Bab 10A Surat Mama (A)

2.2K 35 0
                                    

*Bab 9 PENGGANTI? dihapus untuk kepentingan penerbitan

Violet

Part 10A

SURAT MAMA

Oleh : Triana Kumalasari

[Akhir-akhir ini, tiap kali Mas Yudha pulang ke Malang dan jalan dengan aku dan Reza, ada Mbak Friska. Mbak Friska selalu ikut kami, Mbak.]

Deg.

Violet mencoba mencerna.

[Mbak Vi ....]

[Mbak Vi?]

Violet tak tahu harus menjawab Rena apa?
Ia bisa menduga bahwa Rena sama resahnya dengan dia, karena itulah Rena menghubungi Violet dan menceritakan hal ini.

Violet menggigit bibir, belum bisa mengetik apa pun pada Rena.

Apa artinya ini?
Apakah Mbak Friska ... hadir dan mengisi tempat yang dulu adalah tempatnya?

Violet mengepalkan tangannya, mengembuskan napas panjang.

Sudahlah. Tidak ada yang dapat ia lakukan.

[Iya, Ren?]

[Gimana dong, Mbak?]

[Ya nggak gimana-gimana, Ren.]

[Eh, beneran nih, Mbak Vio gapapa?]

[Iya. Nggak apa-apa.]

Mau bagaimana lagi, Ren? batin Violet. Akulah yang telah meninggalkan Mas Yudha. Aku sudah tak bisa lagi untuk mencampuri urusannya. Hak Mas Yudha bila dia move on dan menghadirkan orang lain.

Violet membalik kertas bergambar kartun pria. Ia tak ingin melihatnya. Dilanjutkannya berlatih menggambar kartun wanita.

Ada sesak yang tiba-tiba terasa di dalam dada. Ada nyeri tiba-tiba terasa di hati.

Untuk pertama kalinya, Violet menyesali bahwa rumah Papa berada di seberang rumah Yudha. Bila Yudha berpasangan dengan orang lain, Violet merasa ... lebih baik tak melihat mereka.

🌸🌸🌸

Alhamdulillah, psikotes dapat ia lewati dengan baik. Email dengan kabar gembira kelolosannya menjadi penghibur besar bagi hari-harinya yang tiba-tiba selalu terasa mendung.

Dikirimkannya pesan kepada Papa dan si kembar tentang hal ini. Menurut mereka, berarti dia telah lolos. Tes kesehatan kan hanya formalitas pengecekan saja. Jarang ada orang yang tidak lolos tes kesehatan. Penentunya ada pada wawancara dan psikotes. Teman-teman Violet pun mengatakan hal yang sama.

Namun ....

Email itu datang dan meruntuhkan segala harapan.

'Mohon maaf, Anda dinyatakan tidak lolos tes kesehatan. Terima kasih atas partisipasinya.'

Singkat, padat dan mengagetkan.

Kenapa?

Violet membalas email itu, mencoba menanyakan detailnya. Namun, pihak bank tersebut tidak ingin menjelaskan.

🌸🌸🌸

Dokter mengamati hasil rontgen Violet. "Saya rasa ini penyebabnya, Bu. Paru-paru Ibu tidak normal."

"Apa, Dok?" Alis Violet bertaut. Heran dan syok.

"Apa sering merasa sesak napas, Bu?"

"Rasanya ... tidak, Dok."

Ataukah sebenarnya iya, tetapi ia yang tidak menyadarinya? Karena bagi Violet, napasnya ya memang selalu begini. Hanya saja, ia lebih mudah tersengal-sengal saat berolahraga dibandingkan teman-temannya yang lain. Ia juga lebih mudah lelah daripada teman-temannya. Hanya itu yang Violet sadari.

VIOLET (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang