12. kecewa lagi

3.2K 583 44
                                    

Tania mengerjapkan matanya, pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah wajah Xiaojun di hadapannya. Tania usap pipi Xiaojun, mengabsen seluruh wajah pria itu sampai matanya berhenti ke bibir Xiaojun.

Rasa ingin mencium muncul di pikiran Tania, sial entah kenapa kenapa bibir Xiaojun bikin gadis itu candu ingin selalu mengecupnya. Tania terdiam sejenak, apa dia boleh mencium Xiaojun?

Tania kaget saat Xiaojun terbangun, dia geser tidurnya sedikit, tapi tangan Xiaojun terlalu cepat peluk tubuh gadis itu, Xiaojun tersenyum bikin Tania salting.

"hmm udah bangun..." tanpa meminta ijin Xiaojun mengecup bibir mungil Tania. Well, mau Tania atau Xiaojun yang duluan, intinya mereka melakukan morning kiss.

"XIAO—" Tiba-tiba Taeyong buka pintu kamar Xiaojun, pria itu kaget dengan keberadaan Tania yang ada di kamar adiknya, belum lagi terlalu pagi untuk gadis itu di rumah orang.

"ka-kalian gak ngapa-ngapain kan?" tanya Taeyong, khawatir banget.

Ya gimana gak khawatir, Taeyong takut adiknya itu melebihi batas. Lagian terlalu dini untuk mereka melakukannya, tapi sebelumnya mereka telah melakukan... Ah sudahlah.

"enggak, udah sana lo keluar!" usir Xiaojun, dia tertawa karena tiba-tiba Tania bersembunyi di dadanya karena malu dengan Taeyong.

"sana Taeyong!" usir Xiaojun lagi. Taeyong helain nafas, pria itu segera tutup pintu kamar adiknya.

"gue kayanya harus pulang deh, bang Daniel juga pasti nyariin..." Tania angkat kepala, ngintip Taeyong sudah pergi atau belum.

"sarapan aja dulu, Taeyong pasti abis masakin sarapan, hmmm?" Xiaojun usap rambut Tania.

Selama sarapan Taeyong gak ada hentinya buat lihatin Tania, dari gadis itu turun Taeyong perhatiin langkah kaki Tania, sampai Tania duduk Taeyong lirik kearah leher Tania yang ketutupan sama rambut gadis itu.

"gak ada apa-apa kan?"

"heok... Heok," Tania pukul dadanya pelan. Ucapan Taeyong bikin gadis itu tersedak, Xiaojun langsung kasih minuman ke Tania.

"lo gak percayaan banget sama gue! Liat tuh Tania jadi kesedak," omel Xiaojun.

"ya bukan gitu Jun, gue takut nanti lo... duluin gue," sahut Taeyong agak malu-malu. Tania pun kaget denger ucapannya, ternyata asik kakak sama saja gak bener otaknya.

"Jisoo mau kita nikah kalo dia udah S2," muka Taeyong berubah jadi lesu, kaya gak semangat hidup. "yang ada gue bujang lapuk!"

"ya udah cari aja yang lain, cewek banyak. Udah berapa tahun kalian pacaran dari SMA sampai kuliah semester lima? Hahahah Akk—" kepala Xiaojun mendapatkan pukulan dari Taeyong, dia mendecak kesal.

"berisik, yang penting gue gak—"

Xiaojun langsung tutupi kedua telinga Tania dengan tangannya. Gadis itu cuma bisa diem, dan tatap Xiaojun dalam artian kenapa?

"kalo ngomong tuh di pikir dulu!"

"lupa, sorry..." Taeyong nundukin kepalanya, tapi sedetik kemudian dia angkat kepala. Kenapa juga Taeyong takut sama Xiaojun? Yang kakak kan dia, bukan Xiaojun.

Setelah sarapan Tania segera pulang ke rumahnya dengan berpakaian lengkap seragam sekolah. Di depan rumah gadis itu menghelakan nafasnya, oke Tania siap kalau Daniel dan Brian mengomeli dirinya.

Tania masuk ke dalam rumah, dia segera jalan ke kamarnya tapi saat gadis itu melewati kamar Brian ada perempuan yang muncul. Respon Tania biasa saja.

never ending story; xiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang