Tiga Puluh Tiga~

18 2 0
                                    

Hari pertandingan pun tiba. Semua siswa dan siswi yang ikut menjadi suporter sudah di kumpulkan dari jam setengah delapan tadi. Rey sebagai ketua OSIS sekaligus futsal pun membuka breefingnya. " Oke, selamat pagi semuanya. Disini gue bakal nyampein info untuk kendaraan nanti ya. 10 IPA 1 dan 2 jadi satu bemo. IPS 1 dan 2 jadi satu bemo juga. Terus... " Rey melanjutkan kata-katanya sampai selesai.

Setelah persiapan selesai, mereka semua sudah masuk kedalam bemo, kecuali Fey, Beno, dan Randy. Mereka tidak dapat tempat karna bemo sudah penuh. Kebetulan juga Belva, Rey, dan Aldy membawa motor masing-masing. " Eh kak, gue gimana? Gacukup nih tempatnya. " tanya Fey pada Belva, sedikit menaikkan nadanya yang diiyakan oleh Randy dan Beno. " Sama gue aja. " " Sama aku aja. " jawab Aldy dan Rey bersamaan. Fey langsung menoleh pada mereka.

" Hah? Kok cowok! " lanjut Fey masih mengomel. " Udah lah lo sama gue aja. Lebih aman. " Rey memegang lengan tangan Fey. " Nggak, nggak aman sama dia. Sama aku aja udah. " elak Aldy sambil memegang pundak Fey. Fey hanya menampakkan muka kesal, tak suka perlakuan mereka.

Mereka berseteru lumayan lama. Membuat Fey tak betah mendengar ocehan mereka. Ia pun berteriak, " Stop! Oke, udah ya. Gue gausa berangkat kalo kayak gini! " Fey membuat Aldy dan Rey diam membatu. " NGGAK! Harus berangkat! " teriak mereka bersamaan. Belva yang sedari tadi menonton pun mendekati mereka.

" Astaga!! Sumpah ya, kalian kayak anak kecil. Udah Fey sama gue aja. " kata Belva santai, tapi membuat teriakan Aldy dan Rey lebih keras. " ENGGAK!! POKOKNYA ENGGAK! " omel mereka langsung berbalik menghadap Belva. " Ihhh, iya bener tuh. Gue sama kak Bel aja. " kata Fey lalu mendekati Belva. " Loh loh? Kok gitu sih, lo harus sama gue. Belva ga aman, anak motor yang kerjaannya ngeramein jalan itu astaga. Engga nanti lo ga aman sumpah " omel Rey sambil menggoyang-goyangkan pundak Fey. Fey segera menepisnya lalu lebih mendekat pada Belva. " No, aku sama kak Bel aja. A-M-A-N, AMAN! " katanya menolak.

Aldy langsung mendekat dan menarik tangan Fey. " Fey, sama mereka ga aman. Mending sama aku aja, ku jamin bakal berangkat pulang dengan aman. Dua kali lebih aman dari mereka. Hmm or maybe three. " elak Aldy terus membujuk Fey.

" Woi, reuninya masih lama? Telat nih! " tiba-tiba Patput berteriak dari arah salah satu bemo. " Udah lah kak, Dy. Pengen gue aman kan? Biarin gue bareng kak Bel. " katanya menenangkan suasana. Mereka menarik nafas berat, sedangkan Belva pergi meninggalkan mereka, hendak mengambil motornya. Mereka hanya mengangguk pasrah. Tak sadar, Fey menarik salah satu dari tangan Rey dan Aldy memegangnya dengan erat. " Thank you so much. I like you guys! " kata Fey semangat lalu berlari menuju Belva.

Seketika mereka tersadar. " Fey, kenapa sih selalu bikin gua deg-degan " batin Fey sambil tersenyum salah tingkah. " Bang, lo liat? Tadi tangan gue dipegang Fey astaga!! " teriak Aldy sambil menggoyang-goyang pundak Rey tanpa sadar. Fey hanya mengangguk karna ia sudah terbang.

Diperjalanan, Fey sesekali mengobrol dengan Belva. " Fey, lo tau ga sih. Rey tuh berjuang banget buat lo hahaha. " Belva membuka suaranya. " Hah? Berjuang apaan. Yang ada gue remuk tiap hari digituin sama dia. Ish " omel Fey memutar bola matanya. " Ihh, dasar cewek gapeka! Dia suka sama lo. Kurang apa coba, tadi ditawarin berangkat bareng, terus pas lo lomba ditemenin, terus... " jelas Belva panjang. Belum selesai Belva berbicara, Fey langsung memotongnya, " Stop kak stop! Gue cuma nganggep dia temen. Intinya mereka nyebelin. " omel Fey tetap tak suka pada Rey. " Lo gatau sih, biasanya Rey galau kalo lo deket sama itu, siapa Edy? " lanjut Belva dengan nada kecewa. " Hah? Aldy? Dih apaan. " katanya membenarkan nama yang Belva salah sebut. Belvs menghela nafas. " Well, terserah. Yang penting, usaha mereka udah bagus banget. " ia menutup kata-katanya. Fey hanya terdiam dan menarik nafas agak panjang.

Seketika hening. " Hm, abis ini nyampe ya? " tanya Fey mengalihkan pembicaraan serta memecah keheningan (lagi). " Iya sepuluh menit lagi sampe. " jawab Belva santai.

// Chapter ini berdasarkan (sedikit) kisah nyata author :v //
Betewe eniwey baswey, maafkan diriku yang jarang update huhu. Maklum, lg mager. Sekian makasih.
Tetap setia baca ceritanya ya❤❤

Live, Food, and Football. Lil Bit Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang