Jangan lupa tekan tombol bintang yang ada ditangan kiri kalian ya guys 😘😘
Blue menghembuskan nafasnya secara berulang-ulang saat melihat wanita yang sedang duduk dengan tenang dikursi tamu rumahnya, mengabaikan pelayan yang sibuk mematung ditempatnya seakan siap menunggu perintah dari ibu dari tuan besar rumah ini.
Blue menuruni setiap undakan anak tangga lalu menyuruh para pelayan untuk meninggalkannya dengan mertuanya. Seakan mengerti mereka pamit undur diri meninggalkan kedua wanita berbeda usia yang saling tersenyum satu sama lain
"Ayo sini sayang!" ucap Cecilia sambil menepuk sofa disisinya yang kosong
Blue mengangguk dan berjalan kearah Cecilia lalu duduk disamping Ibu mertuanya yang terlihat antusias "Apa mamah membutuhkan sesuatu?"
Cecilia menggeleng "Aku hanya butuh berbicara padamu darling"
"Apa mamah menyukai apel?" tanya Blue dan diangguki antusias oleh ibu mertuanya
"Tentu saja" ucap Cecilia dengan bangga "Mamah selalu menjaga bentuk tubuh dengan buah berwarna merah itu dan asal kau tahu Blue mamah paling benci jika berat badan mamah naik bahkan meski itu hanya satu ons"
Blue mengangguk memaklumi hal itu mengingat bahwa ibu mertuanya adalah ketua dari organisasi wanita sosialita di newyork "Ya mah aku juga akan sedikit panik jika merasakan berat badanku yang mulai tidak stabil"
Cecilia menggelengkan kepalanya lalu menatap tubuh menantunya dari atas sampai bawah "Ukuran tubuhmu sama seperti ibumu"
"Berlekuk ditempat yang tepat bahkan kaki jenjangmu sama seperti ibumu, rambut, alis, mata semua hampir mirip dengan ibumu dan Dave hanya mewarisi tinggi dan bibir saja padamu" lanjut Cecilia
"Apa mamah tahu bahwa ada butik yang baru saja buka didekat sini"
"Oh ya? Kalau begitu bagaimana jika besok kita datang kesitu mencoba melihat, kalau ada yang cocok maka kita harus membelinya" ucap Cecilia dengan antusias dan berhasil membuat Blue merasa lega karena berhasil keluar dari topik yang tidak ingin dia bahas sama sekali
"Satu hal lagi darling kau tahu kan bahwa usia mamah sudah tidak muda lagi"
Blue menggigit bibir bawahnya dia bukan wanita bodoh tentu saja dia tahu kearah mana topik ini akan berlabuh nantinya "Apa mamah mau minum?"
"Tidak sayang"
"Kalau begitu bagaimana jika besok kita sekalian pergi kesalon"
Cecilia mengangguk "Ide bagus ternyata kau mengerti apa yang ada dipikiranku, tadinya mamah yang akan mengajakmu pergi kesalon"
Blue tersenyum merasa berhasil telah mengganti topik pembicaraan. Dia tahu bahwa mertuanya akan terlihat sangat antusias jika sudah membahas mengenai kecantikan. So, tidak ada salahnya kan jika dia sedikit memanfaatkan kelemahan wanita itu untuk menyelamatkan nyawanya yang diambang kehancuran?
💖💖💖
Blue menghela nafasnya lega lalu membuka pintu kamarnya dan menutupnya perlahan. Dia mengernyitkan alisnya bingung saat melihat Gavyn yang masih berada dikamarnya. Bukankah sudah jelas bahwa Blue tidak mau satu kamar dengan laki-laki itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Gavyn
RomanceDont copy my story Namanya Blueberry , Kisahnya mungkin tidak semanis buah Cherry ataupun seabu-abu buah strawberry. Banyak hal yang dilaluinya setiap hari, bekerja adalah prioritasnya saat ini. Percayalah, dulunya semua bisa dimiliki oleh Blueberry...