WARNING!!
dibawah ada adegan yang perlu kalian pilah tepatnya untuk yang belum terlalu paham betul. Dan di cerita ini mengandung kata kata kasar..
Mohon ambil faedahnya dan tinggal kan yang unfaedah.
Tp kek nya unfaedah semua kek nya wkwkwk.
Oke enjoy gais :')
Happy reading
###
"Lo makan dulu, jan bertugas dulu. Keadaan lo tuh masih lemah."ucap lay lembut. Zahra menatap datar makanan di depannya, bukannya ia tak mau memakan makanan tersebut, ia justru sedang dalam keadaan lapar, tapi yang menjadi masalah adalah kehadiran lay yang selalu menatapnya membuat ia tak nyaman.
"Dokter Lay, bisakah anda berhenti memperhatikan saya?" ucap Zahra datar. Lay terkejut, zahra berbicara formal kepadanya membuat lay tersenyum miris walau tipis.
"Maaf."ucap Lay kecil bahkan nyaris tak terdengar. Zahra mengangkat alisnya menandakan ia tengah binging.
Lay mengangkat wajahnya menatap zahra sendu.
"Maaf." ucapnya lagi tetapi dengan volume yang agak besar.
Zahra menghela nafas, di dalam hatinya ia merutuki kenapa ia di satukan kembali dengan seseorang yang berhasil membuat ia trauma atas nama cinta.
"Kenapa anda meminta maaf? Anda hanya perlu keluar dan mengurusi pasien yang lain. Saya bisa sendiri dokter Lay. "ucapnya di akhiri dengan penekan.
"zahra dengarin gue." dipandangnya wajah zahra. Zahra melihat dengan jelas raut penyesalan di mata lay. Zahra mencoba menghindari kontak mata di antara mereka. "Gue gak tau gue yang salah waktu itu tapi--"
"Please lay, jan ungkit itu lagi, gue gak mau nginget kejadian itu lagi." Zahra menatap garang Lay. Sejujurnya lay tidak sepenuhnya salah, justru Zahra yang sungguh bersalah di sini. Dia tidak ingin mengingat kejadian itu di karenakan ia tak ingin merasa bersalah.
"Tapi Zahra, gue gak sepenuhnya salah di sini."lay mencoba menggenggam tangan zahra yang lagi lagi di tepis oleh zahra.
"Please dengerin gue." zahra sadar, mungkin ini lah saat nya ia membuka pintu maaf pada rekan dan mantan pacarnya ini.
"Zahra kalo waktu itu gue dateng. Apa lo mau jadi istri gue?" Lay memandang sendu pada wajah zahra yang sedang menahan nangis. Zahra menunduk, ia bodoh ternyata zahra masih menyimpan rasa pada sosok di depannya ini. Zahra bungkam.
"Za Please jawab gue."Lay berpindah tepat di depan zahra yang tengah bersender pada bangsal.
Zahra menangis, ia merutuki dirinya yang masih mencintai Lay.
Grep..
Lay memeluk erat tubuh bergetar zahra. Isakan tangis mulai terdengar, zahra membalas pelukan Lay tak kalah erat, ia mencoba melepaskan rasa sesak di dalam dadanya.
"Za, gue tau.. Gue tau lo masih sama gue selama ini."ucapnya dalam pelukan, suara lay bergetar sama seperti Zahra, Lay pun tengah melepas rasa rindu di dadanya yang membunca.
"Maafin gue."Ucap Zahra lirih. Lay mengusap rambut panjang zahra yang tengah di gerai. Lay mengangguk.
Lay melepas pelukannya dan memandang lekat pada wajah zahra yang memerah sehabis menangis.
"Gue masih sayang sama lo Za. Gak, gak hanya sayang tapi cinta."ucap lay yang tengah memegang dagu Zahra agar zahra melihat matanya.
Zahra terdiam jangtungnya tak bergerak normal.
Lay mendekatkan wajahnya, zahra terkejut saat benda itu menempel tepat pada bibir pucat nya. Ia memandang lay yang tengah terpejam. Akal sehat Zahra menghilang di gantikan rasa rindu yang sangat pekat di hatinya.
Zahra membalas ciuman lay dan mulai melampiaskan kerinduan. Sama seperti Zahra, lay juga dengan gesit mencoba mengabsen isi mulut zahra.
###
"ANJENG!!!! WOYY!!"
"WOY RUSUH AMAT LU.."
Keadaan rusuh terjadi di kantin. Jam istirahat dalam ulangan biasanya di gunakan untuk mengisi isi perut dan juga belajar, tapi tidak dengan Zee dan teman temannya.
Zee memandang datar Baekhyun dan juga Lisa yang tengah berebut bakso.
"ANJING ITU PUNYA GUE WOYY!!" teriakan Lisa mengisi kantin yang tengah ramai.
"Suka suka gue dong!! Lagian cuma minta satu suap."jawab baekhyun santai.
"Satu suap lo itu isinya ada 4 bakso." kali ini Taehyung yang menimpali.
"Mana ada, yeuuu pitnah ae lu mah."ucap Baek yang pindah duduk tepat di samping zee yang tengah membaca bukunya dan juga tengah memakai headset agar ia fokus belajar dan mencoba tak menghiraukan baek dan lisa yang tengah berebut bakso.
"Ciee belajar Cieee.." ucap Baek yang beralih mengganggu zee dengan mencolek pipi zee.
Zee menoleh dan membuka headset nya.
"Gue takut nilai gue nurun terus janji mbak rara yang mo beliin gue lightstick terus album EXO baru gak jadi."ucap Zee dengan raut yang di buat sedih.
"Halah.. Kek gak biasanya lu beli tuh barang pake duit bapak lu."Ucap Jennie. Zee menoleh cepat dan melotot.
"Yeuuu mana ada, gue beli itu pake tabungan gue yahh yang di kasih bapak gue sih."
Mereka memandang kesal zee. Zee hanya tertawa melihat mereka kesal.
"Oh iya, kalian tau?" Guan sengaja menghentikan ucapannya sambil mandang zee jahil. Zee tak mengerti.
"paan? Ngomong jan setengah setengah elah."ucap Baek penasaran.
"Zee tuh habis di tembak sam--"
"Anjir diem lu.."zee menutup mulut guan yang tepat berada di sebelahnya ini.
"Ditembak ma siapa?"tanya Lisa.
"Hmmmm"gumam Guan tak jelas.
"zee lo habis di tembak ma cowo?" tanya rose.
"Mana ada.. Guan pitnah aja."
"Yeuu bukan pitnah tapi kenyataan." Kai tiba tiba datang di antara mereka. Zee melotot, guan tersenyum mengejek.
'sial banget gue hari ini'gumamnya dalam hari.
"Zee itu di tembak ma pak duda loh.." zee menutup wajahnya dengan buku lumayan tebal.
"Anjir duda bhahahah" mereka tertawa
"Pak Ceye? "ucap Lisa yang tengah menahan tawanya.
Kai menggeleng. Ia pun mendekat ke arah zee dan menurunkan buku nya membuat zee memandang garang Kai.
"Pak Lee nunggu tuh.""PFTTT HAHAHAHAH!! " mereka tertawa nyaring membuat sejumlah mata melihat mereka.
"PAK KAI IHH!!" teriak Zee.
'laknat emang mereka semua'-zee
Semua tertawa melupakan beban yang tengah mereka pikul melupaka rasa sedih yang melanda dan digantikan oleh tawa bersama orang tersayang.
Di sisi lain sekelompok orang memandang tak suka pada mereka.
"Gue gak akan tinggal diem"ucap salah satu dari mereka.
###
Haee gaisss jujur banget gue gak terlalu buat adegan yang kek scan lay dan juga Zahra. Jadi harap maklum yahVote dan comment gais
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ✔ PCY (Trio Bangsat) [Selesai]
FanfictionGanteng?? beuh gk usah di tanya tinggi?? banget. lucu? iya pinter?? pasti bisa main musik?? hati aku aja bisa dia main in apa lagi cuma alat musik.. hah!! sexy?? uhh.. hot daddy banget dari semua ini dia kelihatan sempurna tapi sayang, dia... DUDA...