My Love

780 134 24
                                    

Warn: OneShoot






Hari itu. Ketika kota Seoul di tutupi oleh awan gelap yang menurunkan rintik air dan para pejalan kaki melindungi kepala dengan payung mereka. Cuaca yang tepat untuk bergelung dalam selimut dan menikmati secangkir cokelat panas.

Tapi wacana tinggal wacana. Nyatanya, pria itu; Park Jimin tengah berlari menghindari air hujan dengan bermodalkan tudung jaketnya. Kakinya berhenti melangkah di depan sebuah kafe dengan lampu tumblr menghiasi dan tanaman hias palsu di samping pintu.

Ia masuk, duduk disalah satu kursi kosong dekat jendela. Secangkir Latte yang ia pesan. Tidak suka yang pahit. Pelayan pergi dan Jimin memilih untuk membaca novel yang ia pinjam kemarin. 2 halaman dia baca dan fokusnya mulai teralihkan ketika mendengar dentingan tuts piano disusul sebuah suara.

"Cham isanghae bunmyeong nan neoreul neomu saranghaessneunde

Modu neoege majchugo neol wihae salgo sipeossneunde

Geureolsurok nae mamsogui pokpungeul gamdanghal su eopge dwae

Utgo issneun gamyeonsogui jinjja nae moseubeul da deureonae"

Pria berkulit pucat, rambut hitam merah yang di curly, kelopak dengan bulu mata yang lentik itu tertutup, bibirnya yang semerah cherry terbuka mengeluarkan suara merdu, serta jemari putih itu menekan tuts-tuts piano hingga tercipta sebuah nada yang mengiringi nyanyiannya.

"I'm the one I should love in this world~

Bichnaneun nareul sojunghan nae yeonghoneul

Ijeya kkaedara So I love me
Jom bujokhaedo neomu areumdaun geol~

I'm the one I should love..."

Lagu sedih itu, hujan diluar sana, dan suasana kafe yang temaram terasa sangat pas. Namun, meski temaram dan Jimin duduk dipojokan. Wajah manis itu dapat dengan jelas ia lihat. Bagaimana si manis itu menghayati lagu yang dibawakan nya. Dan para pengunjung kafe yang tanpa disadari mengerakkan pelan tubuh mereka mengikuti irama lembut itu.

"Saranghago sipeo in this world

Bichnaneun nareul sojunghan nae yeonghoneul

Ijeya kkaedara So I love me~

Jom bujokhaedo neomu areumdaun geol

I'm the one I should love~"

Entah kali keberapa Jimin datang ke kafe ini hanya untuk lihat sang pujaan hati menyanyi. Pria manis yang bekerja disana sebagai penyanyi hanya pada hari rabu dan sabtu. Terkadang yang ia mainkan adalah gitar, kadang juga piano.

Sebut saja Jimin pengecut. Karena menghampiri si manis saja ia tak berani. Yang bisa ia lakukan hanyalah duduk, habiskan Latte sembari tatap si manis dari pojokan kafe.

Kadang, ia merasa kesal. Ketika datang ke kafe dan mendapati si manis tengah berbincang dengan si pemilik kafe. Cemburu? Ya. Marah? Tentu.

Tapi Jimin bisa apa?

Tetap diam dan berlagak seperti pelanggan biasa yang datang hanya untuk memesan segelas Latte dan pergi setelah Latte itu habis. Sudah terlampau biasa.

Total satu tahun berlalu dan yang ia lakukan tetap sama.

Datang pada hari rabu dan sabtu ketika sore menjelang malam. Pesan segelas Latte dan tatap manisnya yang tengah menyanyi.
Bodoh.

Mencintai dalam diam.

Mengabaikan hatinya yang mendadak sesak ketika mendengar seorang pelayang berceletuk.

My Love (Minyoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang