Prolog

23 9 2
                                    

Kami tersesat di hutan yang sangat lebat, tanpa tahu kemana kaki kami akan melangkah. Di sini hanya ada pepohonan yang sangat lebat tidak ada yang bisa kami mintai pertolongan, tempat itu sunyi hanya bunyi jangkirik yang tedengar mendominasi, hutannya sangat lebat hingga cahaya matahari pun tidak mampu membuat sekeliling tempat ini menjadi terang padahal ini siang bolong, setelah aku mengecek jam tangan ku jarum jamnya menunjukan jam 1 siang.

Hm.. menurutku wajar kalau di sini tidak ada penghuni karena bukan hanya tempatnya saja yang gelap tapi suasananya juga mencekam dan seperti ada yang mengawasi ke arah kami, atau mungkin itu perasaan kami saja.

Jika bukan karena bencana kemaren mungkin aku sekarang masih berada di sekolah sedang melakukan pembelajaran.

"Seylaaaaa!! " terdengar suara teriakan teman cowok ku. Aku menoleh kebelakang dan teman teman ku juga ikut menoleh ke arah asal suara. Aku melihat gerlan tubuhnya terdapat banyak luka dan bercakan darah. "Lo dari mana aja! "Tanya teman ku "gue dari... "

------------------------------------------------------------------

AUTOR~
Hay guys gimana bagus gak ceritanya? Semoga bagus ya 🤗. Jangan lupa vote dan komennya ya 😘😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang