Matahari muncul lebih cepat pagi ini, baru jam 7 pagi, tapi matahari sudah sangat terik.
Di rumah seorang single parent, seorang wanita tengah sibuk membuat sarapan untuk putra semata wayangnya.
"Sayang apa sudah selesai memakai baju seragamnya? setelah selesai turun sarapan sayang"Tukas jungkook, tidak ada balasan dari putranya
Jeon jungkook wanita berumur 25 tahun, sudah memiliki seorang putra bernama Lee Jungki berumur 5 tahun, jungki hasil jungkook dan mantan suaminya-Lee Changsu-mereka bercerai karena Lee Changsu berselingkuh di saat umur jungki menginjak 14 bulan. Jungkook melayangkan gugatan cerai saat ia mengetahui hal itu, perduli setan hubungan keluarga, jungkook sudah muak. Setelah perceraian jungkook meninggalkan Apartment Changsu bersama jungki, karena hak asuh jungki jatuh pada jungkook. Jungkook memilih tinggal di sebuah perumahan elit di seoul.
Suara derap langkah kaki terburu-buru ke arah dapur, jungki telah selesai memakai seragam sekolahnya, jungki memasuki tahun kedua TK, jungkook sengaja menyekolahkan jungki TK selama 2 tahun supaya lebih paham katanya, agar saat sekolah dasar sudah banyak mengerti.
"Selamat pagi eomma sayang"Jungki memeluk kaki jungkook dari belakang, jungkook tengah merapikan makanan di meja makan, lantas berbalik lalu berjongkok di depan putranya
"Pagi juga anak eomma yang tampan"Jungkook mencium pipi kanan putranya, jungki tersenyum manis dengan gigi kelincinya, menurun ibunya pasti
"Ayo sarapan sayang, eomma membuatkanmu susu dan sereal coklat kesukaanmu"Jungkook menaruhnya di mangkuk ukuran sedang berwarna pink beserta sendok berwarna pink yang memiliki kepala kelinci di ujung sendoknya. Cukup manis bukan, mangkuk dan sendok itu kesayangan jungki, hadiah ulang tahun dari jungkook saat jungki berumur 3 tahun 6 bulan. Padahal jungki laki-laki, tapi jungki menghargai karena itu pemberian ibunya, lagi pula tidak pernah ada yang semanis ini kepada jungki selain jungkook ibunya.
"Tapi apa yang eomma sajikan ini bukan dari appa kan??"Jungki tetap memanggil changsu dengan sebutan appa, karena bagaimanapun changsu ayahnya
"Bukan sayang, makanlah.. Nanti terlambat loh"Jungkook mengelus surai putranya lembut, tersirat senyum di wajah manis jungkook tapi tidak hatinya
Jungkook paham apa yang dirasakan putranya mengenai changsu. Changsu sering datang ke rumah jungkook, meskipun hubungan mereka sudah lama berakhir tapi jungki tetap putra changsu, tatkala saat changsu mengunjungi rumah jungkook dia selalu membawa banyak makanan dan susu untuk jungki tentunya. Changsu tetap menafkahi putranya, jungkook tak pernah melarang changsu bertemu jungki selama ini, asal jangan membawa jungki pergi itu tidak masalah bagi jungkook, lagipula jungki butuh sosok seorang ayah di seusia seperti sekarang.
Jungki pernah menanyakan kenapa ayahnya tidak tinggal serumah dengannya, jungkook tidak bisa tidak memberitahu pada jungki bahwa jungkook sudah tidak memiliki hubungan dengan changsu ayahnya, untuk anak seusia jungki pasti belum mengerti bukan, tapi lain dengan jungki, dia sangat mengerti kondisi yang terjadi. Jungki tidak membenci ayahnya, hanya saja dia juga tidak mengatakan kalau dia menyukai ayahnya.
Setelah selesai sarapan, jungkook biasanya mengantar jungki ke sekolah Tk nya, masih di seoul. Jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah jungkook, biasanya mereka naik taksi.
"Cha anak eomma semakin tampan, sekarang masuklah ke kelas, belajar yang rajin, menurut sama guru jangan nakal, mengerti?"Jungkook mencium kening putranya sayang, jungki membalas dengan mencium pipi kanan jungkook, lalu berlari memasuki kelasnya.
"Dadah eomma"Jungki melambai-lambai, jungkook membalasnya sambil tertawa riang
Jungkook baru saja hendak naik taksi tapi suara orang yang berteriak dan sedikit berlari kearahnya membuat langkah jungkook terhenti.
"Nyonya, nyonya tunggu!!!!"Seorang lelaki berprawakan tinggi, kurus, kulit exotis, suara bariton yang nyaring terdengar, membuat jungkook menoleh ke belakang
"Maaf nyonya tapi apa ini milik anda??"Laki-laki berambut coklat, dengan tampilan rapi, berkemeja biru laut, dengan celana berwarna hitam panjang, sepatu pantofel yang mengkilat, memperlihatkan betapa berwibawanya pria di hadapan jungkook ini.
"Ahh sapu tanganku, dimana anda mendapatkannya?? terima kasih sebelumnya"Jungkook meraih sapu tangannya sembari melemparkan senyuman
"Tadi terjatuh di depan sekolah, saya pikir hanya nyonya yang barusan lewat, jadi saya memutuskan mengejar nyonya"Jawab pria itu tegas
"Iya benar, saya baru saja mengantar anak saya tadi, mungkin terjatuh dari tas saya, terima kasih tuan-"Jungkook sempat melihat dada pria itu terdapat name tagnya"Kim Taehyung-ssi"Lanjut jungkook
"Ahh ya sama-sama nyonya, nyonya bilang mengantar anak anda, siapa namanya kalau boleh tau??"Taehyung
"Lee Jungki, apa anda mengenal putra saya? dari penampilan anda, apa anda guru disini?"Jungkook tersenyum
"Ah jungki, dia anak yang manis seperti ibunya hehe.. Benar saya guru disini nyonya"Jungkook lumayan terkejut pria berparas tegas ini adalah guru dari putranya, sontak jungkook menunduk sopan
"Aigoo anda bisa saja taehyung-ssi"Jungkook tersenyum malu, di puji terang-terangan oleh guru dari anaknya membuatnya cukup malu
"Kalau boleh tau siapa nama nyonya??"Taehyung mengulurkan tangannya kepada jungkook, tanpa ragu jungkook membalasnya sambil tersenyum
"Jeon Jungkook"Jawabnya
"Ah baiklah jungkook-ssi saya harus mengajar dulu, lain waktu kita bisa berbincang lagi"Taehyung menunduk, jungkook juga demikian, jungkook melempar senyuman
"Iya saya harap lain waktu juga taehyung-ssi"Taehyung memasuki kelas, jungkook pulang naik taksi
Tbc
Gimana suka ngak? aku ngak tau kepikiran ini, tapi aku dapat ide ini itu karena nonton film hiu, ahaha ngak nyambungkan. Intinya aku dapat hidayah habis nonton film hiu itu😂
Yang udah baca cerita aku yang satunya pasti pernah lihat foto di cover yang ini, males ngedit lagi, jadi ngambil yang udah lama ku edit hihi😁Jangan sider's guys, bantu vommentnya
_Vivi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Love (Vkook Gs)
RomanceCinta sejati itu bullshit! cinta terakhir? I don't know... Menceritakan sebuah keluarga. Vkook Gs✔ Rate T✔