22

9.1K 1.6K 387
                                    

Quot of the day

Tunggu saja, suatu hari nanti kamu akan menjadi milikku.
👻👻👻👻👻

Sore itu Wisnu berada di halaman depan rumahnya. Dengan dalih sedang menyiram tanaman, ia sengaja menunggu Windy pulang dari salon.

"Assalamualaikum. Mbak Windy baru pulang ya." Sapaan Wisnu yang mendadak jadi super ramah, membuat tangan Windy gemetaran ketika membuka kunci pintu gerbang. Sementara itu dari dalam rumah terdengar dengking riang Paino yang sudah hafal deru motor maminya.

Ya ampun kenapa rasanya konyol sekali sih?

Saat itu Wiku sedang asyik menonton televisi. Ketika mendengar papanya menyebut nama tante sebelah, bocah lelaki itu segera berlari ke luar rumah dan ikut nyelonong ke tempat tinggal Windy dengan alasan ingin bermain dengan Paino.

Sementara itu tetangga depan dan samping rumah kompak mengintip. Tak lupa tangan mereka sibuk mengetik di ponsel. Ternyata mereka sedang chat di group WA.

Bu A : eh bener lho, si jendes ganjenin pak Wisnu.

Bu B : untung ya yang diganggu pak Wisnu bukan lakinya kita - kita.

Bu Joni : suami saya nyaris bu. Malah udah nyatroni rumah tuh jendes. 😤

Bu A : lindungi suami kita ibu - ibu. Kalau perlu di asuransikan. 😬

Bu B : eh kemarin dulu, tuh jendez bolak balik masuk rumah pak Wisnu. Tau kan kalo duda dan janda ketemu trus pada ngapain? 😜

Bu Joni : 👻👻👻 awas setan lewat........

Bu A : mendadak dangdut dong bu. Jablay.... wkwkwkwk.....

Bu Joni : asal nggak ngerebut selimut tetangga aja ye bu ibu...... 😬😬

Windy yang sedang menuntun motornya kembali merasa merinding.

Ada setan lewat apa ya?

കകകകകകകകക

Hingga hari menjelang malam, Wiku masih berada di rumah Windy. Lelaki kecil itu bahkan membawa tas dan buku pelajaran ke tempat tinggal Windy untuk mengerjakan pr sambil sesekali menggoda Ino.

"Wiku nggak belajar di rumah aja. Kan bisa minta diajarin sama papa. Disini malah digangguin sama Ino."

"Nggak tante, Wiku belajar di sini aja. Soalnya aku penasaran, gimana sih rasanya belajar ditemani sama mama." Wiku menatap Windy dengan mata bulatnya.

Lagi - lagi Windy dibuat luluh. Nggak anak, nggak bapak dua - duanya pintar sekali merontokkan hati Windy.

"Kamu tahu persamaan artis sama Wiku."

An Annoying Windy Diary's (End) 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang