part 1

5.4K 69 2
                                    

Danielle Campbell terus mengobrak-abrik tas selempangnya saat ia sedang berjalan bersebelahan dengan pria berdarah inggris di lorong kampus Yale University. Keningnya terus berkerut ketika ia mendapati tasnya yang sedang di obrak abrik, tidak terdapat barang yang ia maksud. 

Lelah, Danielle mendesah seraya mendongak menatap pria jangkung itu. "Tom, sepertinya iPodku tertinggal di kelas. Kau duluan saja" 

Thomas Felton-pria berdarah inggris tadi-hanya bisa tertawa sambil mengangguk dan menepuk-nepuk pundak Danielle. "kebiasaan" 

Danielle hanya bisa terkekeh dan memutar badannya, berjalan menuju kelas yang baru saja di tinggalnya. Sudah di depan pintu tanpa ragu, ia membuka kenop pintu dan masuk ke dalam kelas. Matanya langsung tertuju pada bangku kosong yang sempat ia duduki. Tapi seketika saja alis Danielle terangkat ketika mata biru kehijauannya menangkap sesosok pria yang sedang terduduk pada bangku jajaran ke tiga dari belakang sedang menunduk dengan wajahnya yang serius. Sepertinya pria berambut emas itu sedang menulis sesuatu. Oh tidak sepertinya sedang menggambar. Alis tebal pria itu bertaut dengan bibir yang membentuk garis lurus sempurna. Sangat serius. 

Langkah kaki Danielle melamban dengan kedua mata yang terus memperhatikan pria itu dengan seksama. Pria itu terus tertunduk dengan wajahnya yang serius. Kulit wajahnya yang putih tidak menunjukan kerutan-kerutan jika dia sedang menampilkan sebuah ekspresi. Langkah Danielle akhirnya terhenti dan menatap pria itu seperti sedang menatap patung budha yang mempesona. 

Tapi baru saja Danielle mengagumi pria itu, hatinya langsung menciut dan merubah jalan pikirannya ketika ia melihat ekspresi yang baru di tunjukan pria itu. 

Pria itu mengerutkan bibirnya kedepan. Tidak lama, pria itu kembali memperlihatkan ekspresinya yang lain yaitu merengut seperti tidak puas dengan apa yang di buatnya. Danielle memutar bola mata indahnya setelah ia merasakan keanehan pada pria yang di lihatnya. Danielle pikir pria itu adalah tipe pria yang cool dan cuek seperti tipe pria idamannya. 

Mungkin pria itu merasa di perhatikan, karena ia langsung menengadah dan menatap wajah Danielle yang juga sedang memperhatikannya. 

Sejenak, mereka hanya saling pandang. Tetapi sedetik kemudian, pria yang di perhatikan Danielle tadi, menyunggingkan senyuman di bibirnya yang penuh. Pria itu tersenyum. Danielle mengerjapkan matanya berulang kali dengan pipi yang mulai terasa panas. Tapi sebenarnya dia sedang tersenyum pada siapa? 

Danielle menoleh kebelakang, mengira pria itu sedang tersenyum pada siapapun orang yang ada di belakangnya. Tapi ia salah, justru pria berambut emas yang dikiranya orang aneh itu, sedang tersenyum kepadanya. 

Di lihat lagi wajah pria itu, dan ia masih saja tersenyum membuat Danielle salah tingkah di tempat. Danielle mencoba membalas senyuman pria itu, walaupun ia merasa senyumannya terkesan menakutkan atau semacamnya. Tapi sekarang ia tidak terlalu memperdulikannya, karena ia kembali mengingat tujuannya datang kembali ke kelas. 

Dengan langkah tersaruk-saruk, Danielle berjalan ke arah bangku yang tadi sempat ia duduki-tepatnya kedua di depan bangku pria itu-. Tapi gerakannya langsung terhenti ketika Danielle melihat sesuatu yang ada di atas meja pria itu. 

Pria itu celingukan menatap wajah Danielle yang sedang menatap mejanya, dan menatap ke arah mejanya. Tapi akhirnya pria itu kembali tersenyum dan mengambil iPod yang juga tersimpan di atas mejanya. "pasti ini milikmu ya?" katanya seraya menyodorkan iPod berwarna hitam yang kini di genggamnya. 

Danielle tidak bergeming. Dia terus terdiam menatap buku yang sudah tidak kosong lagi yang ada di atas meja pria itu. 

Gambarannya Indah.. 

"Danielle?" panggil pria itu ragu. Tapi akhirnya Danielle tersadar dan menatap wajah pria itu. 

Danielle berdeham. "ya?" 

Special Christmas | J.B.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang