Empat Belas

122 17 1
                                    

Wahai puan, kuharap ini bukanlah
hal yang bersifat sementara.

-caliss

•••

Dan, bukan maksudku, bukan inginku.
Melukaimu sadarkah kau di sini ku pun terluka.
Melupakanmu, menepikanmu.
Maafkan aku.

Dengan lirih Azalea bernyanyi mengikuti Alanska yang terlebih dulu menyanyikan nya.

Sesekali tatapan mereka bertemu. Seakan lagu itu mengambarkan kisah mereka.

"Ganti." Titah Azalea sambil tanganya terulur mengganti lagu yang sedang terputar.

"Kenapa diganti?"

"Gua gasuka."

"Gasuka? terus tadi lu ngapain ikut nyanyi bego."

"Sampis, lu malah ngatain gua bego."

"Lah lu barusan bilang sampis, tai."

"Kok lu nyolot."

"Habis lu bikin kesel."

"Elu lah."

"Lo."

"Lo."

"Serah, cewe emang selalu bener."

Terukir jelas lengkungan simpul pada bibir Azalea. Menandakan gadis itu puas dalam debat yang berlangsung barusan.

"Lan, gua laper masa."

Alanska hanya diam, tak mengindahkan perkataan Azalea.

"Lan!"

"Astaga, lo budek apa ya."

Alanska masih saja terdiam, matanya terfokus pada jalanan.

Dengan kesal Azalea memukul lengan Alanska, membuat mata mereka bertemu singkat. "Lo mau mati? bahkan lo belum ngerasain ena-ena?"

"Ck, gua laper, Alan!"

Alanska menarik nafas kasar, gadis di sampingnya ini selalu saja berubah-ubah. Semenit menjadi anak beruang, semenit kemudian menjadi induk beruang. Sulit untuk di prediksi.

"Mau makan apa?"

"Taichan."

"Tai?!"

"Taichan, budek!"

"Iya gua denger, gausa nge gas."

Azalea memalingkan wajahnya ke arah jalanan, Alanska sangat menyebalkan hari ini. Entahlah, sepertinya pria itu sedang pms.

Mobil Alanska berhenti tepat di depan kedai taichan. Permintaan Azalea yang tak bisa diganggu gugat membuat Alanska mau tak mau harus menurutinya.

"Asik, taichan beneran."

"Lu kira boongan."

"Yakan kali aja lu bawa gua ke tukang sate madura."

Tak ingin ambil pusing, Alanska segera turun meninggalkan Azalea yang masih sibuk dengan gaun nya.

"Kok ninggalin sih."

"Lama."

"Udah pesen kan?"

"Iya."

"Jawabanya udah apa belum."

"Udah."

Drtt.. drtt..

Embun is calling 📞

"Emang ya, gabisa jauh-jauh dari lo." Desis Azalea.

"Lo cemburu?" selidik Alanska memperhatikan ekpresi raut wajah Azalea.

FLOWERIST  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang