Halooo!!!
Aku fast update mumpung lagi seloww..
Btw chap ini panjang hehe..
Semoga ga ngebosenin🙏🏻
banyak typo sama bahasa ga nyambung🙏🏻
Happy reading~💖I'm trying to find the world
you have a complete story
Even if I lose everything, I only need you
Give me a hug when all the lights are out
Close your eyes and I'll come in silent
On top of my heart, you're filing up another layer
I need someone
Come back to me by that day, I'm not done.~
Quiesha terbangun setelah cukup lama tertidur. Tapi, tempat ini sedikit, ah bukan, terlalu asing dan aneh? Ia melihat ke sekelilingnya. Tempat ini seperti taman. Luas. Banyak bunga sakit dan hijau banget.
Anehnya tempat ini ga ada satupun orang. Mataharinya terik tapi ga panas. Dia juga make baju sepatu putih.
Dia dimana?
Ditengah kebingungannya Quiesha tetap berjalan lurus sesuai instingnya. Sesekali melihat kebelakang berharap ada seseorang yang bisa ia kenali untuk bertanya, ini tempat apa?Hingga akhirnya dia melihat sesosok wanita paruh baya sedang duduk dibangku taman. Ia berbalik dan tersenyum sangat lebar pada Quiesha yang berdiri mematung tak jauh dari wanita itu.
"Mamaaaaaaaaaaaaaa....." ucapnya dengan suara yang cukup keras seraya berlari kecil memeluk erat wanita yang ia sebut mama itu.
"Mama, aku kangen banget maa," ucapnya lagi.
Kali ini suaranya bergetar.
Melepas kerinduan yang tak tertahankan dari dalam dirinya.
Semakin lama isakan Quiesha terdengar keras.Sang mama mengelus pelan rambutnya dengan penuh kasih sayang.
"Mama juga kangen adek." balas sang mama dengan suara yang tak kalah bergetar.Pelukan itu terlepas tapi isakan Quiesha masih terdengar. Mama menghapus air mata yang tidak mau berhenti mengalir itu. Dikecupnya lama kening Quiesha. Berharap bisa menyalurkan semua kekuatannya pada anak gadisnya.
"Aku.. ga.. ku-at maa..." ucap quiesha dengan isakan.
"Aku ga bisa sendirian,"
"Aku ga ga punya siapa-siapa.."
"Aku.. capek.. nyusahin kak Sean sama kak Naya maa.."
"Hidup aku cuma bawa beban buat mereka, tolong bawa Quiesha sama mama..."
Tambahnya lagi.Hati ibu mana yang tak pilu melihat gadisnya menangis terisak hingga terduduk.
Hati ibu mana yang rapuh melihat gadisnya memikul beban sendiri.
Hati ibu mana yang tahan melihat itu semua?
jawabannya tidak ada. Bohong, jika saat ini mama Queisha tak merasa kesedihan sedikitpun. Tak ingin Quiesha melihatnya sebenarnya sama rapuh dengan dirinya, beliau berusaha tersenyum selebar mungkin. Hanya itu yang bisa yang ia lakukan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby,Good Night! (Completed)
FanficCukup. Hanya itu. Cukup bahagia, cukup tertawa. Hingga kecewa dan sedihpun tak akan terlalu terasa dalam dan menyakitkan. ''Harusnya dulu, gue ga memaksa keadaan untuk di samping dia setiap waktu'' Dan ketika katanya keajaiban itu hanya datang sekal...