“Hwang.... Se... Na?”
Gadis itu menengok kebelakang disaat mendengar seseorang menyebut namanya dengan ragu. Ia terkejut saat mendapati seorang laki-laki memakai hoodie hitam dan berpenutup kepala, tak lupa dengan sebuah masker hitam yang menutup wajahnya.
“Benar! Kau Sena”
Pria itu berniat mendekat, namun Sena ketakutan melihatnya. Orang asing yang tahu namanya bahkan marganya. Ia bangkit dari duduknya dan melangkah mundur perlahan.
“Sena-ya, ini aku...” melihat raut wajah Sena yang ketakutan, pria itu membuka maskernya dan tersenyum.
“Sunbae?”
(***)
Masih dimalam bersalju yang sama, gadis itu berdiri diteras rumah yang berada diatas sebuah minimarket. Tidak sendirian, ia ditemani oleh seorang pria yang ditemuinya di sungai Han tadi. Keduanya membungkukkan badan dengan sopan kepada seorang wanita berumur sekitar 50 tahunan didepannya.
“Ne, gamsahamnida...”
“Arasseo, selamat malam” pamit wanita itu lalu pergi dari rumah tersebut melalui tangga yang berada didepan rumah untuk sampai kejalan.
“Haah... Akhirnya aku bernafas lega” pria itu membuka maskernya.
Sena tersenyum,”Gomawo, Junmyeon sunbae...”
“Eum... Malam ini sangat dingin. Cepat masuk dan beristirahat, aku akan kembali ke dorm”
“Ne... Aku janji akan segera mengganti uangmu” balasnya.
“Gwaenchana. Kau tidak perlu terburu-buru”
“Ne...”
Perbincangan singkat itu berakhir, pria bernama Junmyeon itu meninggalkan rumah baru yang disewa Sena beberapa saat yang lalu.
Sepeninggal pria yang disebutnya Sunbae itu, Sena masuk kedalam rumah membawa serta koper dan ransel miliknya. Sekilas ia mengamati rumah sederhana yang jauh berbeda dengan tempat tinggal sebelumnya.
“Alhamdulillah, terimakasih ya Allah. Aku tahu rencanamu pasti lebih baik”
Tidak masalah ini rumah kecil dan penuh dengan debu. Semua bisa dibersihkan esok hari, wajar saja karena tidak ada yang menempatinya. Lelah itu kembali menyerang, ia membuka koper dan mengeluarkan selimutnya.
Langkahnya menuju sebuah pintu kamar yang ada didekatnya. Kamar berukuran tidak lebih dari tiga meter persegi itu tampak hangat dengan kasur yang sudah tertata rapi. Tanpa bergumam sedikitpun gadis itu menjatuhkan tubuhnya diatas kasur lalu memejamkan mata.
“Alhamdulillah...”
Perlahan dan pasti, waktu yang bercampur dengan rasa lelah itu membuat kantuknya muncul. Tak ada lagi suara yang terdengar dan hanya ada seorang gadis berkerudung tengah terlelap dalam ruangan yang penuh debu dan serba baru baginya. Udara pengap seolah menjadi tambahan selimut yang hangat disisa malam yang dingin.
(***)
Selamat pagi dilingkungan yang baru. Gadis itu keluar dari rumah dengan pakaian yang benar-benar tertutup rapat untuk menghindari dinginnya cuaca yang mencapai -24°C. Sepasang sarung tangan yang membalut tangan membuatnya lebih hangat, tak lupa dengan jaket tebal dan pakaian yang sengaja dirangkap dua untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.
Tujuan yang pasti membuatnya bersemangat seolah melupakan kejadian semalam yang berlalu sangat cepat. Langkah semangatnya terhenti saat kakinya sudah berdiri tegak disisi jalan.
“Kanan? Atau kiri?”
Rupanya ia tidak tahu kemana arah yang akan dilaluinya terlebih dahulu. Ia menarik nafas pelan dan sepatah kata ‘bismillah’ menjadi bekal menentukan jalan serta tujuan dengan sejuta harapan.
Pencariannya bermula dari sebuah restoran ayam goreng yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Annyeong hamnida!” gadis itu membungkuk didepan sang pemilik restoran.
“Mau pesan apa?”
“Ma’af, saya hanya ingin bertanya apa anda sedang mencari pegawai baru?”
Sejenak wanita pemilik resto itu mengamati setiap inci dari penampilan Sena kemudian menggelengkan kepala dengan cepat,”kami tidak memerlukan pegawai baru”
“Tapi, saya lihat...”
To Be Continue...
Note:
Sunbae(선배): Kakak tingkat saat duduk dibangku sekolah/kuliah. Bisa disebut juga sebagai 'Senior'
Gamsahamnida (감사합니다): Terimakasih → Bentuk formal dari Gomawo (고마워)
Gwaenchana(괜찮아): Tidak apa-apa/tidak masalah
Annyeong hamnida(안녕 합나다): bentuk formal dari Annyeong haseyo(안녕 하세요) dan memiliki arti yang sama → Hai/Hello/Apa kabar
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TIME: When I Love You ☑
Fanfiction"SENA!!!!!!!!!!!" Teriakan Eunkwang juga kecepatan lari Minhyuk tak mampu mengejar gadis berkerudung itu. Sangat jelas kedua bola mata mereka melihat tubuh Sena terpelanting dan berguling diatas bumper mobil hitam itu. Tepat saat tubuh kecilnya jatu...