08. Smeraldo

1K 160 17
                                    

Penuh warna dan cinta. Bukankah begitu? Lihatlah Smeraldo ini,bukankah dia amat indah? Iya. Indah kan. Maka itu sama sepertimu Jennie Kim. Indah nan cantik.

Tapi apa kau tahu. Dibalik indahnya Smeraldo,dia menyimpan sebuah rasa yang tak tersampaikan. Sebuah rasa,yang hanya ada untuk satu belah pihak. Tapi tidak apa. Aku mengerti. Aku paham.

Maka dari itu,aku akan berusaha Jennie. Berusaha membuatmu aman. Menyingkirkan batu penghalang jika itu membuatmu sakit hati. Aku akan menyingkirkan semuanya. Segalanya. Bila perlu akan kuberikan dunia jika itu mampu membuatmu senang. Akan kuberikan segalanya. Apapun itu.

Karena aku mencintaimu.

~J

Aku melipat kertas biru itu menjadi lipatan kecil. Kemudian mengambil bunga smeraldo yang tampak segar didalam lokerku. Tidak tahu siapa yang meletakkannya. Tapi kuakui bahwa itu cukup indah.

Smeraldo. Benar ini indah. Indah sekali. Jika sebelumnya para laki laki memberiku mawar merah,dia memberiku smeraldo. Artinya dia berbeda. Dia tidak menuntutku untuk menerima perasaannya. Dia hanya memberitahu. Dan aku sangat menghargai perjuangannya.

Aku tersenyum. Memandangi bunga itu dengan keadaan hati yang begitu senang. Aku memang tidak tahu siapa yang memberikannya. Tapi aku yakin bahwa dia orang yang baik. Dia juga pasti tahu bahwa perasaanku hanya untuk Taehyung.

"Buang bunganya!" Aku tersentak ketika tiba tiba mendengar suara bernada dingin yang cukup familiar. Ah rupanya Taehyung.

Tapi maaf,aku menyukai bunganya. Jadi tidak akan kubuang. Lagipula aku masih dalam mode kecewa pada anak itu. Aku masih sakit hati soal perkataannya kemarin. Taehyung keterlaluan. Apa pantas dia mengatai papaku tua bangka? Itu menyakitiku. Sangat.

"Kubilang buang bunganya Jen,tidak dengar?"

Aku hanya diam. Malas sekali berurusan dengan Taehyung.

"Kubilang buang bunganya!" Dia mencoba merampas bunga ditanganku. Tapi aku langsung menghindar.

"Tidak!" Bentakku. Dan Taehyung langsung terdiam.

"Baiklah,maafkan aku! Aku salah karena menghina ayahmu." Ujarnya. Dan aku sukses tercekat.

A-apa? Minta maaf? Taehyung yang tak tersentuh ini meminta maaf. Ada apa dengan otaknya. Apa dia baru saja terantuk sesuatu.

"Jennie,maafkan aku."

"Tae.."

"Maaf karena selama ini mengacuhkanmu. Aku-aku hanya..." Ucapannya melemah. Dan aku cukup tahu apa yang tengah dirasakan Taehyung.

"Tidak apa apa,aku mengerti. Maaf Taehyung,aku harus pergi,tugasku belum selesai." Bohongku.

Sejujurnya aku hanya ingin menghindari Taehyung. Aku memang sudah memaafkannya. Tapi rasanya masih sakit ketika mengingat ucapannya kemarin.

Taehyung membiarkanku pergi. Dia tidak sekalipun mengejar. Kupikir,dia akan berusaha meminta maaf sampai sikapku berubah. Tapi nyatanya tidak.

Ah,apa yang bisa kau harapkan darinya Jennie Kim? Dia tidak menyukaimu. Bukankah itu sudah terlalu jelas.

Sesampainya dikelas,aku melihat Jungkook tengah sibuk menulis sesuatu dibukunya. Memang ada tugas ya? Setahuku tidak kok. Kalaupun ada,keadaan kelas pasti tidak seribut ini.

[✔] Choose You | Revenge and the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang