Part 9~Pernyataan Cinta 1!

129 35 6
                                    

Syntia berjalan kearah kamarnya dengan langkah gontai, ia shock melihat nilai ulangan nya yang semakin menurun. Wajahnya pucat, rambutnya tersusun tak karuan, begitulah sikap Syntia saat badmood.

Santi membuka pintu kamar Syntia dengan hati-hati. Ia melihat putrinya tengah meratapi lembaran yang berisi hasil ulangannya.

"Syn, itu kertas apa?" Tanya Santi mengagetkan Syntia.

"Ehh, Cu...cu..cuma kertas biasa kok ma" balas Syntia gugup.

Santi berjalan kearah Syntia, ia merebut lembaran tersebut dari tangan Syntia dan membacanya.

"Kok tumben dapet nilai segini?" Heran Santi.

Syntia menundukkan kepalanya.

"Maaf ma, Syntia kurang teliti ngerjakannya."

"Mama yakin, semenjak kamu suka sama Dannis, kamu lebih sering ngelamun dan jarang sekali belajar."

Santi menghela napas pelan.

"Emang di otak kamu cuma ada Dannis? kok susah banget buat berhenti mikirin dia sedetik aja."

Syntia semakin menundukkan kepala mendengar ucapan mamanya.

"Maaf ma, mulai besok Syntia rajin belajar deh" lirih Syntia.

"Kamu boleh suka sama Dannis, tapi jangan sampai lupa belajar, jangan Dannis aja yang dipikirin!" Tegas Santi dengan melangkah keluar kamar.

Setelah mamanya keluar, Syntia membaringkan tubuhnya diatas kasur. Syntia tak henti-hentinya menatap layar ponsel, ia berharap jika Dannis akan mengucapkan selamat ultah untuknya.

"Kapan sih Dannis balik ke sini?"

"Gue cuma ingin ultah gue diucapin sama dia!"

"Gue berharap dia ma..."

Tubuh Syntia tersentak melihat ponselnya yang tiba-tiba berdering. Ia segera menerima panggilan tersebut.

Syntia berdeham pelan.

"Iya kak? Ada apa?" Sapa Syntia lirih.

"Cepetan keluar rumah! gue didepan rumah lo!"

"Seriusan? Ngapain?"

"Udah cepet kesini!"

"Yaudah, tunggu"

Syntia mematikan telfonnya, ia berdiri dengan tubuh tanpa energi. Ia memasukkan ponselnya kedalam saku, setelah itu melangkah keluar rumah untuk menemui Kevin.

Syntia sudah mengira tujuan Kevin datang kerumahnya. Tidak lain pasti akan memberinya kejutan dan sebuah kado. Syntia yakin dengan tebakannya.

****

Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB. Syntia keluar dari gerbang rumahnya, ia melihat sosok pria tengah bersandar di pintu mobil dengan kedua tangan memegang bungkusan kado dan sebuah balon yang berukuran besar.

Syntia menggigit bibirnya, langkah-nya terhenti sejenak. Tidak seperti biasanya, kali ini Kevin terlihat begitu tampan. Ia mengatur napasnya sejenak, mencoba untuk tenang.

Kemudian, Syntia melanjutkan  langkahnya. Ia melihat Kevin sedang tersenyum tulus kearahnya, Syntia pun membalasnya dengan senyuman yang serupa.

Syntia merasakan kedua tangannya bergetar. Sebenarnya, bukan Kevin  yang diharapkan Syntia untuk datang kerumahnya, melainkan Dannis. Tetapi, Syntia tak ingin membuat Kevin kecewa. Ia menghargai kehadiaran Kevin, Syntia tau tujuan pria itu datang kesini hanya ingin mengucapkan dan membuat kejutan untuk ulang tahunnya.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang