tugas

548 37 0
                                    

aku bangun dari tidur, ada dua puluh lebih chat dari Izma. Dihari senin memang dia sering membawa hp, tapi tidak biasanya dihari selasa dan seterusnya.

P
Nathania
P
P
Nathania
Beb
Sayang
Hey cantik
Beb
Hey
aku kangen
Woy
Yuhuuuuu
Krik
Krikkk
Woy
Kangen nih
Hey.
Aku telat ke sekolah
Gumana nih?
Jawab dong beb
Aku butuh kamu
Jawab aku beb ......

Sorry, aku tidur dari subuh. Jadi baru bangun
Terus kamu gimana?

Aku pake seragam, ke parkiran, tapi balik lagi. Ada pak Andang, galak, takut digigit. Chat kamu, Balik lagi, terus laper, ke warung nasi, beli seporsi, balik ke rumah, nunggu jawaban dari chat kamuudah itu chattan sama kamu

Kurang panajang
Typo😂

Kamu tahu nggak? Aku kangen

Sama.

Waw, pasti kita jodoh

Iya.

Ada tugas, minggu depan setiap murid harus praktek alat musik didepan, kalo bisa sabil nyanyi. Berkelompok, minimal 2 orang, maksimal 6 orang. Mau nggak sekelompok sama aku?

Nggak bisa pake alat musik😿

Gue ngegitar, kamu nyanyi.Maksudnya
Aku. Heheh, susah ngebiasain pake aku kamu.

Sip, gapapa. Lagu apa?

Perfect, ed sheeran

Oke

ya udah aku kerumah kamu ya

Ngapain?

OTW ✈✈✈✈✈✈✈✈✈✈✈

🚁🚁🚁🚁🚁

Aku tersenyum dan segera ke toilet untuk mandi dan mengganti baju dengan sweater biru tua berpolet merah dengan hoodie, dan celana warna biru tua yang lebih gelap dari sweater.

Aku bercermin di kaca. Mukaku terlihat pucat. Aku memakai sedikit bedak kuning langsat dan sedikit lipgloss warna pink.

Menyisir rambutku yang panjang dan mengikatnya ke belakang  dan menyeka poni ke kanan.
Chat masuk. aku membacanya dan ternyata dari Reno.

Isinya sama, mengajak sekelompok di tugas dari guru seni. Aku menolak karna memang aku sudah sekelompok dengan Izma.

Dia membujukku dan aku malah menyuruhnya untuk sekelompok dengan murid baru yang memang katanya genit sama Ketua OSIS, walau katanya genit sama Izma juga tapi malah dibentak Izma.

Hahah makan!
Suara motor Izma! Aku keluar kamar dan menunggu dia mengetuk pintu diluar. Dia mengetuk, aku membukanya.

Dia tersenyum, aku menyuruhnya masuk karena diluar sedang panas dan kemungkinan hujan deras.

Izma datang menenteng tas gitar yang isinya gitar dengan warna hitam pekat yang terlihat saat dia mengeluarkannya setelah duduk di kursi.

Dia mengeluarkan handphonenya lalu menyimpannya dipahanya.

Dia memetik satu persatu satu sambil sesekali memutar bagian atasnya yang putih yang entah apa itu namanya.

"Emang belum disetel?" tanyaku.

"Tadi keputerin pas dimasukkin ke tasnya" ucap Izma tersenyum konyol. Aku tersenyum.

"Aku punya gitar, tapi aku nggak bisa pakenya. Jadi cuma dipajang dipojokan, dipegang juga kalo ada debunya buat dibersihin" ucapku curhat. EA...

"Mau diajarin?" tawar Izma.

"Ntar aja, kalo kamu ada waktu luang" ucapku bukan maksud menolak, tapi tidak mau merepotkan Izma.

"Gapapa kali. Toh waktu aku selalu luang buat kamu" ucap Izma.
Yatuhan! Apakah stok oksigen di planet bumi menipis? Kok rasanya susah bernafas! Izma, dont say like that.

"Makasih" ucapku.

"Aku nggak bisa nyanyi " ucap Izma

"Bukannya pernah ikut lomba nyanyi?" ucapku

"Suaraku sumbang di nada Ra " ucap Izma.

"Lah, emang nggak ada nada Ra" ucapku tertawa.

Izma tersenyum
"Sakit, tapi nggak lemot" ucap Izma mengacak Rambutku.

Sepertinya aku harus keramas setiap hari karena Izma doyan maenin rambutku.

"Kan udah 4G. " ucapku tertawa,  Izma juga tertawa.

"Aku kangen" ucap Izma

"Kangenin apaan?" tanyaku

"Kangen ketawa sama kamu" jawab Izma.

"Ih. Udah ah. " ucapku mencoba berhenti tertawa. Maksudnya dia berhenti mengatakan hal hal manis yang bakal buat aku diabetes.

🚁🚁🚁🚁🚁

Besok hari rabu dan hari pertamaku masuk kembali setelah dua hari sakit. Aku tiduran di kasur biru mudaku, hari ini hujan, membuatku bermalas malasan dengan selimut. Rasanya besok akan menjadi hari yang istimewa.
Ah, rasanya ingin segera besok saja. D*raemon!!! Aku pinjem mesin waktu!

Izma [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang