Chapter 1

879 273 79
                                    

Happy Reading yaa guys

Sebelum baca mending kalian vote aja, ntar lupa lagi hehe

"Gue kok jadi ada
Rasa ya sama cewek itu"


Mereka berempat sampai di kantin di mana mereka sering nongkrong, di warung Mbak Tut. Warung yang selalu menjadi andalan bagi cowok-cowok nakal Sma  Jaya Bangsa. Tempat tersebut merupakan tempat yang sangat jauh dari jangkauan guru dan tempat itu jarang di huni oleh cewek.

"Rendi, lo tadi lihat gak cewek yang papasan sama kita?" Panggil Defan, dan orang yang di panggil namanya itu langsung menatap Defan.

"Iya gue lihat emang kenapa?" Jawab Rendi sambil meminum teh manis yang tadi di pesannya.

"Tuh anak manis banget Ren, lo lihat tadi gak, Gue kok ada rasa yaa sama dia?" Defan sepertinya tertarik dengan Shela. Seorang cewek yang berbeda dengan yang lain.

"Hah? Apa lo bilang tadi lo ada rasa sama dia? Terus Reinata mau lo kemanain syukur- syukur udah dapet yang cantik kayak Reinata, eh sekarang malah cari yang baru lagi." kata marco dengan memukul meja kantin dan membuat ke tiga sahabatnnya  menatapnya dengan heran. Defan yang punya pacar kenapa jadi Marco yang marah.

"Lo kenapa Mar?" Tanya Ricky yang begitu heran dengan tingkah Marco. Dengan ekpresi bingung dengan lirikan mata yang menerawang.

"Bacot luh mar, gue cuman jujur aja, dan gue kayaknya udah bosan Sama Reinata, kerjaannya cuman ngurusin osis aja dan gue gak di perduliin lagi sama dia, gue gak di anggap sama dia." Ucap Defan dengan nada yang lumayan tinggi.

Bosan itu wajar dalam suatu hubungan, tapi bagaimana kita menyikapinya agar bosan itu gak sampai pada kata putus.

"Yaelah jangan karna cewek lo jadi lemah, lo itu cowok, lo harus nunjukin kalau cowok itu juga punya perasaan  yang harus di hargai, gak selamanya cewek itu benar!" kata Rendi dengan tegasnya, Rendi memang belum perna pacaran tapi Rendi tidak suka jika ada cewek yang tidak menghargainya.

"Iya tuh Def, lo itu gak boleh lemah, dan lo juga gak boleh tuh mainin perasaan cewek, cewek hatinya tuh lembut, sekali aja lo nyakitin dia, dia pasti akan ingat atas apa yang lo lakuin ke dia jadi saran gue mending lo pertahanin si Reinata dari pada lo nyesel, Reinata itu cantik tau," ucap Ricky dengan menempuk bahu Defan.

"Widih bijak juga lo ya Ric, dapat kata-kata dimana? Jangan bilang lo ambil dari om google lagi!" Ledek Marco, sedetik kemudian Marco langsung mendapat jitakan dari Ricky.

"Enak aja lo ya, gini-gini gue juga pintar dan gue juga  punya perasaan. Apa yang sekarang yang di alami Defan sama seperti apa yang gue alami dulu." Ricky tersenyum miring menatap Marco.

Rendi melerai perdebatan antara Marco, Ricky dan Defan yang tak berguna. Menurut Rendi hanya buang-buang waktu saja.

"Udah-udah, lo berhenti ribut atau gue lakban mulut lo semua!!" Ancam Rendi pada teman-temannya. Mereka pun diam tak bersuara. Menurut dengan ancaman Rendi.

" iya Rend, gue diam." balas Marco dan Ricky, lalu mereka beralih menatap ponselnya.

Defan angkat suara,"gue sebenarnya masih cinta sama Reinata, tapi gue gak tau apa dia masih cintai sama gue, perasaan seseorang bisa berubah kapan saja mungkin kemarin dia masih cinta sama gue tapi apakah perasaannya sekarang masih sama dengan yang dulu?"  Tanya Defan pada teman- temannya. Rendi bosan dengan topik pembahasannya kali ini, sementara Ricky merespon pertanyaan Defan dengan mimik wajah yang mulai di seriusin.

"Gue tau perasaan lo Def, ntar gue coba bicaraiin ini sama Reinata, semoga dia gak seperti apa yang lo pikirkan saat ini." Ricky rupanya  Care juga dengan sahabatnnya. Ia begitu antusias ingin membantu Defan.

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang