Hari ini Yeri tampak sangat gelisah. Kemarin malam ketika Wonwoo menghampirinya. Pria itu mengatakan hal yang sungguh membuat Yeri kaget. Pria itu mengetahui rahasia yang dia simpan selama ini.
Flashback..
"Baiklah.. Jika kau tidak mau bertanya. Aku akan kembali ke kamarku." Yeri langsung berdiri dan berniat menuju kamarnya. Namun suara Wonwoo membuatnya diam ditempat.
"Aku tahu tentang kematian temanmu. Aku bahkan tahu siapa yang membunuhnya." Yeri tak dapat menutupi rasa kagetnya. Ia benar-benar bingung. Bagaimana bisa Wonwoo mengetahuinya.
"Apa maksudmu?" Tanya Yeri dengan nada bergetar.
"Ayo kita bekerja sama. Aku akan membantumu." Ujar Wonwoo dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celana.
Yeri kembali terdiam. Ia bingung pada pria ini. Untuk apa dia menbantu Yeri. Padahal dia tahu bahwa dia tidak akan mendapat apapun.
Yeri hendak menjawab. Namun suara Wonwoo kembali terdengar.
"Bekerja samalah denganku. Aku pastikan kau tidak akan terluka ataupun terancam sama sekali." Ujar Wonwoo lalu berlalu meninggalkan Yeri yang masih diam memahami perkataannya.
Flashback End.
"Sepertinya aku harus menerima tawaran pria itu"
********
Daniel dan teman-temannya yang lain berkumpul dikamar Jimin. Mereka kembali berdiskusi.
"Bagaimana? Apa kalian setuju untuk membuatnya mengakui kejahatan yang telah dia perbuat?" Tanya Lisa. Semuanya mengangguk setuju.
"Tapi bagaimana bisa kita melakukan seperti rencanamu?? Belum tentu dia mau mengakuinya." Ujar Mingyu. Semuanya kembali mengangguk menyetujui perkataan Mingyu.
"Kita coba saja dulu. Siapa tau ini berhasil." Ujar Wonwoo.
"Ya.. Kau benar! Dia pasti akan mengakuinya. Karena penjahat tidak akan pernah bisa menutupi kejahatannya terlalu lama" ujar Daniel menyetujui perkataan Wonwoo.
"Baiklah kalau begitu kita laksanakan tugas ini nanti malam. Aku juga akan menelepon polisi" ujar Jennie. Tanpa mereka sadari Wonwoo dan Jimin tengah tersenyum sinis. Entah apa yang terjadi nanti. Namun dapat dipastikan semuanya akan terbongkar. Kejahatan akan kalah diatas kebajikan.
*********
"Bagaimana Jimin? Apa kau sudah siap?" Tanya Ong. Jimin menganggukan kepalanya pelan.
"Baiklah.. Kami sudah memasang CCTV di kamar Yeri tadi ketika dia pergi jogging." Ujar Daniel.
Jimin kembali mengangguk dan langsung berlalu keluar menuju kamar Yeri. Sesampainya di sana, Jimin langsung mengetuk pintu kamar Yeri, dan tak lama kemudian Yeri membukakan pintu.
"Jimin oppa? Ada apa?" Tanya Yeri.
"Boleh aku masuk?" Tanya Jimin.
Yeri menggeser badannya dan mempersilahkan Jimin untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Ada perlu apa kau ke kamarku.? Biasanya juga kita bertemu di taman jika ingin mengobrol," tanya Yeri setelah mereka duduk di sofa.
"Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan. Sebenarnya aku ingin mengatakannya sebulan yang lalu. Tapi aku terlalu malu untuk mengatakannya. Namun sekarang aku sudah memantapkan hatiku untuk mengatakannya. Yeri... Maukah kau menjadi kekasihku?" Tanya Jimin sambil menggenggam tangan Yeri. Bahkan ia pun sudah bersujud dihadapan Yeri.
"Kenapa sekarang kau ingin menjadi kekasihku? Kenapa saat dulu aku menyatakan perasaanku padamu kau malah menolakku? Kenapa Jimin?" Tanya Yeri dengan mata berkaca-kaca.
"Maafkan aku Yeri. Aku tahu saat itu aku salah. Saat itu aku salah mengambil keputusan" ujar Jimin sambil memeluk Yeri.
"Saat aku masih menjadi kekasih Seulgi, dia selalu ingin pergi berbelanja. Dia selalu menghabiskan uangku. Aku tidak menyangka ternyata Seulgi adalah perempuan matre," ujar Jimin setelah melepaskan pelukannya dari tubuh Yeri. Yeri sempat merasa bingung dengan perkataan Jimin. Namun ia kembali mengontrol dirinya.
"Benarkah? Kenapa kau tidak memutuskannya?" Tanya Yeri.
"Aku pernah berjanji dulu. Bahwa aku tidak akan meninggalkannya selama dia masih hidup" ujar Jimin dengan kepala yang ditundukan.
"Terkadang aku ingin mengingkari janjiku padanya. Tapi aku tidak bisa. Rasanya aku seperti berdosa jika mengingkari janji itu." Lanjutnya.
"Harusnya kau berpikir sebelum meminta Seulgi untuk menjadi kekasihmu," ujar Yeri sambil mengelus pelan kepala Jimin.
Jimin hanya mengangguk menanggapi perkataan Yeri."Andai saja aku bisa bertemu dengan orang yang telah membunuh Seulgi. Aku akan mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya pada pembunuh itu karena telah--"
"Akulah yang membunuh Seulgi" potong Yeri. Jimin terkejut mendengar pengakuan Yeri. Namun keterkejutan itu ia hilangkan mengingat ini adalah misi yang telah ia buat.
"Bagaimana bisa kau membunuhnya?" Tanya Jimin. Dan dengan tenangnya Yeri menceritakan perihal bagaimana ia membunuh Seulgi.
"Begitulah ceritanya" ujar Yeri setelah selesai bercerita.
"Wah.. Tak kusangka kau sehebat itu." Ujar Jimin dengan kagum.
"Bagaimana dengan pernyataan cintaku?" Lanjut Jimin.
"Aku akan memberi jawabannya besok. Aku ingin memastikan hatiku. Apakah aku masih mencintaimu atau tidak" ujar Yeri.
Jimin mengangguk lalu dia berpamit untuk kembali ke kamrnya dengan alasan hari sudah larut malam.
-
-
-
-
-
-
-
-
-TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery in Villa
Misterio / Suspenso(SELESAI) Cast : 1. Wanna one's Ong and Niel. 2. Seventeen's Mingyu and Wonwoo. 3. Blackpink's Jennie and Lalisa. 4. Twice Jihyo. 5. Bangtan Jimin. 6. Red Velvet Yeri. 7. Pentagon Hui. 8. And others.