Anting

186 39 1
                                    

Suara decitan mobil menandakan bahwa perkelahian akan terjadi cepat. Mereka berhenti di dekat tanggul di pinggir kota. Mobil Red berhasil menghadang gerombolan mereka. Red dan Violet segera keluar dari mobil dan langsung menyerang orang orang yang keluar dari mobil sedan berwarna hitam.

"Para cecunguk sialan," bisik Violet, kemudian tangan kosongnya dengan cepat meraih tongkat kayu yang diarahkan kepadanya dan memutar tangan lawan dengan cepat, merebut tongkat dan memukul balik kepala lawan. Di sisi lain, Red langsung berlari menendang lawannya yang hendak menembaknya dengan pistol. Red tahu meskipun dia terlambat menendang, bajunya anti peluru jadi dia merasa aman. Dengan kecepatan tangannya, pistol yang terjatuh kemudian dia tendang menjauh. Sementara itu, tangannya meraih pistolnya serta menembakkannya tepat di kepala lawan.

"Perfect kill," ujar Red nyengir kemudian kembali menyerang lawan yang kini sedang mengeroyoknya.

"Huek! Huek!"

Rose sendiri harus berjuang melawan rasa mualnya ketika keluar dari mobil. Bahkan Rose seakan tidak peduli muntahannya membasahi bemper mobil Red.

Ketika Rose sedang sibuk mengatur napas karena muntahannya seakan tidak berhenti, sudut matanya melihat dua buah motor besar melaju dengan cepat ke arah dua temannya.

"Tak bisakah kalian membiarkanku menikmati udara cerah ini?" gerutu Rose.

Rose langsung melompat ke atas atap mobil kemudian mengambil kedua senjatanya dari balik jaketnya. Dengan sedikit limbung, Rose mulai menembak ban kedua motor tersebut. Kedua motor tersbut kemudian kehilangan keseimbangan hingga saling menabrak dan terjatuh dari motor. Ketika kedua pengendara itu berusaha bangkit, Rose turun dari atap dan berjalan setengah mabuk. Tak lupa Rose memberikan penutup dengan menembak kedua pengendara itu tepat di dada mereka.

"Dasar penganggu,"

"Rose! Awas!"

Tepat ketika Rose menoleh seseorang telah jatuh karena tendangan Violet. Orang tersebut hendak menyerang Rose dari belakang.

"Menyenangkan bukan?" ujar Violet cengengesan. Rose hanya memutar kedua bola matanya, merasa kesal dengan sikap Violet yang menganggap perkelahian seperti ini seperti taman bermain.

Red mulai menembak secara membabi buta, menuju ke mobil sedan hitam yang berada di deretan paling belakang. Di belakangnya Violet membantu Red mengenyahkan musuh agar Red bisa segera menuju ke sasaran.

Orang yang paling diinginkan Red mulai terlihat sedang menatapnya angkuh dan tanpa rasa takut. Orang itu kemudian segera masuk ke mobil. Seringai yang sekilas terlihat membuat insting Red bekerja.

"Violet menyingkir!"

Red segera lari membalikkan badannya sembari menendang dan memukul lawan yang hendak menghadangnya. Lebih tepatnya ingin mengarahkannya ke mobil tersebut. Violet yang peka langsung membantu Red dan menembaki kepala mereka satu persatu. Rose yang masih terlihat payah segera masuk ke mobil mereka diikuti olah Red dan Violet. Tepat ketika mereka masuk ke mobil, terdengar suara letusan yang sangat keras. Red langsung menekan tombol mengaktifkan ultra pelindung di sekeliling mobil mereka agar mereka terlindung dari serpihan ledakan bom.

"Sial! Sudah kedua kalinya mereka menghilangkan jejak seperti ini," sungut Red. Violet menoleh ke belakang untuk melihat dampak dari ledakan tersebut.

"Ewh, aku melihat ada yang gosong," gumam Violet. Rose yang masih mabuk langsung membayangkan hal yang membuat dia akhirnya muntah lagi. Dan ya, berkat Violet, dia membuat bagian dalam mobil Red bau.

"Hen ... hentikan. Huek!"

"Wanita sialan! Mobilku bau!"

"Dia bilang ada yang gosong!" balas Rose tidak mau kalah.

The Masked GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang