WARNING!!!!!!!!!
PART PANJANG NIH EHEHE, JADI SEBELUM BACA DENGAN ENAK. VOTE DULU DONG GUYS!
KASIH AUTHOR NYA SEDIKIT DUKUNGAN, BIKIN CERITA GINI KAN GA GAMPANG YAH☹ YAH, BIAR KATA CERITA NYA KURANG BAGUS DAN WAH. BUT, AUTHOR AKAN SELALU BERUSAHA MENYUGUHKAN CERITA DAN ALUR YANG BAGUS.
JADI, SEBELUM BACA YUK KLIK TOMBOL POJOK BAWAH SEBELAH KIRI YA WOY! YANG GAMBAR BINTANG, SARAN DAN KRITIKNYA JUGA BOLEH LOH. OKE DEH SELAMAT MEMBACA ZEYENG❤❤❤❤❤
Hal yang paling azela sesali adalah kenapa ia harus memiliki teman seperti grace. Maruk,berisik dan ember. Jika saja maria tidak menceritakan kegiatan mereka kemarin bersama geng samudra, mungkin saat ini Azela tidak akan terduduk pasrah mendengar ocehan Gaiska dan kawan-kawan.
Namira mengoceh dan meminta azela untuk membelikan bakso dua mangkuk, untuk menebus hal yang azela sembunyikan. Gaiska menasehati azela kenapa ia bisa menyembunyikan berita dan hal penting itu. Lidya hanya sesekali mengumpati azela karena berani-beraninya ia menyembunyikan sesuatu.
Sedangkan grace pelaku utama dari segala masalah ini, dia hanya menangkup wajah nya dengan kedua tangan dan tidak lupa senyum sumringah terpancar jelas ketika melihat ketiga temannya menyerang azela.
Teman kurang ajar dan tidak tahu untung memang, melihat azela terduduk pasrah mendengar ocehan teman-temannya ini ia malah senang.
"Lo tuh ya zel masa hal kaya gini ga ngasih tau, kok tega sih zel." Protes namira.
"Tau, minta di gantung di tiang bendera kali." Sambung lidya.
"Ini tuh berita dan kabar penting tau ga zel! Gilak gue sampe kaget dengernya." Sahut gaiska.
Pusing, azela pusing mendengar ocehan teman-temannya. Ingin rasanya azela menyumpal satu-satu mulut temannya, sayang di sayang. Azela tak berani, bisa dikeroyok masal sampai habis jika azela berani protes dan melawan.
"Udah ya udah pusing gue dengernya." Ujar azela pelan.
Tatapan tajam pun di lempar namira. "Eh diem ya! Rasain aja nih omelan kita-kita, suruh siapa ga bilang-bilang." Ucap namira dengan menyilangkan kedua tangan di dadanya.
"Bangke grace, gausah cekakak cekikik ya lo! Bantuin kek, puas banget anjir." Keluh azela pada grace.
Grace hanya mengedikan bahunya. "Ya gue mah orang nya jujur zel, maaf maaf aja nih ya ehehehe." Jawab grace dengan cengiran lebarnya.
Azela memutar bola matanya jengah, ingin sekali menerkam grace detik ini juga.
"Udah udah, malu anjir ini kantin. Biar kata jam kosong lumayan sepi gini. Tetep aja malu noh diliat bi romlah." Ucap grace berusaha menghentikan ketiga temannya pada azela.
Huft, azela bisa bernafas dengan lega. Ia bisa tersenyum dan bisa melancarkan niatnya memesan semangkuk mie ayam pedas. Rasanya mendapat ocehan sana sini cukup menguras tenaga azela, mendengarkan ocehan lidya,namira dan gaiska kan butuh tenaga.
Hari ini sudah 2 jam pelajaran kosong dikelas azela dan kawan-kawan, maka itu saat ini mereka sedang duduk asik di kantin dengan pop ice nya masing-masing. Dimana lagi mereka menghabiskan jam kosong selain di kantin sekolah.
Sedang asik mengunyah baso dan cemilan lainnya, tiba-tiba saja Aria,samudra dan fauzan menghampiri meja mereka. Sontak saja, azela dan kawan-kawan terkejut, jangan tanya azela jangan. Ia sudah cukup terkejut karena samudra duduk tepat di sebelahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEIMLICH
Teen FictionDiam-diam mengagumi seseorang ternyata cukup sulit, banyak sekali tantangannya. di masa sekolah menengah atasku ini, bunda bilang itu adalah bumbu pemanis di masa sekolah. manis sih memang, manis jika ia tahu bahwa aku mengagumi seorang Samudra Raf...