Tadi pagi Xiaojun berantem sama Yireon di koridor, semua pada lihatin mereka berdua termasuk Tania. Tapi gadis itu segera masuk ke kelas, bagi Tania gak ada untungnya buat di tonton hal kaya gitu.
Tania sudah janji sama dirinya sendiri, kalau dia gak akan lagi berhubungan dengan pria yang bernama Xiaojun, baik itu hal kecil atau pun besar.
"Tan, masa yang gue denger mereka berantem karena lo? Beneran... Tan?" tanya Yena nadanya kaya ragu-ragu, karena takut buat Tania marah.
"mereka siapa?" tanya Tania dengan santainya.
"Xiaojun sama Yireon," jawab Jeno.
"lo kalo ada masalah cerita ke kita, atau enggak lo bisa cerita ke gue. Tenang rahasia lo aman!" ucap Doyeon dengan percaya diri.
"gak ada apa-apa kok.. Btw ubab lo mana Yeon? Sama Sanha?"
Dari istirahat sampai mereka mau balik lagi ke kelas Lucas gak muncul-muncul, gak biasanya. Terlebih lagi tumben Lucas gak ketemu sama Doyeon, biasa pria itu selalu ingin bertemu.
Doyeon adalah pacarnya Lucas. Walaupun perempuan itu beda kelas dengan Tania dan yang lain, Doyeon selalu main sama mereka. Setiap hari mereka kumpul berakhir Tania yang jadi obat nyamuk, hmm bukan, masih ada Sanha yang temenin Tania.
"heh! ikut gue!" Yireon tiba-tiba muncul, tangannya pegang tangan Tania sampai menarik dengan paksa.
"pelan-pelan, mba..." Doyeon pegang pundak Yireon, dan tersenyum.
"gak usah ikut campur lo!" Yireon langsung singkirin tangan Doyeon dari pundaknya, perempuan itu memutar bola mata. Doyeon sudah siap-siap tampar pipi Yireon, tapi Tania menahan tangannya.
"gue bakal ikut lo, tapi bisa kan gak pegang-pegang?" Tania lirik Yireon dan tangan perempuan itu secara bergantian, agar Yireon segera menyingkirkan tangannya.
"ini urusan gue sama dia, kalian gak usah ikut campur, termasuk lo!" Yireon tunjuk Doyeon, membuat Doyeon mendecak kesal.
"sampe temen gue lecet walau setitik doang, gak ada ampun. Pahamkan?" bisik Doyeon di kuping Yireon, tangannya sentuh rambut Yireon dan mainin rambut perempuan itu.
"udah Yeon," Tania tersenyum memastikan kalau dia akan aman bersama Yireon.
Tania ikutin Yireon dari belakang, sampai mereka ada di depan lab Ipa yang lama. Yireon buka pintu lab, anehnya gak di kunci, dan saat itu juga perasaan Tania jadi gak enak.
"masuk," Yireon duluan masuk ke ruang lab. Tania mau gak mau masuk ngekorin perempuan itu.
Tania mengabsen sekelilingnya, ruangannya gelap, sepi, dan kotor, banyak yang bilang lab sudah gak di pakai dari tiga tahun yang lalu. Rasanya Tania mau kabur, tapi sialnya pintu lab tiba-tiba ketutup.
Tania melangkah kearah pintu, ternyata di kunci dari luar. Yireon sudah menjebaknya. Gadis itu berusaha buka, tapi gak bisa. Tania gedor-gedor pintunya supaya ada orang yang ngebuka, tapi percuma semua orang tau lab ipa sudah gak berfungsi, mana mungkin ada yang lewati ruangan itu?
"Yireon pintunya gak bisa di buka!" Tania panik banget. Dan katakanlah Tania bodoh, padahal dia sudah tau kalau itu adalah ulahnya Yireon.
"lo tau kan hubungan gue sama Xiaojun?" ucap Yireon, to the point.
"Xiaojun? Jadi lo mau ngomong dia? gue sama dia gak ada apa-apa," sahut Tania dengan perasaan kesel karena harus membahas Xiaojun.
Yireon yang sedari tadi berdiri memunggungi Tania akhirnya balikin tubuhnya menghadap Tania, dan sial! Tangan kanan Yireon memegang sebuah gelas buat praktek, gelasnya ada isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
never ending story; xiaojun
Fiksi Penggemar❝𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯, 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯𝘬𝘶. 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢�...