi gue tambahin kecap," jawab Yugyeom sambil terus melahap baksonya.

"Makasih ya Yeom," ujar Hayoung lalu mulai makan.

Yugyeom cuma senyum-senyum ngelihat Hayoung yang makan sambil nunduk buat nyembunyiin pipinya yang merah.














Besoknya Yugyeom nggak masuk gara-gara sakit perut.

🍰🍰🍰





Mari kita berkata

BUCEEEENNNNN

DALKOMHAN | K-IdolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang