Bel sekolah berbunyi tanda siswa-siswi harus pulang kerumah masing-masing setelah menghabiskan waktu setengah hari mereka dengan mata pelajaran.
Ochi membereskan beberapa bukunya yang tergeletak di meja saat pelajaran habis, ia memasukkan ke tas nya, dan berniat untuk menyusul Kevin di ruangan osis.
"Pulang sama Fanny chi?" Tanya Vega
"engga, gue sama Kevin" Vega melirik Dimas dan tersenyum kecil seperti meledek Dimas yang sibuk membereskan buku-bukunya.
"Padahal Dimas mau nganterin lo lagi tuh" kata Vega yang sempat menebalkan kata nganterin di kalimatnya, sehingga Dimas melirik ke arah Vega kesal. "Apasih woi" gerutu Dimas
Ochi tersenyum kecil, ia tahu mungkin Vega hanya bercanda.
"Gue diluan ya" pamit Ochi yang sambil menenteng tas ransel warna biru nya dan jalan menuju pintu kelas.
"Kurang gercep lo" ledek Vega yang sambil menyikut perut Dimas pelan.
***
Ochi berdiri tepat di ruangan Osis yang tertutup rapat, ia ingin sekali masuk ke dalam ruangan tersebut, tapi ia masih memiliki rasa segan untuk masuk ke dalam ruang osis apalagi ia bukan bagian anggota osis, takut lancang untuk sembarangan masuk ke dalam ruangan osis
Ochi memanggil salah satu siswi yang memakai blazer osis berwarna biru tua dengan simbol osis di samping sebelah kiri dadanya
"Kak, ada rapat osis ya didalam?" Tanya Ochi sopan untuk menunjukkan tata krama nya terhadap Kaka kelas Dihadapannya tersebut. "Iya dek, mau cari Kevin ya?" Tanya Anggota Osis tersebut seperti sangat sudah hafal dengan Kebiasaan Ochi yang selalu bersama dengan Kevin.
"Iya kak" jawab Ochi dengan menampilkan senyum ramahnya.
"Keknya si dek, Kevin lagi ada rapat osis, nanti Kaka bilang deh, lo tunggu aja sini" ujar anggota Osis yang memiliki nama Mela itu.
"Hm, oke kak"
Ochi duduk di bangku kayu yang tersedia di depan Ruangan osis. Karena merasa bosan. Ochi berulang kali membuka handphone nya membuka aplikasi chat yang sama sekali tidak ada notifikasi chat dari siapapun.
Berulang kali ia menggeser-geser layar handphone nya, namun tetap saja merasa bosan belum lagi cuaca yang sangat cocok untuk tidur, sampai Ochi merasa ngantuk.
Sudah hampir dua jam lebih Ochi menunggu di depan ruang osis sampai dirinya tertidur pulas di bangku namun kehadiran Kevin tidak juga muncul Dihadapannya.
Tak lama, pintu ruangan osis terbuka, menampilkan lelaki yang Ochi tunggu dengan seragam putih abu-abu dasi yang sudah tak lagi rapi, baju yang sengaja ia keluarkan, Kevin melihat Ochi tertidur pulas, badannya yang menyender pada dinding pembatas membuatnya merasa bersalah, bahwa ia sudah membuat Ochi menunggu lama dengan waktu dua jam.
Dia sudah sangat hafal dengan tabiat Sahabatnya itu, jika dibangunkan dalam tidurnya yang nyenyak pasti Ochi akan marah, Kevin memandang wajah Ochi yang sangat kelelahan lalu ia menggendong Ochi di punggung belakang nya.
"Sorry ya chi bikin lo nunggu" monolog Kevin yang menggendong Ochi sambil membawa nya pelan ke arah parkiran kendaraan yang ada di sekolah.
Tentu saja pemandangan Kevin dan Ochi dilihat beberapa murid yang kebetulan belum pulang karena ada jadwal ekstrakurikuler apalagi pemandangan mereka dilihat oleh Miko yang kebetulan sedang berlatih basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK APA?
Teen FictionOchi Ceycilia sangat berteman baik dengan Kevin januar, namun dibalik pertemanan mereka ada rasa yang belum pernah Ochi ungkapkan kepada Kevin. Ia sadar, bahwa Kevin hanya teman nya, rasa canggung selalu menghantuinya jika ia mengatakan bahwa ia men...