chapter 2.teman

242 16 2
                                    

sasuke pov.
Aku mengayuh sepeda ku dengan kencang,peluh sudah membanjiri wajahku.
Aku melirik arloji tanganku yang menunjukkan pukul 7.20,aku tidak berhenti menggerutu dalam hati,15 menit lagi gerbang akan ditutup.
tin..tin,mobil membunyikan sirene mereka.
Sasuke berulang kali meminta maaf,kepada pengemudi yang dilewatinya.
Dan disanalah pak penjaga gerbang,killbee.
penjaga gerbang yang ditakuti banyak siswa itu telah berdiri,sambil menatap sasuke dengan tajam.

                 #HE

"kau terlambat lagi,uchia"kata nya kepada sasuke.
"aku minta maaf,pak.Semalam aku begadang jadi aku bangun kesiangan"sesal sasuke.
Pak penjaga itu menatap iba sasuke,ia tahu sasuke anak yatim yang mandiri,dapat sekolahpun ia hanya karena mendapat beasiswa.
"hei bocah,mau kemana kau.kemari dan jangan buat ulah lagi"killbee berteriak dan menghampiri seorang siswa laki-laki.
Dan kalau diperhatikan siswa itu seumuran dan memakai seragam yang sama dengan sasuke.
Sasuke menatap siswa tersebut dan menunduk karena pak bee sudah menariknya ke ruang BK.
"hoi kau terlambat juga ya haha"katanya padaku sambil tertawa lebar.
"hn"aku hanya bergumam.
Aku sedang malas bicara,tapi dia sepertinya memang tipe orang yang berisik.
"santai bro,namaku uzumaki menma.Namamu??kalau boleh tau"dia terlihat gugup
Buktinya dia menggaruk pipi nya yang aku yakin pasti tidak gatal.
"sasuke uchia"aku menjawab sekenanya.
"kau tipe pendiam rupanya"ingin sekali ku tampol wajah tan nya itu.
"ingin berteman dengan ku,sasuke??"dia mengulurkan tangannya ke arahku.
Aku hanya diam tanpa membalas pertanyaan yang menurutku tidak penting itu.
Aku berjengit kaget,karena dia meniup telingaku dengan keras.
"apa-apaan kau"teriakku ke arahnya.
Dia hanya memasang wajah watados,mood ku semakin down.
"jadi sasuke??"dia menatap ku dengan ekspresi menjijikkan.
"apa"bukannya menjawab aku malah bertanya.
Dia memberenggut,membuatku terkekeh kecil.
"mau tidak jadi teman ku,mau yaaa"dia menarik tanganku dengan gaya ala manja😍.
"urussai,lepaskan baka"aku berusaha menarik tanganku.
Bukannya dilepaskan,bocah ini malah memelukku.
" berhentilah bodoh,kau membuatku malu"aku menatap nya dengan tajam.
"tidak akan,selama kau tidak menjawabnya"aku sudah menyerah dengan tingkahnya.
"ok,jadi sekarang lepaskan tanganku baka"aku menarik paksa tanganku dari pelukannya.
"terima kasih ya teme"dia tersenyum lebar,sampai-sampai matanya menyipit.
"hn"aku mengangguk pelan.

The mask a boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang